Wish menghela napas panjang, "kalian ... kenapa keras kepala banget sih," ucap Wish frustasi.
"Emang! bang Wish kan juga keras kepala," timpal Jeff.
"Udahlah, kita biarin aja. Ntar mereka juga nyerah sendiri," celetuk Seunghun.
"Nah tuh, bang Seunghun aja setuju," kilah A-Min.
"Terserah kalian deh," final Wish.
"Tapi inget, jangan bikin kalian dalam bahaya. Jangan ganggu kita juga," tambah Wish.
"Tenang bang," Keum mengisyaratkan tanda 'OK' dengan tangannya.
"Sekarang kita bagi tugas, setengah ikut bang Wish, setengah jaga di depan," Keum memulainya instruksinya.
"Bentar, bentar, bukannya malah mencurigakan kalo kalian jaga di depan," tutur Jinyoung.
"Nah, gunanya ada yang jaga di depan itu, buat ngeles kalo ada yang curiga. Makanya, yang jaga di depan harus yang paling pinter ngeles," Yewang menjelaskan, semuanya hanya bisa mengernyit heran dan mengangguk setuju saja.
"Dan kita udah rencanain, Kyungmin, Minwoo, sama Baekseung bakalan jaga di depan. Kyungmin pinter, nah Minwoo sama Baekseung sama-sama cerewet, jadi cocok," Keum menjelaskan.
"Terserah kalian deh," final Wish, dia sudah lelah menghadapi kumpulan bocah keras kepala ini.
BX dan kawan-kawan beserta Wish sempat kebingungan saat mereka bertujuh berkumpul melingkar. Mengeluarkan tangan kanan mereka, seperti bersiap untuk menyorakkan yel-yel.
"GO EPEX!" teriak mereka bersamaan, setelah itu mereka membubarkan diri. Tim yang menjaga di depan segera menuju ke halaman rumah, sedangkan tim yang mengikuti Wish tetap di sini menunggu Wish bertindak.
Sedangkan Wish dan yang lain masih speechless dengan tingkah mereka.
"Maklum, namanya juga bocil," bisik Seunghun di telinga Wish.
"Ayo, bang," ajak Ayden bersemangat.
Akhirnya Wish pun mulai bergerak, dia masuk duluan ke dalam rumah lewat jendela yang ukurannya cukup besar. Disusul yang lain, mereka semua dengan hening dan teratur masuk ke dalam rumah tersebut.
Saat mereka semua sudah masuk ke dalam rumah, hanya kegelapan yang terlihat. Untung saja Wish, BX, dan Jinyoung segera menyalakan senter.
"Kalian gak bawa senter?" tanya Seunghun pada Keum, Ayden, Yewang, dan Jeff.
Mereka semua kompak menggeleng, kecuali Yewang. Yewang dengan cepat menunjukkan senter ponselnya yang baru saja dia nyalakan.
"Anjir, gue gak bawa hape lagi," tutur Ayden.
"Emang lo doang yang gak bawa hape, kita juga," timpal Keum.
"Yewang gak setia kawan nih, gak kabar-kabar," rengek Jeff.
"Hand Phone kan benda wajib buat dibawa, bisa-bisanya kalian gak bawa," ucap Yewang tidak percaya.
"Kita kan takut kalo hape kita jatuh pas lari atau pas ngapain gitu," kilah Ayden.
"Ck, ck, ck, bisa-bisanya kalian kekeuh bantuin kita tanpa persiapan," pekik Hyunsuk.
"Udah berantemnya, waktu kita gak banyak," ucap Yonghee, semuanya langsung kembali fokus pada misi.
"Seunghun, Hyunsuk, Keum, sama Yewang, kalian periksa lantai 1 sama gue. Sisanya ikut Wish periksa lantai 2!" BX menginstruksikan.
"Oke," sahut yang lain.
"Kalian hati-hati," ucap Wish sebelum menaiki tangga.
BX mengangguk, "kalian juga."
Wish mengangguk, lalu dia segera menaiki satu persatu anak tangga dengan hening dan hati-hati. Yonghee, Jinyoung, Ayden, dan Jeff pun langsung mengikuti langkah Wish.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii]Thereafter | EPEX ☑
Fanfiction❛sᴇǫᴜᴇʟ ᴏғ ʟᴏᴄᴋ ᴅᴏᴡɴ❜ Kisah mereka setelah selamat dari tragedi besar yang menggemparkan satu negara. ᴇᴘᴇx ғᴛ ᴄɪx ✢𝓢𝓽𝓪𝓻𝓽 » ¹¹·¹¹·²¹ ✢𝓔𝓷𝓭 » ³¹·⁰⁷·²²