18. The Alpha's War 2

149 55 39
                                    

Wish berlari secepat kilat menghampiri Jooyeon. Setelah Wish sampai ditempat tadi, dia tidak menemukan seorang pun disana. Kemana Jooyeon dan pasukannya pergi? Apakah mereka bersembunyi dan akan muncul tiba-tiba, lalu menyerangnya.

Wish mengawasi sekitarnya, dia memperhatikan dengan jeli setiap pergerakan yang muncul. Bahkan pergerakan angin sekalipun. Ia harus berhati-hati, sebab jika dia lengah sedetik saja, dia bisa kalah. Wish berpikir dengan keras, kira-kira dimana Jooyeon bersembunyi.

Lalu Wish melihat keatas, tepat kearah atap gedung setinggi 2 lantai di depannya. Dan benar saja, sedetik kemudian Jay dan Sunghoon muncul dari atas. Jika Wish tidak menghindar, mungkin dia sudah kejatuhan dua orang tersebut. Jay dan Sunghoon turun dengan langsung menghadap ke arah Wish, dan mereka berdua menatap Wish sambil menyeringai.

"Wow, reflekmu bagus juga," seru Jay.

"Tapi, sepertinya kau sudah kelelahan karena melawan Junho dan Jake," timpal Sunghoon.

Wish menyeringai, "kita lihat saja nanti, aku akan menanti kekalahan kalian."

Wish cukup tenang sekarang, sebab dia hanya perlu membuat mereka berdua lengah, lalu menyuntikkan obat penawar. Sepertinya kemampuan bertarung mereka berdua tidak berbeda jauh dengan Junho dan Jake sebelumnya. Wish berhasil menghadapi 2 seomul alpha, pastinya dia akan berhasil juga kali ini.

Wish melihat Jooyeon yang duduk di pinggiran atap gedung. Dia terlihat seperti penonton yang akan menikmati pertunjukan yang disuguhkan. Pandangan mereka berdua bertemu, Jooyeon hanya membalas dengan tersenyum. Wish tidak menggubrisnya, lalu dia kembali fokus menantap 2 alpha yang ada di depannya.

Jay maju terlebih dahulu melawan Wish, sedangkan Sunghoon masih berdiam diri ditempatnya. Serangan Jay cukup cepat, untung saja Wish lebih gesit dan bisa menghindari setiap serangan dari Jay. Serangan Jay bisa dibilang cukup membabi buta, dan gerakannya cukup gesit, sepertinya dia pernah menekuni bela diri sebelumnya.

Saat Wish menyerangnya balik, Jay juga bisa menghindar dengan cepat. Sebagai seorang alpha baru, kemampuannya bisa dibilang cukup hebat. Wish tidak menyangka jika serangannya tidak ada yang mengenai Jay. Untuk saat ini, mereka berdua seimbang, tidak terluka sedikit pun, dan masih sibuk menyerang satu sama lain.

Wish curiga, mengapa Sunghoon hanya diam saja. Apakah kemampuan Sunghoon lebih hebat daripada Jay, makanya dia menyerang di akhir. Saat pikirannya tengah sibuk memikirkan strategi mereka, Wish lengah hingga dia mendapatkan pukulan diwajahnya.

"Hey, fokuslah saat bertarung. Kau kan bilang ingin mengalahkanku," Jay tersenyum saat mengatakan itu.

Wish tidak menggubrisnya, dia justru melancarkan serangannya lagi. Namun Jay dengan cepat bisa menangkisnya, lalu tangan kiri Wish dengan cepat langsung meninju rahang Jay hingga laki-laki itu tersentak ke belakang.

Karena terlalu fokus pada Jay, Wish sampai lengah dan tidak sadar jika Sunghoon sudah berada di belakangnya. Dia mengapit leher Wish dengan lengannya, cengkramannya sangat kuat hingga membuat Wish kesulitan bernafas. Wish pun reflek mengangkat Sunghoon dan membantingnya ke depan.

Jay yang sudah siap menyerang pun, menghujani Wish dengan serangan bertubi-tubi. Bisa Wish rasakan, jika Jay adalah orang yang ambisius. Walaupun sudah kelelahan, Wish tetap menangkis serangan Jay dengan sisa tenaganya. Karena sudah kehabisan tenaga, Wish menendang perut Jay untuk menghentikan serangannya. Tendangan itu membuat Jay terlempar, hingga kepalanya terkenal pilar gedung.

Sunghoon tidak diam saja, dia pun menyerang Wish dengan tinjunya. Wish tentu bisa menangkisnya dengan mudah, level kekuatan Sunghoon berada di bawah Jay. Wish pun bergantian melancarkan serangannya, ia meninju perut Sunghoon secara mendadak. Dan benar saja, refleknya cukup lambat, ia terkena tinju Wish hingga terdorong ke belakang.

[ii]Thereafter | EPEX ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang