15. The New Plan

183 59 42
                                    

"Baiklah,"

"Benarkah? kau bersedia memberikan darahmu untuk diteliti?" tanya Professor tidak percaya.

"Iya, tidak ada ruginya juga bagiku. Justru jika darahku benar sangat berguna, itu akan membuatku senang," ungkap Wish.

Professor Lee tersenyum, dia tidak bisa berkata-kata, "seharusnya aku tidak membohongimu jika tahu akan seperti ini, kau benar-benar sangat baik."

"Baiklah, sekarang apa yang perlu aku lakukan," final Wish.

"Kau bisa ikut aku!"

Akhirnya Wish pun mengekori Professor Lee menuju ruangan penelitian. Tentu saja diikuti oleh semuanya yang ada di ruangan itu. Setelah masuk ke dalam ruangan, segeralah Wish diarahkan untuk duduk agar bisa diambil darahnya. Sementara darah Wish diambil, Professor Lee ijin untuk pergi sejenak.

"Sakit gak, bang?" tanya Jeff penasaran.

"Kayak donor darah biasa, bedanya ini didonorin ke seomul," ujar Wish bercanda, dan membuat semuanya tertawa.

"Oiya, abis ini lo mau pulang kemana?" tanya BX.

"Ke tempat biasa, markas kita," jawab Wish.

"Tapi kan misi kita udah selesai, lo gak mau pulang ke rumah gitu? orang tua lo pasti nyariin," Jinyoung berpendapat.

"Gak dulu deh bang, gue mau balik ke markas aja, mau nenangin pikiran dulu,"

"Tenang aja, kalo bang Wish butuh temen, kita siap main ke markas," celetuk Baekseung.

"Bener banget," A-Min menyetujui.

"Kalo kalian ikut, bikin pusing yang ada," timpal Seunghun.

"Apasih, bang Seunghun sinis mulu sama kita," dengus Ayden, Seunghun langsung membalas dengan ekspresi yang mengejek.

Professor Lee pun datang, sambil tangannya menenteng beberapa alat. Lalu dia melepas infus yang ada dilengan Wish, dan mengambil sekantung darah milik Wish.

"Aku akan meneliti darahmu dan membuat beberapa sampel. Setelah semua sampelnya selesai dan berhasil, aku akan memanggil kalian."

"Baik, Professor," jawab mereka.

Seperti yang dianjurkan oleh Professor, Wish diminta untuk beristirahat untuk mengembalikan energinya. Sebab darah yang diambil cukup membuat tenaga Wish terkuras. Akhirnya mereka pun segera pulang ke rumah masing-masing.



●●●


Wish sekarang sedang duduk di depan laptop, tangannya sibuk menggerakkan mouse dan matanya sibuk melihat layar laptop. Ia sekarang sedang melacak lokasi Jooyeon, walaupun tidak ada petunjuk sama sekali. Ia tetap berusaha mengecek semua CCTV yang ada di sekitar laboratorium Professor Lee.

Sudah seminggu berlalu sejak ia bertemu Professor Lee, namun belum ada kabar sama sekali. Tapi, memang penelitian tidak bisa dilakukan secepat itu, butuh waktu yang lama untuk menyelesaikan sebuah penelitian. Dia bisa paham hal itu, sebab dia adalah mahasiswa jurusan kimia, dia sudah lumayan paham dan terbiasa melakukan penelitian.

Selama seminggu ini, Wish mengurung diri di markas, teman-temannya juga sering mengunjungi Wish. Tentu, juga membantu Wish melacak keberadaan Jooyeon. Bahkan para bocil kompleks juga memasang pengumuman di media sosial, semoga saja mereka bisa cepat menemukan Jooyeon.

Bukan apa-apa, dia sangat khawatir jika Jooyeon berulah dengan membunuh warga seperti sebelumnya. Tapi selama tidak ada berita pembunuhan, sepertinya Jooyeon tidak berulah.

[ii]Thereafter | EPEX ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang