Chapter 12. |Denganmu.. |

13K 1.9K 175
                                    

•HappyReading•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HappyReading

Setiap orang mengharapkan menjadi orang yang hebat, sehingga masa depannya dapat terjamin. Namun semakin dewasa, rasanya semakin jauh dari hal itu.

Meraih cita tak mudah, sangat sulit.

Harus teguh pendirian untuk menggapai asah.

Harus menjadi tangguh saat melewati jalan penuh peluh dan liku.

Terus maju, meski badan sudah berdarah-darah.

Dan saat semua tenaga telah tercurah, namun hasil masih juga belum memuaskan, manusia tidak diharamkan untuk menyampaikan keluh kesahnya, bukan?

Agarish tak harus menjadi sosok sok kuat, untuk bertahan di sisi Sephora. Ia hanya perlu mengakui, jika saat ini ia lelah, hampir putus asa dan butuh penghiburan.

Mewanti-wanti pada diri sendiri, jangan sampai hal yang diketahui Sephora bercampur kebohongan.

"Gue kira bakal ada hal baik waktu gue disuruh dateng ke kantor malem-malem," keluh Agarish.

Ekspresi lelaki itu nampak biasa, lafal pengucapannya juga normal, cenderung datar dan masa bodoh. Namun Sephora dapat menangkap getar kecewa meski samar dari nadanya yang diturunkan, tidak selantang biasanya.

"Brengsek!" maki Agarish. "Dia pikir gambar sketsa dan nentuin perhitungannya kayak di alam mimpi, tinggal merem terus jadi. Nyepelein banget tuh orang."

Gerutuan disertai sisipan beberapa kalimat kasar yang keluar dari mulut Agarish masih panjang. Sephora menggeleng sambil melanjutkan langkahnya menuju pantry. Mengisi dua cangkir dengan bubuk coklat instan.

Bukan tidak peduli, ia hanya sedang membiarkan Agarish menumpahkan segala emosi beserta unek-uneknya yang mengganjal memenuhi pikirannya.

Sebab setiap orang punya caranya sendiri untuk membebaskan diri dari belenggu frustasi.

Mulut Agarish memang tajam, tapi ia bukan lelaki yang kasar.

Mungkin dibeberapa waktu yang mengharuskan, Agarish tak akan segan-segan melakukannya. Pun mendorong perempuan hingga terjerembab, Agarish pernah.

Diharap nggak asal judge sebelum tau kronologinya [Baca : Free Style]

"Buang-buang waktu aja! Nggak tau orang sibuk apa?! Jaman udah maju, lewat chat atau email juga bisa. Kenapa mesti nyuruh ke kantor?"

"Kangen lo mungkin... lo orangnya emang suka bikin kangen terus, sih, Ga," sahut Sephora.

"Halah, basi!"

Sephora terkikik puas. Menuangkan air panas dari water dispenser ke cangkir.

"Atau jangan-jangan, sebenernya Pak Robet naksir sama lo? Mungkin, dia tadi tuh mendadak kangen sama lo. Biasanya kan gitu, orang yang nggak kuat nahan kangen, suka cari perkara biar diperhatiin." Sephora mengulum senyum geli. "Taraaatttt.... Dan dia berhasil datengin lo."

AGARISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang