bagian 05

5.3K 552 7
                                        

|•kamu tinggal dimana, dulu?•|
[Nomin;]


  Selama hampir seminggu mereka tinggal bersama, Jeno dan Nana. Jeno hampir tak pernah mengajak nana mengobrol apalagi menemaninya bermain. Paling hanya bertanya suatu hal yang, itupun singkat dan jarang.

Nana juga akan menjadi pendiam didekat Jeno, bukan tanpa alasan. Ia hanya menyesuaikan tempat dan dengan siapa ia tinggal.

Walaupun ia tau jika Daddy nya belum sepenuhnya menerimanya. Atau bahkan belum sedikit pun menerima nya.

Tapi saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya. Karna Jeno tak akan memandang nya dengan tatapan yang dingin dan menusuk lagi padanya. Juga, Jeno tak lagi mengabaikannya.

Ia akan sesekali bertanya pada Nana apakah siang tadi Nana makan? Apakah Nana sudah mandi? Atau, apa yang sedang Nana lakukan.

Ya, hanya sebatas itu yang Jeno tanyakan padanya.

Padahal Nana menunggu Jeno menanyakan tentang mommy pada dirinya. Tapi Jeno tak pernah menanyakan nya.

Apa Jeno benar-benar tidak menyukai mommy nya? Seperti yang mommy nya bilang? Dan apa yang membuat Jeno tidak menyukai mommy nya? Kenapa Nana bisa ada di dunia ini?

" Mau ikut saya ke supermarket? " Tiba-tiba Jeno muncul dari kamar dan menanyakan suatu hal pada Nana.

Jeno tak pernah memanggil kan dirinya dengan sebutan Daddy pada Nana. Bahasanya sedikit kaku dan formal ketika ia berbicara pada Nana, itu seperti saat ia berbicara dengan anak buahnya.

Hal itu jugalah yang membuat Nana tak pernah lagi memanggilnya dengan sebutan Daddy. Karna Nana berpikir Jeno masih belum menerima jika dirinya adalah ayah darinya.

Nana hanya akan menarik ujung baju Jeno jika ingin mengatakan sesuatu pada orang dewasa itu.

" Sekalian beli cemilan buat kamu dirumah "

Nana tersenyum senang kala mendengarnya. Dalam hati ia bersorak Sorai karena akan kembali melihat pemandangan luar setelah sekian lama. Yey, akhirnya nana bisa keluar setelah hampir seminggu didalam ruangan digedung besar ini.

" Nana ikut "

Nana mengikuti Jeno keluar dengan memegangi ujung kaos oblong yang Jeno pakai.

Ini hari Minggu, jadi Jeno free seharian penuh.

Karna ini masih pagi, Jeno memilih memakai motor sport nya sambil jalan-jalan menikmati pagi yang masih sejuk katanya.

Nana ia taruh didepan. Ia mengendarai motornya dengan kecepatan rendah. Memilih jalur yang lebih jauh karna tujuannya sekalian jalan-jalan pagi.

Senyum Nana terus terpatri sepanjang perjalanan ke pusat perbelanjaan. Ia juga tanpa sadar menggerakkan kepalanya ke kanan dan kekiri sambil bernyanyi.

Tampaknya anak itu begitu senang pagi ini.

Jeno menaikan sedikit ujung bibirnya, tersenyum tipis.

Nana itu seperti memiliki dua kepribadian Dimata Jeno. Nana adalah seorang anak yang pendiam dan penurut, mandiri dan memiliki sikap yang dewasa. Namun dengan sifat pemalu nya, membuat Nana tetap menjadi menggemaskan dan anak kecil Dimata siapapun.

Namun dibalik itu, diam-diam Nana juga suka bernyanyi dan menari. Dan hal itu Nana lakukan ketika Jeno pergi bekerja. Lalu bagaimana Jeno bisa tahu?

Apartemen sebesar milik Jeno pasti memiliki keamanan yang ketat, salah satu contohnya adalah adanya CCTV.

Jeno memang tega meninggalkan anak sekecil Nana sendirian di apartemen besar itu selama seharian. Namun ia juga masih memiliki sedikit rasa kemanusiaan. Ia sudah merencanakan semuanya sejak awal sebelum ia pergi ke kantor nya.

DADDY J [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang