bagian 19

2.4K 173 5
                                    

 |•Flashback•|
[Nomin;]

   Tidak terasa, hari berganti hari, Minggu berganti Minggu, hingga hampir dua bulan Jeno lewati tanpa Nana disampingnya.

Banyak kejadian yang telah ia lalui hingga akhirnya Jeno dapat berdiri gagah dengan senyum yang merekah menghiasi wajah rupawan nya.

Siang ini, dengan energi penuh dan semangat yang membara. Jeno bersama seorang wanita disampingnya berdiri tak jauh dari sebuah bangunan untuk menunggu seseorang keluar dari sana.

Seseorang, si tokoh utama dalam ceritanya kali ini.

Kemari, ku ceritakan apa saja hal yang telah kalian lewatkan dari kisah Jeno dengan keluarga kecilnya itu.

Flashback

Pagi setelah malam dimana jeno merekahkan senyumanya ketika ia tau bahwa Akar masalahnya dalam beberapa tahap lagi akan Terselesaikan.

Jeno kembali pergi Ke kantornya untuk bekerja seperti biasa.

Masih diikuti pengawal suruhan ibunya, walaupun tidak seketat saat pertama kali.
Jeno juga hati-hati pada  pengawal nya itu. walaupun tampangnya seperti Orang bodoh, tapi sifat pengadunya itu sedikit membuat Jeno merasa repot.

Sedikit-sedikit lapor nyonya nna, sedikit-sedikit lapor nyonya nna. Jeno masih harus sembunyi-sembunyi untuk melakukan  misi yang berpengaruh besar pada hidup nya dan masa depannya, eak.

Sesekali di sela-sela pekerjaannya, Jeno akan mengintip layar ponselnya dan tersenyum.

Perkara tersenyum nya karena apa itu belum ada yang tahu, poy yang setiap saat bersama nya saja masih lirik-lirik mencari tau tapi belum dapat info juga.

Terkadang jeno dibuat kaget saat tiba-tiba pengawal sialannya itu berdiri di depannya atau bahkan disamping nya untuk ikut mengintip. Tapi aksinya itu belum pernah berhasil.

" Tuan sedang jatuh cinta yaa? "

" Sok tau "

" Halah, ngaku ajaa "

" Nggak "

" Dinginnya. . . "

" Diam kamu, mau saya pecat? "

" Emang bisa? "

" Wah, nantangin "

Lama-lama stress juga Jeno menghadapi pengawal sialan, tukang kepo, dan ngeselin itu.

Terkadang, disaat poy a.k.a pengawal sialannya itu lengah. Ia akan diam-diam pergi dan melakukan suatu hal yang hanya ia yang tau. Sejauh ini tidak ada yang tau, entah kemana dan berbuat apa Jeno selama pergi.

Suatu ketika, dimalam hari diluar jam kerjanya. Dimana Jeno akan bebas dari kawalan poy.

Ia pergi ke sebuah bangunan bertumpuk dimana biasa ia pergi dan melakukan sesuatu, seseorang menelponnya.

Jika dilihat, ini hanyalah bangunan apartemen biasa.

" Aku di unit 404 " Ucap seseorang dari sebrang telepon.

DADDY J [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang