Jeno yakin betul dirinya masih perjaka! hidupnya tertib, sunyi, dan bebas dari drama. sampai seorang bocah asing muncul di depan pintunya pada dini hari dan mengaku sebagai anaknya.
Dafuq??
Meski tak masuk akal, tatapan sendu anak itu sulit diabaika...
" Leemin, leemin tau nggak? " Tanya haechan yang pada akhirnya menginap di panti tempat Nana dan renjun tinggal.
Katakanlah anak itu menyusahkan, rewel, dan aneh.
Bagaimana bisa ia menginap di panti yang sudah tau tempatnya pas-pasan. Bagaimana pula ia malah menggigit tangan ayahnya nya dan membuat keributan di panti hanya karena tak mau pulang, padahal ayahnya sudah menjemput jauh-jauh. Dan bagaimana bisa pula, ia malah lebih memilih ikut tidur bersama Nana dipanti, dari pada kamarnya sendiri yang megah dan mewah.
Tentu saja alasannya adalah Nana.
Pada akhirnya, dengan tidak enak hati ayah haechan meminta maaf dan izin, pada pengurus panti. Agar haechan diperbolehkan menginap disana.
" Tidak tau, Chanie Ndak beli tau " jawab anak itu lucu. Mereka sedang berbaring ditempat tidur bersama anak-anak panti yang lain.
" Tadi siang, Chanie lihat om-om didekat sini "
" Telus? " Nana membalikkan badannya menghadap haechan. Ia sepertinya tertarik akan pembicaraan bocah gempal yang sedang berbaring di sampingnya itu.
" Dia liatin kita terus, sama . . Bawa kamera "
" Apa iya? Om-om nya ngapain ya? "
" potograper kali ya? Atau dia suka sama Chanie yang tampan ini ? Jangan-jangan dia suruhan dari agensi buat ngerekrut kita? "
" Aku Ndak paham, Chanie ngomong apa? "
" Dia mau bikin kita jadi model "
" Model? Yang ada di majalah-majalah itu? Aku mau " Nana tersenyum semangat.
" Chanie juga mau, tapi kalo nanti yang lulus audisi Chanie doang. Leemin nggak papa ya?! "
" Halus audisi-audisi juga? Audisi itu apa? "
" Tes gitu looh "
" . . . "
" Kalo ternyata dia mafia gimana? Terus mau jadiin kamu target pembunuhan? Hati-hati looh " itu suara renjun yang juga berbaring disebelah Nana. Jadi Nana ini berada ditengah-tengah antara renjun dan haechan.
Mendengar ucapan renjun, haechan cukup terkejut.
Loh iya, kalo beneran bagaimana? Secara, kan orang tuanya kaya raya. Bisa saja mereka ini suruhan dari pesaing bisnis ayahnya kan?
Kok haechan mendadak jadi takut ya?
Sedangkan Nana yang berada ditengah-tengah mereka bingung sendiri. Ini mereka sedang bicara apa sih?
Nana cuma tau model, yang lain tidak paham.
Hal yang tidak ketiga bocah tadi ketahui, dilain tempat dengan waktu yang sama. Seorang pria duduk ditempat tidurnya dengan punggung yang bersandar di kepala ranjang.
Lagi dan lagi ia mendapatkan nya, sedikit demi sedikit ia tau akan rahasia nya sendiri yang telah ia lupakan.
" Astagfirullahaladzhim " ucapnya kala lagi-lagi ia mendapatkan fakta yang.. benar-benar diluar pemikiran nya.
Rasanya seperti, sempak kuntilanak.
Ketika Jeno berpikir jika ia adalah si paling waras dan sedikit alim. Ternyata malah si paling shibal saekkiya.
Jeno tertawa sendiri ketika mengetahui fakta-fakta tentang dirinya yang sungguh, ugh. Itu seperti orang lain, karena ia pikir sekarang ia telah berubah dan menjadi lebih baik. Lupakan tentang itu, lagi pula orang-orang disekitarnya sekarang telah lupa dan banyak pula dari mereka yang bahkan tidak tahu.
Kemudian, ia hanya perlu memandang ke depan dan memperbaiki kesalahannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
N: ini masuk ke dalam cerita kok guis, cuma karena saya belum ada waktu nulis panjang, jadi up segini dulu. Sekalian buat kabarin kalian kalo cerita ini masih berlanjut. Siapa tau karena saya nggak kunjung update, jadi kalian ngira aku ngilang dan cerita ini bakal gantung selamanya. Nggak-nggak, jangan sampe.