Pagi-pagi sekali, elmeeyra sudah berada di dapur bersama ibunya. Ia membantu ibunya menyiapkan sarapan. Tiba-tiba bell rumah berbunyi, adik perempuan elmeeyra segera membukakan pintu.
"siapa yang datang nak?" tanya ibunya sambil berjalan ke arah pintu
Ibunya terkejut melihat siapa yang datang pagi ini. Pria dengan kulit putih dan pakaian yang rapi. Ibunya terdiam dan merasa bingung. Karena tidak ada suara, elmeeyra menghampiri ibunya dan melihat keluar.
"siapa bu?" ucap elmeeyra
Elmeeyra sama terkejutnya, ia tidak bisa berkata apapun.
"j-jimin?" ucap elmeeyra
Jimin tersenyum ke arahnya, begitu pula pada ibu dan adik perempuan elmeeyra.
"selamat pagi, bu" ucap jimin pada ibu elmeeyra
"iya selamat pagi juga untukmu, masuklah nak.."
Elmeeyra hanya memandang jimin. kenapa jimin datang kerumahnya tanpa memberi kabar. Entah apa yang akan ayahnya katakan ketika melihat jimin datang kerumahnya. Jimin duduk di sofa ruang tamu.
"bu, aku membawa sedikit makanan. terimalah.." ucap jimin sambil tersenyum
"terima kasih" ucap ibunya
"kau park jimin kan?" tanya adik elmeeyra pada jimin
"kau mengenalku?" jimin tersenyum manis kepada adik elmeeyra
"kau BTS, siapa yang tidak mengenalmu. teman-temanku di sekolah selalu membicarakan BTS. kenapa kau datang kemari? apa kau mengenal keluargaku? jika teman-temanku tahu, mereka pasti tidak percaya"
"jadi, kau adalah ARMY?"
"Ya, aku ARMY"
"Kau kelas berapa sekarang?
"Sekolah menengah pertama, baiklah aku akan panggil ayah. tunggu disini."
Elmeeyra datang membawa teh hangat untuk jimin. Jimin tersenyum ke arah elmeeyra, seakan tidak pernah terjadi apa-apa kemarin.
"kenapa kau datang? kau bisa menemuiku diluar" ucap elmeeyra
"aku datang untuk menemui ayahmu"
"sudah aku katakan padamu jimin-ah. kenapa kau tidak mendengarku."
Ayah elmeeyra datang bersama ibunya. Elmeeyra merasa sangat khawatir dengan keadaan ini. Elmeeyra takut ayahnya akan melukai jimin dengan ucapannya. ia hanya berharap semoga semua baik-baik saja. Jimin memang tidak mendengarkan ucapannya. bahkan dia datang tanpa menghubungi elmeeyra terlebih dahulu.
Jimin melontarkan senyum sembari berdiri melihat ayah elmeeyra, dan berjabat tangan dengannya.
"duduklah" ucap ayah elmeeyra
"terima kasih"
"kau park jimin, aku mendengar banyak hal tentang dirimu"
"terima kasih. aku rasa mungkin kalian semua sudah mengetahui apa alasanku datang kemari. ya, aku ingin memperbaiki segalanya" ucap jimin
Ayahnya menatap elmeeyra yang terlihat gelisah. ia tahu putrinya sangat mencintai pria dihadapannya ini.
"katakanlah" ucap ayah elmeeyra
"Elmeeyra sudah mengatakan semuanya padaku. ia juga sudah mengakhiri hubungan kami. ini sedikit sulit, tapi aku harus menyelesaikannya. Elmeeyra pernah mengatakan padaku, bahwa ayahnya tidak akan menerima hubungan kami. Awalnya aku tidak mengira bahwa alasannya hanya karena.. yaa seperti yang kalian tahu. Saat pertama kali aku bertemu dengan putri kalian, aku bahkan tidak melihat wajahnya. Elmeeyra memakai masker serta topi yang menutupi wajahnya. saat itu juga aku bukanlah Park Jimin. aku hanya laki-laki biasa sama seperti yang lain. Aku tidak pernah membangun benteng perbedaan itu diantara kami. Elmeeyra gadis yang bisa membuatku mengerti, bahwa cinta bukan hanya karena ketenaran. Dia sama sekali tidak memperlakukanku seperti seorang Park Jimin yang dikenal banyak orang. putri kalian memperlakukan aku layaknya laki-laki biasa. sejak saat itu aku tertarik pada elmeeyra. kami sering bertemu karena pertemanan yang kami jalin. cinta tidak pernah terucap diatara kami. tapi waktu dan keadaan yang mempertemukan. Lalu, jika sekarang semua berakhir seperti ini, aku rasa ini tidak adil. aku mencintai elmeeyra setulus hatiku, lalu semua berakhir hanya karena sebuah perbedaan?" kata jimin dengan mata yang berkaca-kaca
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE LOVE IN MY LIFE | JIMIN ✓
Fanfiction[the end] Waktu adalah hal yang sangat berarti bagi mereka yang telah berpisah. karena waktu bisa merenggutnya kapan saja. Sama halnya seperti waktu yang merenggut Elmeeyra dari Jimin. 'pada akhirnya aku hanya benar-benar mencintai satu wanita saja...