Part 58

227 14 0
                                    

"ayah ibu, terima kasih sudah menjaga jihanne selama aku pergi. hari ini, kami akan kembali. tolong jaga diri kalian baik-baik, selalu beri kabar kalian pada kami" ucap jimin

"kakek, lain kali ajarkan jihanne permainan yang lain ya" saut jihanne

"tentu saja. tapi, jihanne harus jadi anak yang baik"

"arasseo.."

Jimin tersenyum melihat jihanne. Jimin selalu bersedih saat akan pergi dari rumah elmeeyra.

"pulanglah nak.. terima kasih karena selalu mencintai elmeeyra sampai saat ini. melihat jihanne tumbuh sangat baik, ibu percaya padamu. pulanglah, jangan khawatirkan apapun" ucap ibu elmeeyra sambil mengusap lembut lengan jimin

Jimin hanya mengangguk, lalu memeluk erat ibunya itu. Setelah itu, jimin dan jihanne segera menuju bandara untuk penerbangannya.

•••

Setelah sampai di Seoul, 2 hari kemudian jimin mendaftarkan jihanne di sekolah barunya. Jimin benar-benar berbeda dari biasanya.

"jihanne-ah, apa kau tidak merasa appamu sangat berbeda akhir-akhir ini?" tanya suga

"aniyo. appa memang seperti itu" jawab jihanne

Suga lupa, bahwa jimin akan selalu terlihat baik-baik saja selama jihanne ada di dekatnya. Tapi, yang suga rasakan memang benar. Jimin sangat berbeda, sudut bibirnya selalu tersenyum saat ini.

"mienya sudah siap" ucap jimin sambil membawa 3 ramen sekaligus di tangannya

"woah.. kita akan makan ramen buatan appa" saut jihanne

"hyung, makanlah.." ucap jimin

Suga hanya diam menatap jimin penuh kebingungan.

"hyung.." panggil jimin sambil melambaikan tangannya

"ahh, nee.." jawab suga sambil tersenyum

"hyung, aku sudah mendaftarkan jihanne di sekolah barunya" ucap jimin sambil memakan ramen buatannya

"itu artinya, minggu depan jihanne akan kembali aktif di sekolah"

"nee.. aku tidak menyangka, bisa membesarkan seorang anak dengan tanganku sendiri. hal yang pertama kali aku jalani, dan aku mulai mempunyai tanggung jawab yang besar ketika jihanne di lahirkan. sekarang anak itu sudah beranjak dewasa" ucap jimin tersenyum manis melihat jihanne bermain bersama anjing kecil peliharaannya yang baru

"kau adalah orang tua yang hebat. jihanne bangga memiliki ayah sepertimu. lihatlah, meski tidak ada sosok ibu dihidupnya, dia tidak pernah mengalami kesulitan sedikitpun. dia pun tumbuh menjadi gadis yang baik dan cantik. jimin-ah, kau merawatnya dengan baik. namun, kau juga harus fokus untuk penyembuhanmu. kau menyembunyikannya selama 7 tahun, tidak semua orang bisa menjadi dirimu. hyung percaya padamu"

Jimin tersenyum menatap hyungnya. tatapannya penuh rasa percaya diri.

•••

Selama 2 bulan terakhir, jimin rajin mengikuti jadwal terapinya. ia juga selalu kontrol kesehatan tepat waktu. dokter pun mulai mengurangi beberapa obat yang harus di konsumsi oleh jimin. perkembanganya cukup baik, jimin mulai menemukan cara untuk menjaga dirinya.

Malam hari, saat jimin tengah asik mencoba untuk menyusun sebuah lagu, tiba-tiba ia menghentikan jarinya untuk menulis. ia menoleh kebelakang, dan melihat sekelilingnya. tidak ada siapapun, ia hanya melihat jihanne sedang tertidur dengan pulas. lalu, ia melanjutkan tulisannya. Tak lama kemudian, ia mendengar kembali bahwa ada yang memanggilnya.

"chagia.."

Jimin segera menoleh kebelakang. ia hanya diam mematung, terkejut dengan apa yang dilihatnya.

"e-elmeeyra.." ucap jimin terbata

Elmeeyra berdiri dibelakangnya. dia sangat cantik dengan pakaian berwarna biru kesukaan jimin. Elmeeyra tersenyum dan melebarkan tangannya, meminta jimin untuk datang memeluknya. Jimin menangis saat itu juga, lalu ia segera berjalan mendekati elmeeyra dan memeluknya. Jimin mendekapnya sangat erat.

"kenapa kau pergi selama ini? aku selalu menunggumu untuk kembali. kau tahu, betapa beratnya hidupku tanpamu. tidak seharusnya kau meninggalkanku. aku merindukanmu, chagia.." ucap jimin sambil menangis dalam pelukan elmeeyra

Elmeeyra melepaskan pelukannya, kedua tangannya menyentuh lembut wajah jimin dan mengusap air matanya. ia tersenyum.

"bukan waktunya untuk menangis. aku selalu disini bersamamu, aku tidak pernah pergi. aku tahu kau merindukanku, aku tahu kau menjalani hidupmu sangat berat tanpaku. tapi kau adalah ayah yang hebat, kau membesarkan anak kita dengan baik. peluklah aku sesuka yang kau mau saat ini. park jimin, aku juga rindu sama halnya denganmu. sekarang aku disini, apa yang harus kau takutkan, hm?"

Jimin hanya menangis dan kembali memeluk elmeeyra.

"tolong jangan pernah tinggalkan aku lagi. kali ini aku tidak akan melepaskanmu, aku akan memeluk dan menggenggam tanganmu sangat erat. takkan ku biarkan kau pergi dengan mudah"

Tiba-tiba saja elmeeyra melepaskan pelukannya dan menjauh dari jimin.

"kenapa menjauh dariku?" tanya jimin

"chagia, hiduplah dengan baik. tetaplah sehat untukku. aku harus pergi.." ucap elmeeyra sambil menangis namun senyum tetap terukir diwajahnya

"wae? aku adalah rumahmu, kemana kau akan pergi? chagia! aniyo! chagia wae?! hajima! hajima!!"

"appa! appa gwenchana?! appa.."

Seketika jimin terbangun dari tidurnya. Tubuhnya berkeringat. ia tertidur di meja kerjanya. ia melihat sekelilingnya.

"appa, gwenchana??" tanya jihanne

Jimin menatap jihanne, lalu segera memeluknya.

"appa, wae? appa mimpi buruk?"

"gwenchanayo.." jawab jimin

Jihanne memberikan segelas air untuk ayahnya, dan menyuruhnya untuk tidur di ranjang. Jimin masih diam, lalu ia kembali merangkul jihanne yang terlihat sangat ketakutan.

"gwenchana, tidurlah. mianhae, appa mengganggu tidurmu.." ucap jimin

"semua hanya mimpi. bogoshipo.." ucap jimin dalam hatinya

~

ONE LOVE IN MY LIFE | JIMIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang