"Joohyun ah belikan appa arak lagi"
Irene tidak menjawab dan menatap ayah pemabuknya tersebut takut.
"Eonni jangan pergi. Tunggu eomma saja"kata Joy sambil memeluk lengan Irene.
"Joohyun pergilah sebelum appa marah"
Irene akhirnya mengambil uang di atas kulkas lalu berjongkok didepan Joy yang saat itu masih berusia tujuh tahun.
"Eonni jangan pergi, aku takut. Appa seram"kata Joy dengan mata berkaca-kacanya.
"Gwenchana, tunggu dikamar saja. Kunci pintunya, eonni tidak akan lama. Eonni akan membelikanmu dua permen"kata Irene sambil mengusap kepala Joy.
Joy akhirnya menganggukkan kepalanya lalu Irene mengantarkannya masuk kedalam kamar.
"Eonni jangan lama-lama ya?"kata Joy.
"Mmm"jawab Irene lalu pergi sambil membawa tempat arak ayahnya.
Saat berangkat semuanya terasa baik-baik saja, Irene sudah mendapatkan minuman ayahnya dan juga permen untuk Joy tapi setelah pulang tiba-tiba anak kecil itu merasa merinding ketakutan karena seperti diikuti oleh seseorang.
Irene berlari tapi karena salju dan licin, dia terjatuh dan melukai lututnya. Dan saat itu dia melihat wajah laki-laki menyeramkan mendekatinya.
Senyuman diwajah menyeramkannya, suaranya dan bau nafasnya membuat Irene sangat mual ingin muntah.
Menjijikkan. Tatapan matanya sungguh menjijikkan dan sentuhan tangannya seperti membakar seluruh tubuhnya.
"Andwae! Jeball jangan sakiti aku...
"Jeball siapapun tolong aku...
"Tolong aku...
Irene terbangun dan terkesiap dengan nafas terengah-engahnya. Keringat membasahi piyamanya dan perutnya terasa sangat mual.
Irene berlari ke kamar mandi lalu muntah-muntah.
Sudah lama sekali dia tidak bermimpi tentang kejadian lima belas tahun silam tersebut.
Padahal dia pikir selama ini dia sudah sembuh. Dia sudah menemukan cintanya dan menemukan laki-laki yang mencintainya."Joohyum ah gwenchana?"sang eomma yang menggedor pintu kamar mandi membuatnya tersadar dan berdiri dari depan kloset.
"Emm gwenchana eomma"jawab Irene lalu mencuci wajahnya dan menyikat giginya.
Setelah keluar dari kamar mandi, Irene disambut dengan tatapan khawatir sang eomma.
"Apa kau bermimpi buruk lagi?"tanya eomma Bae.
Tatapan itu. Tatapan merasa bersalah yang amat mendalam membuat Irene sedih melihatnya.
"Anniya, sepertinya aku hangover aku semalam minum-minum dengan Je hoon oppa"bohong Irene.
"Aigoo berapa banyak yang kau minum sampai seperti itu?"
"Tidak banyak sepertinya memang perutku sedang tidak sehat saja akhir-akhir ini"kata Irene lalu memeluk lengan sang eomma manja.
"Eomma buatkan aku sup tauge ya?"
"Aigoo arraseo kalau begitu tunggulah seben...
Sreetttt brakkkkk
"Hah... hah... hah...
Suara pintu yang buka lalu ditutup dengan keras dan suara nafas Joy yang ngos-ngosan membuat Irene dan eomma Bae menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE
FanfictionKang Seulgi terlahir memiliki kelainan pada matanya. Berbeda dengan warna mata kedua orang tuanya, warna matanya berwarna biru. Warna biru itu bahkan bisa di lihat saat malam hari atau dikegelapan. Dia sangat membenci matanya dan menyembunyikannya d...