BEBERAPA TAHUN YANG LALU, di sebuah hotel.
"Mau apa kau tiba-tiba datang kesini dan mengajakku bertemu didalam kamar hotel seperti Kang Sung woon?"tanya Hee jin.
Sung woon menyeringai lalu memberikan sebuah map kepada Hee jin.
"Apa ini?"tanya Hee jin lalu membuka map tersebut dan setelah membaca map tersebut Hee jin tertawa.
"Apa kau datang jauh-jauh kesini untuk meminjam uang padaku?"tanya Hee jin sambil tertawa.
Sung woon berdeham malu.
"Perusahaanku membutuhkan dana, aku akan menggantinya tahun depan jika project ini lancar""Kalau gagal? Yha jangan gila Kang Sung woon. Yang sedang kau bicarakan ini bukan uang sedikit"kata Hee jin lalu merubah ekspresinya.
"Aku akan mengembalikannya dua kali lipat, aku dengar anak perusahaanmu di Singapore juga sukses besar, tidak ada salahnya membantuku. Setidaknya bantu aku sebagai teman...
"Teman?"Hee jin menyeringai.
"Jangan bercanda denganku. Kita tidak ada hubungan seperti itu. Aigoo michigetda bisa-bisanya kau datang kesini untuk meminta uang padaku, tidak tau malu!"kata Hee jin lalu berdiri dari duduknya.
"Aku bilang meminjamnya! Berani sekali mengganggapku seperti pengemis!"marah Sung woon.
Hee jin terkekeh dengan wajah dinginnya.
"Apa istrimu tau kalau kau mendatangiku?"Sung woon menundukkan kepalanya lalu mengepalkan tangannya dan berlutut didepan Hee jin.
"Jeball tolong aku, kalau perusahaanku bangkrut abeoji akan mengusir kita. Tolong kasihanilah anak-anakku"kata Sung woon.
"Apa kau sudah lupa dengan apa yang telah kau lakukan padaku dan anakku?!
Anni apakah kau pernah sedikit saja memikirkan bagaimana keadaan anakmu?! Yha apa kau tau aku masih berharap meskipun sedikit saja kau memikirkannya, aku mau menemuimu tadi karena aku pikir kau akan menanyakan keadaannya atau sudah bertanya sebesar apa dia, sudah bisa apa saja dia. Tapi ternyata kau..."Hee jin terkekeh dengan mata berkaca-kacanya."Michin nom. Jangan pernah datang lagi dan mengatakan hal yang tidak masuk akal.
Kalau kau ingin membicarakan bisnis hubungi saja sekretarisku tapi kau juga harus melewati banyak proses karena perusahaan yang ingin bekerja sama dengan kami tidak sedikit"kata Hee jin lalu berjalan menjauh meninggalkan Sung woon masih berlutut di lantai."Brengsek!"maki Sung woon sambil mengepalkan tangannya.
Tak berapa lama setelah Hee jin keluar dari hotel, Sung woon juga keluar dari hotel tersebut dan itu membuat seseorang salah paham.
Orang itu adalah Je hoon.
.
.
Ayahnya pamit pergi ke luar negeri untuk urusan bisnis tapi setelah Je hoon tau ayahnya pergi ke Jerman dia akhirnya mengikutinya.
Sejak ayahnya pergi ibunya menangis dan melamun, itu membuat Je hoon takut. Dia takut keluarganya menjadi seperti dulu lagi. Dia takut ayahnya meninggalkan mereka lagi.
Je hoon berangkat ke Jerman tanpa sepengetahuan semua orang. Dia sebenarnya bahkan tidak tau kemana ayahnya menginap dimana tapi dia datang ke rumah Hee jin dan mengikutinya.
Dia terus mengikuti Hee jin selama dua hari sampai akhirnya Hee jin pergi kesebuah hotel dan disana dia melihat ayahnya.
Ayahnya mengajak Hee jin pergi dan masuk kedalam kamar hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE
FanfictionKang Seulgi terlahir memiliki kelainan pada matanya. Berbeda dengan warna mata kedua orang tuanya, warna matanya berwarna biru. Warna biru itu bahkan bisa di lihat saat malam hari atau dikegelapan. Dia sangat membenci matanya dan menyembunyikannya d...