Di rumah sakit.
"Lebih baik kau pulang"kata Young hoon kepada Irene.
"Aku ingin disini, aku ingin melihat keadaannya"jawab Irene.
"Melihat keadaannya? bukankah kau tadi sudah melihatnya?! dia baik-baik sebelum kau datang, maksudku bagaimana caranya dia terluka seperti itu?! apa yang kau lakukan Bae Joohyun ssi?!"marah Young hoon dengan mata merahnya.
Irene menundukkan kepalanya.
Jennie yang duduk disebelah Irene menatapnya dengan mata berkaca-kacanya, darah Seulgi di tangan Irene dan bagaimana gemetarnya tangannya membuat Jennie akhirnya ikut campur.
"Jogiyo, mari kita luruskan saja. Kita semua tidak tau apa yang terjadi saat kita diluar, jadi jangan berbicara seolah-olah ini adalah salah sahabatku"kata Jennie.
Young hoon menyeringai.
"Kita semua juga mendengar bagaimana ucapan jahatnya kepada Seulgi. Jadi jangan salahkan aku kalau perkataanku sedikit menyalahkan sahabatmu"kata Young hoon."Tapi kita tidak tau apa yang terjadi! Grunika tutup mulutmu itu! Apa kau tidak melihat bagaimana terpukulnya dia?!"Jennie akhirnya meninggikan suaranya.
Young hoon mengeratkan giginya lalu berdiri.
"Lancang sekali menghinanya! Wanita rendahan sepertimu bahkan tidak pantas berada di dekatnya!"kata Young hoon pelan penuh penekanan."Mworago?! ige...."Jennie berdiri penuh emosi tapi Irene menahan tangannya.
"Jennie ah...
"Irene ah, dia...
"Gwenchana, ini memang salahku"kata Irene dengan mata berkaca-kacanya.
"Biarkan aku disini, biarkan aku melihatnya dulu..."kata Irene kepada Young hoon.
Jennie akhirnya kembali duduk dan memeluk Irene yang gemetar lalu tak berapa lama kemudian Lisa datang dengan Mark, setelah itu Dokter juga keluar dari ruangan Seulgi.
.
.
Setelah Seulgi dipindahkan ke ruang rawat, Young hoon benar-benar tidak mengijinkan Irene menemuinya.
"Biarkan aku menemuinya sebentar"kata Irene.
"Apa kau tidak dengar apa kata Dokter? dia butuh istirahat. Kalau ingin menemuinya datanglah saat dia sudah sadar saja"kata Young hoon.
"Yha kenapa kau seperti ingin memperpanjang masalah ini huh? biarkan dia masuk!"marah Jennie.
Lisa yang telah mendengar semuanya dari Wendy sejak tadi memang hanya diam saja, dia juga marah seperti kakaknya tapi setelah melihat keadaan Irene membuat Lisa akhirnya menepis egonya.
"Oppa, biarkan dia masuk sebentar"kata Lisa.
"Lisa..."Young hoon menatap Lisa lelah.
"Please..."mohon Lisa sambil menggenggam jari tangan Young hoon.
Young hoon akhirnya menghela nafasnya dan memalingkan wajahnya.
"Pergilah eon, tapi jangan lama-lama. Seulgi butuh banyak istirahat"kata Lisa kepada Irene.
"Gumawo..."kata Irene lalu masuk kedalam ruangan Seulgi.
Begitu melihat perban di kaki dan tangan Seulgi, Irene kembali menangis. Dia menggenggam tangan Seulgi perlahan sambil mengucapkan penyesalannya.
"Mianhae....
"Jeongmal mianhae...
"Setelah apa yang kau berikan padaku ternyata aku hanya bisa membalasmu dengan rasa sakit, jeongmal mianhae Seulgi ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE
FanfictionKang Seulgi terlahir memiliki kelainan pada matanya. Berbeda dengan warna mata kedua orang tuanya, warna matanya berwarna biru. Warna biru itu bahkan bisa di lihat saat malam hari atau dikegelapan. Dia sangat membenci matanya dan menyembunyikannya d...