Di rumah keluarga Kang.
Kedatangan Seulgi mengagetkan Jung nan, wanita itu hanya sendirian di rumah karena sekarang masih siang.
"Seulgi ya...
"Harabeojimu masih di Rumah Sakit, datanglah kesana. Beliau sangat mengkhawatirkanmu"kata Jung nan.
Seulgi mengabaikan Jung nan lalu berjalan ke lantai atas, dia pergi ke kamarnya mengambil figura setelah itu membawanya turun. Foto-fotonya dengan ibunya semuanya dia tinggal di jerman, dia hanya membawa satu foto ibunya saja.
Saat Seulgi sampai di bawah, dia sudah di tunggu oleh Jung nan di dekat tangga. Wanita itu terlihat pucat sekali tidak seperti biasanya.
Seulgi hanya menatap matanya beberapa detik tapi dia telah mendengar banyak hal, permohonan ampun agar suami dan putranya tidak dia bawa ke penjara serta penyesalannya.
Seulgi menundukkan kepalanya dan menatap figura ditangannya lalu menghela nafasnya.
"Seulgi ya apa tidak bisakah kau mengampuninya mereka? ini adalah permintaan egois seorang ibu, tolong ampuni putraku..."kata Jung nan lalu berlutut di depan Seulgi sambil menangis.
Seulgi menatap Jung nan di bawahnya tanpa ekspresi.
"Jangan khawatir...
Jung nan akhirnya mengangkat kepalanya.
"Ahjumma benar, aku menyukainya...
Jung nan menatap Seulgi bingung.
"Anninya suka saja terlalu simpel untuk menggambarkannya. Aku yang bodoh ini mencintai gadis itu. Lebih besar dari cinta putra ahjumma kepadanya, rasa cintaku padanya bahkan membuatku berkhianat kepada ibuku. Aku rela melepaskan pembunuh itu dan mengampuninya, aku rela di bunuh perlahan oleh perasaanku sendiri, untuk gadis itu"kata Seulgi dan membuat Jung nan tersentak kaget.
"Sebesar itulah perasaanku padanya. Grunika terima dia, berterima kasihlah padaku dengan menerimanya menjadi menantumu. Gadis itu sedang mengandung cucumu...
"M..mwo?"
"Tapi bajingan itu memintanya membunuhnya..."Seulgi tertawa dengan wajah dinginnya.
"Jinjja bagaimana bisa ada manusia yang tidak belajar dari kesalahannya?! sepertinya putra ahjumma menikmati membunuh orang!"kata Seulgi sambil menatap ke arah pintu.
Jung nan menoleh dan kaget saat melihat Je hoon berdiri didekat pintu sambil menangis.
Laki-laki itu sudah berdiri disana sejak Jung nan berlutut di hadapan Seulgi tadi.
"Anniya..."gumam Je hoon sambil menggelengkan kepalanya.
Seulgi berjalan ke arah pintu dan melewati Je hoon begitu saja namun saat baru memegang handle pintunya, dia berhenti.
"Aku akan membuatnya menjadi wanita hebat dan terhormat. Tunggu dua bulan lagi. Dia akan menjadi CEO di perusahaanku, perusahaan yang jauh lebih besar dari milik keluarga ini jadi jangan pernah berani membicarakan soal derajat lagi"kata Seulgi lalu akhirnya keluar.
Jung hoon terjatuh lemas di lantai sambil menangis tersedu-sedu sedangkan Jung nan masuk ke kamarnya. Sudah beberapa hari ini wanita itu bahkan tidak bisa menatap wajah suami dan putranya sendiri.
***
Di apartemen Seulgi.
Seulgi sedikit kaget saat masuk kedalam apartemennya, disana ada Young hoon yang sedang membersihkan apartemennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE
FanfictionKang Seulgi terlahir memiliki kelainan pada matanya. Berbeda dengan warna mata kedua orang tuanya, warna matanya berwarna biru. Warna biru itu bahkan bisa di lihat saat malam hari atau dikegelapan. Dia sangat membenci matanya dan menyembunyikannya d...