Ini lebih panjang dari biasanya, enjoy anda happy reading.
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
Di Rumah Sakit.
Jennie duduk menyender dengan Irene di ranjangnya sambil mengupasnya buah pir sedangkan eomma Bae pergi menemui Dokter.
"Mianhae aku baru datang, aku semalam sudah mau kesini tapi karena aku mabuk sekali, aku tidak jadi datang takut membuat masalah disini. Jinjja mianhae..."kata Jennie dengan wajah sedihnya.
"Gwenchana, tapi ada apa? kau masih memikirkan perusahaan ayahmu? apa masalahnya belum selesai? Jennie ah, aku tidak peduli kau jatuh miskin. Ya walaupun aku akan merindukan roti dan ramyeon gratis darimu tapi jangan khawatir aku akan mengajarimu hidup miskin!"kata Irene dan membuat Jennie akhirnya tertawa.
Irene akhirnya memeluk Jennie.
"Aigoo jangan gila dulu, percayalah padaku hidup miskin tidaklah terlalu buruk. Kajja kita lulus kuliah lalu sukses sama-sama hmm?"kata Irene sambil menepuk-nepuk punggung Jennie."Gumawo tapi bukan itu yang sedang ku khawatirkan"kata Jennie lalu berhenti tertawa.
"Lalu?"heran Irene.
"Perusahaan sudah aman. Sekarang juga tidak ada pendemo lagi geundae...
"Geundae?"tanya Irene.
Jennie menghela nafasnya.
"Orang tuaku menjualku untuk menyelematkan perusahaan"kata Jennie dengan mata berkaca-kacanya."Mwo?!"kaget Irene.
"Aku di jodohkan dengan laki-laki yang tidak kukenal Irene ah"kata Jennie hendak menangis.
"Apa kau sudah bertemu dengannya? apa dia sudah tua?"heboh Irene.
"Aku belum bertemu dengannya...
"A..apa kalau kau menolak perusahaan keluargamu akan dalam bahaya?"tanya Irene.
"Sepertinya..."jawab Jennie lalu memeluk Irene sambil menangis.
"Aku takut sekali bagaimana kalau dia ahjussi berperut buncit dan berkumis, Irene ah..."kata Jennie.
"Ah andwae! Jangan berpikir yang tidak-tidak, kau membuatku merinding"kata Irene lalu merenggangkan pelukannya.
"Bagaimana kalau kau temui dia dulu? aku juga tidak akan membiarkanmu menikah dengan om-om Jennie ah"kata Irene lalu menghapus air mata Jennie di pipinya.
"Yha kalau aku sudah sembuh, temui saja dia dulu setelah itu kau putuskan. Aku akan membantumu"kata Irene
"Bagaimana caramu membantuku?"tanya Jennie.
"Kabur? atau melakukan sesuatu yang membuatnya tidak menyukaimu? pokoknya apapun"kata Irene.
"Arraseo gumawo...
"Geurae uljimma ini makan buah saja"kata Irene seraya menyuapi Jennie buah pir.
"Rasanya aneh..."kata Jennie setelah mengigit buahnya.
"Asin? aku lupa aku habis menyentuh air matamu. Makanlah anggap saja makan buah dengan garam"kata Irene.
"Haishh ige michin nyeon!"maki Jennie sambil tertawa membuat Irene juga ikut tertawa.
.
.
Jam 19:30 di ruangan Seulgi.
Lisa sejak tadi sibuk membantu Seulgi, membersihkan badannya, mengganti pakaiannya dan setelah itu menyuapi Seulgi. Sampai tiba-tiba saja pintunya di buka oleh seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE
FanfictionKang Seulgi terlahir memiliki kelainan pada matanya. Berbeda dengan warna mata kedua orang tuanya, warna matanya berwarna biru. Warna biru itu bahkan bisa di lihat saat malam hari atau dikegelapan. Dia sangat membenci matanya dan menyembunyikannya d...