bag 10

424 3 2
                                    

Malam pun telah datang dengan sinar rembulan redup menjadikan semua mata tak bosan menatapnya berhiaskan dengan bintang menjadi sebagai pelengkap dalam mewarnai sang langit dimalam hari.

sepasang suami istri telah dikagetkan dengan kedatangan anak semata wayangnya yang selalu ia manjakan dengan kasih dan sayang.

"Swety.."teriak sang mama yang merasa dikagetkan karena Anne melempar tas belanjanya dikursi asal-asalan dengan wajah yang tidak bersahabat, perasaan heran muncul dalam benaknya.

"Sayang mau kemana."pasalnya ia melihat anaknya langsung pergi meninggalkan Vino Spark lelaki yang sepakat akan dijadikan suami untuk anaknya.

"Vino duduk dulu."pintanya
Ia pun menyusul dimana keberadaan sang putri,mereka akhirnya menjeda aksi kemesraan yang membuat semua mata iri diusianya yang terbilang sudah tua mereka menjalani rumah tangga yang rukun dan saling mengerti.

"Sayang kenapa nak Vino ditinggal."sambil mengelus rambut panjang Anne.

"Males."jawabku jujur singkat padat.

"Ngak boleh sewot gitu doank nak sama tamu."nasehat sang mama.

"Tapi Aku ngak suka sama dia ma,tiap bersama dia itu bawaannya bosenin saja."keluhku dengan wajah masam yang kentara sekali.

"Ya udah bilang baik-baik nanti,jangan bikin malu papa didepan anak relasinya."bujuk sang mama yang berfikir sudah berhasil.

"Mama bantu juga ya,nanti biar papa luluh mama kan punya jurus yahut."pintaku dengan kerlingan mata memohon agar sang mama luluh yang diangguki oleh sang mama.

"Ma bilang saja kakiku capek agar si vino pulang males ketemu dia,sekali ini aja."dengan jari telunjuk yang berada diudara pintaku karena mama masih berdiri menanti agar aku turun.

"Princes mama yang cantik,sekarang mama disuruh bohong ya."godanya yang aku angguki.

"Ogah mah dari tadi liat wajahnya mata aku sampek panas."gerutunya yang sarat akan kebencian ia sudah melupakan kisah dulu yang pernah dilewati.

Akhirnya dengan terpaksa laura mama Anne mengalah ia tak ingin terlalu mamaksa pada anaknya.

"Eh nak Vino masih disini rupanya."ia pikir Vino tak mau menunggu berlama-lama menanti sang putrinya.

"Maaf banget Anne ngak bisa turun dia bilang kakinya capek,nak Vino tau sendiri kalau sudah belanja sampek lupa waktu."jelas laura sang mama bagaimana pun ia tak ingin anaknya dipandang jelek dimata orang lain.

"oh gitu tante."tanggapan Vino yang terkesan kaget juga tak percaya disaat bersamaan.

"Kami memang pergi lama pantas Anne kecapekan tente,maafin Vino tan yang buat Anne capek."ia pun tak lupa untuk pamit karena sudah malam ngak etis sekali kalau dia sampek nginep.

"Ngak usah minta maaf gitu nak Vino,malahan tante yang sungkan ini anak tente habisin uang nak Vino."merasa tidak enak sekali.

"Tenang aja tante,dirumah ada minyak irut nanti aku bawain biar kaki Anne lemes capeknya ilang."modusku ingin bertemu setelah berpamitan.

Anne pov.

Aku akui sikapku salah dan tidak seharusnya aku menunjukkannya tapi inilah aku.Aku tak bisa dipaksa dalam perihal sesuatu yang tak aku sukai.Aku hanya akan melakukan hal yang aku sukai saja.

Entah kenapa aku tak menyukai Vino,padahal dia tampan kaya semua perempuan tak ada yang akan menolaknya tapi aku,Anne menolak dia secara terang-terangan.

Aku pikir setelah tau penolakanku Vino akan pergi tapi nyatanya tidak.Vino tetap berusaha untuk mendekatiku dan itu membuatku semakin membencinya.

Vino selalu berfikir aku adalah seseorang yang pernah ia kenal namun nyatanya aku tak mengingat, melupakannya.Sebagian ingatanku telah tuhan hapus saat peristiwa itu terjadi yang selalu membekas.

My Boss My ex -boy Friend.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang