bag 11

306 8 0
                                    

Terbangun karena haus yang terasa kering  ditenggoroan membuat ia beranjak dari tidur nyenyak diwaktu malam awal disaat yang lain belum tertidur.

Berjalan dengan mata tertutup diantara kesadaran yang belum pulih seutuhnya itulah Anne

Beranjak pelan dengan ogah

namun dalam berapa detik ia sudah berpindah posisi berada pada sebuah dekapan.

"Auuh.."keluhnya itulah penyebabnya

Namun dengan sigap ia beruntung ada seseorang yang menolongnya.

Mungkin ini papa,siapa lagi kalau bukan tebaknya,

Papaku tercinta selalu bisa diandalkan

Pujinya didalam hati dengan mengeratkan pelukannya dengan menghirup aroma dalam kain yang menutupi tubuh  karena terasa sangat nyaman nikmat.

Itss tunggu..!!

Sejak kapan papa wangi parfume papa berganti?

Merubah posisi membuat kesadarannya pulih dengan membuka perlahan kedua matanya siapa gerangan yang menolongnya.

Sehingga ia terbebas dari sakit langganannya yaitu ibu jari kakinya membesar terkena pinggiran meja.

Perlahan manik mata yang indah itu bergerak membuka menampilkan pemandangan yang membuatnya tertegun dalam kebekuan malam yang sepi.

Oh my good...
Ternyata bukan papa!!!

Orang yang teramat kau benci ada didepan mata tatkala kau membuka mata dari mimpi indahmu membuat perasaan jengkel menyeruak hadir tanpa diduga.

"Kenapa kamu ada disini" berusaha lepasnya dalam dekapan tubuh kekar itu melupakan alasan ia terbangun namun nyatanya ia tak bisa,makhluk sialan ini malah makin mendekapnya makin erat

"Ngantar minyak urut"jawabnya dengan wajah lugu tingkat akut akan kehadiran dirinya dirumah orang yang ia cintai dan selalu ia rindukan.

"Ha..?buat apa?"ia lupa tentang alasan tadi sore yang ia buat dengan wajah bloonnya ia memberi jawaban dari dustanya.

Berlalu dengan acuh meninggalkan melupakan niatnya tadi bangun sehingga tenggorokannya yang tadi kering haus sekarang berganti keadaan mau muntah saja.

"Kenapa bangun Anne,apakah kakimu masih sakit?"tanyanya dengan beruntun membuat langkah kecil itu terpaksa berputar untuk menjawab.

"Sakit ato tidak itu bukan urusan kamu dan perlu kamu tau ngak ada alasan untuk kakiku sakit maka jangan sok memberi perhatian"peringatnya dengan wajah garang

"maka jangan sering datang kerumah karena rumahku bukan sebuah toko yang mana kamu bisa seenak sendiri datang"dengan menekankan tiap kata tanpa ia sadari Anne telah membangunkan seorang harimau tertidur pulas dalam penantian dan kesabaran.

"Apakah kau terlalu membenciku"tanyanya dengan mencengkram pinggul mungil itu agak keras.

"Apakah harus aku tunjukan lebih nyata agar kau mengerti"balasnya dengan tatapan pongah.

"Muak itulah kata yang pas"dengan menghentakkan serpihan pelukan yang tak pernah mengendur membuat ia makin bertanya setan apa yang menghantui sosok Vino mengejarnya perasaan dia tak mempunyai hutang pada siapa pun,mengapa si Vino mengejarnya dengan intens.

"Maka dari itu aku tak sudi jikalau berjodoh denganmu"

"Sebuah penuturan yang bagus paham langkah apa yang harus diambil"sambil melepas pelukan yang sangat ia rindukan.

"Anda terlalu pintar Vino Sp.."benda kenyal itu menjeda sisa bait kata yang hendak ia ucapkan.

Menempel dengan lembut dalam seperkian detik merasakan kelembutan bersentuhan dengan bibir Anne yang sexsi perlahan bergerak dengan pelan dalam ritme irama yang terasa indah dirasa membuai menghipnotisnya tanpa Anne dapat membalasnya.

Anne hanya mampu terpaku mengikuti arus permainan seorang Vino Sprak tanpa mampu memberontak karena sebuah rasa yang tak pernah ada datang menjelma bersama desiran aliran darah yang terasa panas.

My Boss My ex -boy Friend.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang