Part 17

18.8K 1.4K 10
                                    

Hi hello annyeong bonjour 🏃
Biasakan untuk follow dan vote sebelum membaca!

Follow dan Vote dulu gratis kok gak bayar😗

tolong bedakan antara menikmati masa muda dengan menghancurkan masa depan

Happy reading 🤸
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Katia menerobos masuk ke dalam ruangan KepSek tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katia menerobos masuk ke dalam ruangan KepSek tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Tidak sopan" Ucap KepSek yang bernama (Pak Budi) seraya menatap Katia tajam. Katia hanya acuh dan langsung duduk di kursi yang tersedia.

"Pak bagi cemilan nya yah, saya laper hehe" Ucap Katia dan langsung memakan cemilan yang ada di meja tanpa menunggu jawaban pak Kepsek

"Katia saya sudah memanggil ayah mu dan juga ibu dari Nina akan segera kesini" Ucap pak Budi

"Oh" Balas Katia masih memakan cemilan.

Pak Budi langsung merampas semua cemilan yang sedang Katia makan.
"Nanti habis cemilan saya" Ucap Pak Budi seraya menatap Katia sinis. Katia yang cemilan nya di ambil pun hanya berdecak sebal.

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya ada seorang ibu-ibu masuk ke ruangan KepSek.

"Ohh jadi ini yang sudah membuat anak saya masuk rumah sakit" Ucap Dewi Anindita ibu dari Nina.

Plak

Dewi menampar pipi Katia hingga Katia menoleh ke samping.

"Sudah jangan bermain tangan, mending kita selesaikan masalah ini menggunakan kepala dingin" Ucap Pak Budi menengahi

"DIAM!!" Teriak Katia dan Dewi berbarengan. Pak Budi pun terkesiap kala mendengar teriak mereka.

"Berani sekali anda menampar pipi saya dengan tangan kotor anda" Ucap Katia dingin sambil menatap tajam Dewi.

Dewi gugup akan aura yang dibawa oleh Katia tidak main-main. "I-itu belum seberapa dengan apa yang kau lakukan oleh Nina" Ucap Dewi tersenyum remeh

PLAKK

Katia menampar pipi Dewi dengan kencang sehingga menimbulkan suara yang nyaring sampai ujung bibir Dewi sobek.

"Kau, berani sekali kau menampar ku dasar anak sialan, pasti orang tua mu tidak mengajarkan mu sopan santun sehingga anak nya menjadi berandal seperti ini" Ucap Dewi seraya menatap tajam Katia.

"Ya saya berani, orang tua saya mengajarkan untuk sopan kepada yang lebih tua tapi jika yang lebih tua semena-mena, saya juga berani bermain tangan dengan anda" Jelas Katia dengan dingin

"Mungkin kah ibu mu itu seorang jalang jadi anak nya pun tingkah nya seperti itu" Ucap Dewi santai

"Shut up bitch, ibu gue bukan jalang yang jalang itu lo dan anak lo" Ucap Katia dingin dengan menekan kan kata-kata nya.

Transmigrasi Darya [PRE-ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang