Part 22

17.9K 1.2K 50
                                    

Hi hello annyeong bonjour 🏃
Biasakan untuk follow dan vote sebelum membaca!! Gratis kok gak bayar 😗

Follow here✓ lucasneo456

Pasti ada aja orang ghibahin kita.
Enggak bisa dicegah, cuma enggak perlu dicari tahu juga

Happy Reading 🤸
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Katia sangat kesal akan tingkah Nina yang pura-pura polos dia sudah muak tapi dia mencoba untuk bertahan sesuai rencana yang dia buat dari awal untuk menghancurkan Nina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katia sangat kesal akan tingkah Nina yang pura-pura polos dia sudah muak tapi dia mencoba untuk bertahan sesuai rencana yang dia buat dari awal untuk menghancurkan Nina.
Saat sedang melewati pinggir lapangan dia di kejutkan dengan suara teriakan siswa yang sedang bermain basket.

"Katia awass!!" Teriak siswa itu

Katia melihat bola basket yang akan mengenai kepala nya, Katia tidak sempat mengelak dia hanya menutup matanya dan bersiap merasakan sakitnya.

Dugh

Setelah beberapa detik dia tidak merasakan sakit apa-apa di kepala nya, justru ada sebuah badan yang memeluk dirinya. Katia mencium aroma parfum nya yang maskulin.

"Lo gapapa kan? Ada yang luka?" Tanya pemuda itu yang tak lain adalah Dirga. Yap Dirga lah yang melindungi Katia dari bola basket. Dan bola basket itu mengenai punggung nya.

Katia refleks menggelengkan kepala nya. "Woy! Kalo main hati-hati" Teriak Dirga kepada siswa yang tidak sengaja melempar bola basket ke arah Katia.

"Maaf Bang Dirga, gue gak sengaja sumpah" Ucap siswa yang bernametag Haikal.

Dirga hanya menganggukkan kepalanya. "Punggung lo gapapa?" Tanya Katia dengan nada khawatir

"Gapapa kok" Jawab Dirga seraya tersenyum tipis

"Syukur deh kalo gitu, makasih ya bro" Ucap Katia

"Sama-sama, udah tugas gue buat lindungin lo" Ucap Dirga sambil mengacak-acak rambut Katia.

"Hilih gak percaya gue, yaudin gue pergi dulu makasih sekali lagi ya" Ucap Katia sambil menepuk pundak Dirga. Dirga hanya tersenyum menanggapi nya.

Arkan melihat semua kejadian dari awal hingga Katia pergi. Dia mengepalkan tangannya karena Dirga telah berani memeluk Katia dan mengacak-acak rambut Katia.

"Seharusnya gue yang diposisi itu, bukan si Dirga" Batin Arkan


Saat sedang berjalan di koridor untuk menuju kelasnya. Ada siswi yang menghampiri Katia.

Transmigrasi Darya [PRE-ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang