Part 28

15.2K 1.1K 96
                                    

Hi hello annyeong bonjour 🏃
Biasakan untuk follow dan vote sebelum membaca! Gratis kok gak bayar 😗

Follow here✓ lucasneo456

Tandai typo!!!

"hidup akan terasa sulit apabila makan bubur pake sumpit"

Happy Reading 🤸
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Katia dkk telah mengambil es krim dan juga cemilan lainnya di dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katia dkk telah mengambil es krim dan juga cemilan lainnya di dapur. Mereka bergabung dengan Zeno dkk dan Axel dkk di ruang tamu.

"Axel kamu ada hubungan apa sama Katia?" tanya Nina

"Kepo banget mbak nya" saut Ratu

"Aku gak ngomong sama kamu" ketus Nina pada Ratu.

"Bodo" balas Ratu tak kalah ketus.

Saat semua orang sedang fokus dengan handphone dan PS masing-masing, Nina mendekati Axel yang ada di sebrang kursi.

"Haihh axelhh kitahh belumhh kenalanhh lhohh" ujar Nina dengan suara desahan untuk menggoda Axel.

Axel melihat sekilas Nina dengan tidak minat dan fokus melihat Katia yang sedang memakan camilan sambil bermain video game.

"Minggir" ucap Axel dingin tanpa melihat Nina.

Ihh, dia itu laki-laki normal bukan sih, kok gak ke goda- batin Nina kesal.

Nina melihat arah mata Axel yang tertuju pada Katia. Nina menggeram kesal dan semakin mendekati Axel dan bergelayut di tangan Axel sambil menggesekkan payudaranya di lengan Axel.

Axel menegang kala ada sebuah dua buah gunung kembar menempel di lengan nya.

Cih masih gedean punya Katia- batin Axel sambil melirik Katia.

"Masihh cantikanhh jugahh akuhh darihh padahh Katiahh" ucap Nina masih dengan suara desahan nya dan menggigit bibir bawahnya dan tidak lupa mengedipkan sebelah matanya.

"Gue bilang minggir" ucap Axel dengan suara rendah.

"enggakhh mauhh ihh"

Bruk

Karena Axel sudah muak, jadi Axel langsung mendorong Nina dengan sekuat tenaga sehingga Nina tersungkur kebawah.

Kini semua atensi beralih menghadap Nina yang tersungkur di lantai dan wajah Axel yang sudah merah padam akibat menahan amarahnya.

Transmigrasi Darya [PRE-ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang