Typo abaikan.
⏳⏳⏳
Singapura, 8 April 20XX.
Sudah sebelas tahun Limario meninggalkan kota kelahirannya untuk menetap di Singapura.
Sebenarnya Limario tidak pernah ingin pergi meninggalkan kota kelahirannya, tapi kenyataannya Limario memang harus meninggalkan kota itu setelah diasingkan oleh keluarganya.
Lahir di keluarga Lee yang merupakan keluarga besar penguasa ekonomi global, bukan berarti dapat membuat hidup Limario dipenuhi dengan harta dan kebahagiaan.
Menjadi anak ke empat dari lima
bersaudara, nasibnya tak sebaik ketiga kakak dan adiknya.Dia memiliki kebutaan saat umur tujuh tahun karena itulah Limario harus tersingkir dari kehidupan keluarga besarnya itu.
Terasing di Kota Singapura hanya
ditemani oleh seorang pria yang sudah menemaninya sejak kecil, Limario tumbuh besar tanpa hadirnya keluarga yang menyaksikan tumbuh kembangnya.Walau hidup terasing dan hanya
mendapatkan kiriman uang bulanan dari keluarganya yang tak seberapa besar, Limario membuktikan pada keluarganya kalau dirinya dapat bertahan hidup dengan segala kekurangan yang dia miliki.Selama sebelas tahun ini Limario
menghabiskan waktunya untuk belajar dan belajar. Dari membuka mata di pagi hari sampai menutup mata di malam hari, dia menghabiskan banyak waktunya hanya untuk belajar.Tidak hanya mempelajari ilmu
pengetahuan, Limario juga
mempelajari ilmu beladiri baik ilmu beladiri tangan kosong, ataupun ilmu beladiri dengan menggunakan senjata.Sekalipun buta, tapi Limario dapat melakukan semua aktivitas selayaknya orang yang bisa melihat dengan normal.
Tapi penantian panjangnya selama sebelas tahun akhirnya terwujud.
Satu bulan yang lalu dia mendapatkan donor mata yang sesuai untuk menggantikan matanya yang tidak berfungsi sejak lahir.
Setelah menjalani operasi mata beberapa hari yang lalu, hari ini akan menjadi hari yang bersejarah baginya, karena hari ini perban yang menutupi matanya pasca operasi akan dibuka.
Limario telah duduk dipinggiran tempat tidurnya. Seorang dokter yang merawatnya sejak menjalani operasi, perlahan dia mulai membuka perban yang menutupi mata Limario.
Setelah perban yang menutupi mata Limario telah sepenuhnya terbuka, dokter meminta Limario membuka kedua matanya secara perlahan.
Perlahan Limario membuka kedua
matanya. Cahaya terang yang menyilaukan membuat Limario kembali memejamkan kedua matanya.Sekalipun cahaya ruangan itu telah dibuat seredup mungkin, tapi bagi Limario yang baru pertama kalinya melihat cahaya setelah hidup tanpa cahaya selama sebelas tahun, cahaya redup sekalipun tetap membuatnya merasa silau.
Tapi reflek yang ditunjukkan Limario saat dia kembali menutup kedua matanya, semua itu justru membuat dokter di depannya tersenyum.
"Itu sangat wajar kalau Anda merasa cahaya di tempat ini terasa silau dan menyakitkan. Secara perlahan
Anda harus belajar membiasakan diri dengan penglihatan barumu." ucap Dokter Erick, dokter muda yang sangat berjasa menemukan donor mata untuk Limario."Dokter Erick, apa Tuan Muda sudah dapat melihat?" Paman Lee, pria paruh baya yang sudah belasan tahun merawat Limario bertanya pada Dokter Erick.
"Seharusnya Tuan Muda Limario sudah bisa melihat, tapi saat ini dia sedang membiasakan dirinya dengan kilauan cahaya yang baru pertama kali dia lihat." jawab Dokter Erick sambil menatap kedua mata Limario yang secara perlahan kembali terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kembali Untuk Balas Dendam [JL]✔️.
Non-FictionTamat ✔️✔️ Lee Limario adalah Tuan Muda keempat di keluarga Lee, tapi karena takdir dalam keadaan buta, saat berusia 7 tahun dia diasingkan dari keluarga Lee yang berada di Kota Seoul. Setelah 11 tahun berada di pengasingan, Limario memutuskan untuk...