sembilanbelasss...

1.3K 132 7
                                    

Rencana mau up kemarin tapi karena keadaan kurang fit jadi hari ini aku up.

Mungkin untuk hari ke depan aku kurang tau aku bakal up lagi atau enggak soalny mau persiapan ujian semester.

Abaikan Typo.

⏳⏳⏳⏳

Di taman yang dipenuhi tumbuhan
layu dan jauh dari keramaian kota.

So Jisub tidak lagi mampu
menggerakkan tubuh, setelah dua
peluru bersarang di tangan dan
bagian dada yang berdekatan
dengan letak jantung.

Di sisi lain, Limario masih berdiri
tegap walau darah nampak mengalir
dari lengan kanannya, yang
terserempet muntahan
peluru dari pistol So Jisub.

Limario melangkahkan kakinya
mendekati So Jisub yang nafasnya
mulai terdengar berat, bersama
darah yang terus mengalir keluar
dari luka di dadanya.

So Jisub tersenyum getir melihat Limario yang benar-benar dapat menghindari tembakan dari jarak
kurang dari delapan meter.

"Dulu ada orang yang dapat
menghindari tembakan dari jarak
dua puluh meter dan aku tidak mempercayainya, tapi setelah
melihat yang baru kau lakukan, sepertinya aku harus merubah
pemikiran ku!"

Limario hanya tersenyum mendengar
itu, mengambil pistol milik So Jisub
yang tergeletak dibawah kakinya,
dan mengarahkan moncongnya
kearah kepala pemilik pistol itu.

"Apa ada permintaan terakhir
sebelum aku membunuhmu?"
Limario perlahan menarik
pemantik pistol, yang didalamnya
sudah ada beberapa peluru tajam
yang siap dimuntahkan.

"Bunuh juga wanita yang telah
menyewa jasaku!" ucap So Jisub,
tanpa menyebut siapa nama wanita
yang dia maksud.

"Tanpa kau suruh, aku tetap akan membuat perhitungan dengannya,
tapi kematian terlalu indah untuknya." Limario tahu siapa wanita yang
dimaksud So Jisub, walau orang itu
tidak menyebut siapa wanita yang
dia maksud.

Mendengar itu, So Jisub perlahan
menutup matanya. "Bunuh aku, dan segera akhiri rasa sakit yang aku rasakan!" ujarnya pasrah.

"Tanpa kau suruh, aku pasti
melakukannya." Limario menarik
pemantik pistol, dan bersamaan
dengan itu sebuah peluru meluncur menembus kening So Jisub.

"Bukan aku yang akan membunuh
wanita itu karena ada yang berhak mengakhiri kehidupannya, selain
diriku." Limario pergi meninggalkan mayat So Jisub, kembali kedalam mobilnya.

...

Hari sudah menjelang malam saat Limario sampai di rumah milik
Jennie, yang berada jauh dari
pusat Kota Seoul. Luka di lengan
Limario telah diobati Eun Woo
selama perjalanan menuju rumah
Jennie, walau hanya luka kecil,
tetap saja harus diobati untuk
mencegah infeksi, dan
memburuknya luka.

Keluar dari mobil yang berhenti di halaman rumah, kedatangan
Limario disambut Jennie yang
berlari dari dalam rumah, dan
langsung memeluk tubuhnya.

"Syukurlah kau baik-baik saja."
ungkap Jennie bersyukur.

Akan tetapi, Jennie yang tahu kalau
kekasihnya terluka, dia segera melepaskan pelukannya, dan
berganti menarik telinga
Limario.

Wajah Jennie nampak menggemaskan
saat sedang menarik telinga Limario.

"Bagaimana bisa kau membuat
dirimu terluka, disaat kau dapat membunuhnya dan mendapatkan
luka?" seru Jennie yang masih
menarik telinga Limario sampai
memerah.

Masih menarik telinga Limario,
Jennie membawa pria itu masuk
kedalam rumah, menemui ibu, adik,
dan kakaknya.

Limario hanya menuruti kemana
Jennie ingin membawanya, tidak
ada sedikit pun keinginan untuk
menolak keinginan wanita yang
tak lama lagi akan resmi menjadi
istrinya.

Aku Kembali Untuk Balas Dendam [JL]✔️.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang