Enammm...

1.6K 158 5
                                    

Akhirnya aku up juga cerita ini walaupun masih banyak tugas.

Abaikan Typo.

⏳⏳⏳

Saat tahu wanita yang berpapasan
dengannya adalah Jennie, wanita
yang belum lama ini menjadi
temannya, Limario langsung saja menariknya ikut masuk keruangan
Hye Soo, karena ada yang ingin dia tanyakan padanya.

Jennie yang lengannya dipegang erat
Limario, dia sama sekali tidak bisa
memberontak, dan dengan
menundukkan kepalanya dia ikut
masuk keruangan Hye Soo.

"Kau kenal dengannya? Atau kau
pernah menikmati kehangatan
darinya?" Hye Soo menggoda
Limario sambil menyerahkan tisu
pada Jennie.

Jennie langsung saja membersihkan
wajahnya dengan tisu pemberian Hye Soo. Sedangkan Limario, dia masih
diam menunggu Jennie selesai membersihkan Wajahnya, sambil
sesekali melirik pakaian wanita
itu yang sangat terbuka.

"Aku cuma teman satu universitas
dengannya, dan juga belum lama ini
aku mengenalnya." ujar Limario yang
tak  sedikitpun memberi tatapan jijik pada Jennie, sekalipun dia tahu apa
yang baru terjadi dengan wanita itu.

"Dia wanita eksklusif di tempatku.
Walau kedua matanya sudah ratusan
kali melihat milik para pria, tapi dia masih virgin, dan kau bisa membuktikannya sendiri kalau mau!"
Hye Soo berdiri di dekat Jennie, membantu membersihkan sisa cairan yang menempel di rambut wanita itu.

"Aku tidak peduli soal itu. Di sini
aku cuma mau tahu, apa yang membuatnya sampai melakukan pekerjaan di tempat ini? Wajah
cantik dengan lekuk tubuh sempurna, banyak model profesional yang
bakalan iri saat melihat
kesempurnaan penampilanmu!"

Ungkap Limario yang harus mengakui kalau dirinya cukup tertarik dengan lekuk tubuh Jenni.

Jennie bingung harus membalas
seperti apa, begitu mendengar
semua ucapan yang keluar dari
mulut Limario. Dia tidak tahu ada hubungan apa diantara temannya itu dengan Hye Soo, tapi dia melihat
kalau wanita yang merupakan
bosnya terlihat agak canggung
dengan keberadaan Limario.

"Dia membutuhkan banyak uang untuk
membiayai sekolah ketiga adiknya,
setelah orangtuanya meninggal." Hye Soo menjelaskan alasan Jennie bekerja di tempatnya.

"Bukannya banyak pekerjaan lain yang bisa dia lakukan? Kenapa dia harus bekerja sebagai pemuas tamu pria?"

Limario menatap Jennie yang masih
tertunduk. Wajahnya terlihat jauh berbeda dibandingkan saat berada di universitas.

Jennie semakin menundukkan
kepalanya, saat Limario terus
menatap kearahnya, seolah pria itu
dapat mengetahui apa yang ada di pikirannya.

"Apa kau masih ingin terus bekerja di
tempat ini? Kalau kau mau, aku punya
pekerjaan yang lebih layak untukmu,
dan pekerjaan itu tidak akan
membuatmu malu! Masalah gaji, aku
bisa membayarmu dua kali lebih banyak dari yang kamu hasilkan di tempat ini." ujar Limario.

Jennie sedikit mengangkat wajahnya,
kemudian menatap Hye Soo, seolah meminta pendapat wanita itu.

Hye Soo tersenyum saat Jennie menatapnya, dan dengan anggukan
kecil dia menginginkan Jennie
menerima tawaran Limario.

"A-aku akan bekerja denganmu,
tapi bagaimana dengan tempat tinggal
ketiga adikku? Selama ini mereka tinggal di rumah yang disediakan Nyonya Hye Soo, kalau aku berhenti bekerja di tempat ini, tentunya aku harus mencari rumah baru untuk tempat tinggal mereka?" Itulah yang membuat Jennie masih ragu ikut bekerja dengan Limario.

"Masih ada banyak kamar di mansion
milikku. Kau dan ketiga adikmu bisa
tinggal di tempat ku, sampai
kapanpun!" ujar Limario menawarkan tempat tinggal untuk Jenni dan ketiga adiknya Jennie terbengong saat
Limario mengatakan dirinya memiliki sebuah mansion, yang biasanya hanya dimiliki keluarga tingkat atas.

Aku Kembali Untuk Balas Dendam [JL]✔️.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang