Selama ramadhan ini aku bekerja di salah satu toko pakaian di Hakodate, Hokkaido. Toko tempatku bekerja ini lumayan luas dan banyak memiliki baju-baju yang bagus, untuk saat ini mereka sedang menjual pakaian muslim untuk hari raya nanti. Padahal hari raya masih lama tapi orang-orang sudah sibuk membelinya.
Aku tengah merapikan beberapa baju sambil mengepel lantai, tak lama kemudian datang seorang pelanggan. Aku langsung berhenti mengepel lantai dan menyambutnya, "Selamat datang. Silahkan dilihat-lihat dulu.". Aku mencoba menyambutnya seramah mungkin sambil tersenyum, dia membalasnya dengan senyuman juga, "Iya."
Toko mulai ramai dan aku segera melayani beberapa orang yang hendak membeli, mulai dari membantu mereka memilih pakaian hingga melayani mereka untuk membayar belanjaannya. Sekitar lima belas menit aku melihat ke sekitar dan rupanya dia masih berada di sana, dia tampak memandangi sebuah rak tempat baju koko dipajang namun dirinya tampak kebingungan. Dengan suka rela aku menawarkan bantuan untuknya.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?"
"Oh. Hmmm tidak ada."
"Anda kelihatan bingung, apa yang sedang anda cari?"
"Aku mencari baju koko tapi sepertinya yang aku inginkan tidak ada. Kalau begitu aku akan kembali besok ya, maaf sudah mengganggumu." katanya dan langsung pergi tanpa membeli apapun.
"Baiklah, hati-hati di jalan tuan."
Aku melanjutkan untuk bekerja hingga waktu dzuhur tiba. Selesai bekerja aku pun pulang ke rumah, di tengah jalan aku bertemu dengannya sedang berada di sebuah supermarket. Dia tampak membawa sebotol minuman berwarna oranye dan sebuah tas belanjaan yang besar. Dia balas menatapku lalu menyapaku.
"Hei, kau yang bekerja di toko baju itu ya?"
"Iya. Kamu siapa?"
"Perkenalkan. Nama ku Yuto Goryo, kalau kamu?"
"Aku (Y/n)."
"(Y/n), salam kenal ya."
"Ya." aku hanya menjawabnya singkat sambil terus melihatnya. Lalu aku terfokus dengan botol minuman yang dipegangnya.
"Kamu gak puasa?" tanyaku.
"Eh. Aku puasa lah."
"Itu kenapa kamu bawa minuman?"
"Oh, ini buat buka puasa nanti."
"Aku belum pernah lihat minuman itu, memang itu apa?"
"Ini namanya Ribbon Napolin. Soda rasa jeruk yang terkenal di Hakodate, kamu gak bakal bisa nemuin ini di seluruh Jepang kalau bukan disini."
"Begitukah?"
"Iya." katanya sambil mengangguk.
"Baiklah kalau begitu lain kali aku coba."
"Oh iya, kamu mau pulang?"
"Iya. Kalau Goryo?"
"Aku juga mau pulang. Kamu lewat arah mana?"
"Arah kanan."
"Aku juga arah ke sana. Kalau begitu ayo bareng."
"Boleh."
Aku dan dia akhirnya pulang bersama sambil berbincang-bincang di perjalanan. Ya aku mengingatnya, dia adalah orang yang tadi ada di toko baju. Langsung saja aku menanyakan soal tadi kepadanya, "Goryo, tadi kau mencari baju koko bukan?"
"Iya."
"Memang model seperti apa yang kau cari?"
"Sejujurnya aku tidak tahu, mungkin yang kelihatan keren."
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story of AAside
SonstigesHanya sebatas cerita kegabutan saya yang ngalor ngidul gak karuan. Semoga suka ya sama cerita saya. (Kadang pake seiyu mereka juga). Request cerita tinggal dm aja disini. Terima kasih. Up: Random, kalo authornya lagi ada ide langsung up