12 : panik

775 171 17
                                    

“Assalamu'alaikum,” ucap Jiyad, lalu masuk ke dalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamu'alaikum,” ucap Jiyad, lalu masuk ke dalam rumah. Malam ini, dia baru kembali setelah berdiam diri di masjid dari sebelum adzan Maghrib. Suasana rumah yang sepi menyambut kedatangannya.

“Umi,” panggil Jiyad. Biasanya, uminya itu ada di ruang tamu; sedang menonton acara televisi, tapi sekarang tak terlihat sama sekali.

“Umi.” Jiyad kembali memanggil uminya, namun tetap tak ada sahutan. Pergi ke kamar sang umi untuk memeriksa, tapi dia tidak melihat keberadaan uminya di tempat tersebut.

Takut terjadi apa-apa, Jiyad bergegas pergi ke dapur.

Astagfirullah, Umi!!” Jiyad menghampiri uminya dan berjongkok. “Umi, bangun, Umi.” Jiyad panik. Uminya pingsan di dapur. Untung saja tak tak sedang memasak makanan.

Khawatir uminya kenapa-kenapa, Jiyad segera mengangkat tubuh sang umi, lalu membawanya ke kamar. Selepas itu, dia pergi ke kamarnya untuk mengambil ponsel agar bisa menghubungi sang abi yang sedang mengisi acara ceramah. Namun, dia menelepon saat kembali ke kamar uminya.

Assalamu'alaikum, Abi,” ucap Jiyad begitu panggilan tersambung.

Wa'alaikumussalam. Kenapa, Jiyad? Kok, suaranya panik?”

“Abi, umi pingsan di dapur,” ungkap Jiyad.

“Astagfirullah, seriusan kamu? Kalo gitu cepet panggil dokter Aldi. Suruh dateng ke rumah. Ini abi udah selesai ceramahnya. Langsung pulang sekarang.”

“Iya, Abi. Assalamu'alaikum.”

Setelah mendapat balasan salam dari abinya, Jiyad segera memutus sambungan. Dia cepat-cepat menghubungi dokter Aldi sesuai perintah abinya. Beberapa saat memberitahukan kondisi sang umi, Jiyad duduk di tepian kasur. Dia berusaha membangunkan uminya yang belum tersadar.

“Umi, bangun. Astagfirullah, Ya Allah ...” Jiyad benar-benar panik. Dia takut uminya kenapa-kenapa. Lantas, dia meraih tangan uminya, lalu berusaha membangunkan.

• • •

Alda masuk ke kamar setelah mengambil air minum. Malam ini, tak ada kegiatan apa pun yang dilakukannya. Jadi, dia hendak menonton film di laptop. Namun, ketika melihat notifikasi pesan dari Taha, membuatnya segera meraih ponsel dengan cepat.

Taha: Lagi apa?

Alda tersenyum setelah membaca pesan dari Taha.

Alda: Lagi mau nonton film. Kamu sendiri lagi apa?

Taha: Lagi diem aja.

Taha: Al, alamat kamu di mana? Aku pengen dateng buat nyapa umi sama abi kamu.

Alda: Seriusan?

[✓] JIYADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang