32 : dari umi

1K 112 23
                                    

“Haduh, orang-orang emang kurang kerjaan banget sumpah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Haduh, orang-orang emang kurang kerjaan banget sumpah. Gampang kemakan berita gak bener. Masa iya pada ngira Alda sama Taha pacaran? Padahal, kan, cuma orang masa lalu.” Arumi menggelengkan kepala tak habis pikir.

“Semoga aja habis ini gak ada yang ngomongin itu lagi. Aku sama Taha cuma temen lama yang ketemu lagi di sini,” kata Alda. Arumi dan Anna mengaminkan bersama. Saat ini ketiganya tengah berada di kantin sekolah setelah jam olahraga selesai.

“Eh, Al. Gue liat-liat kayaknya ada yang beda sama lo.” Anna memicingkan matanya. Alda langsung mengernyit bingung. Memangnya apa yang berbeda?

“Perasaan kamu aja kali. Dari kemarin-kemarin look aku kayak gini, kok,” timpal Alda.

“Enggak-enggak. Muka lo keliatan agak pink gitu gak, sih?”

“Mata lo siwer kali, ah. Orang Alda kayak biasanya, kok. Gak usah sotoy,” celetuk Arumi yang ditanggapi tawa kecil Alda.

“Libur nanti main, yuk, mau gak? Nge-mall gitu atau ke timezone. Kayaknya bakal seru, sekalian nyegerin otak,” usul Arumi kemudian. Dia sudah merencanakan hal itu dari kemarin karena merasa butuh hiburan.

“Boleh, tuh. Gue setuju!” Anna membalas dengan semangat.

Alda tidak langsung menyetujui. Dia berpikir beberapa saat. Sepertinya memang ide yang bagus, tapi dia harus meminta izin dulu kepada Jiyad. Terlebih lagi, semenjak menikah, dia harus berada di rumah Jiyad. Ditambah uminya Jiyad masih berada di rumah sakit.

“Gimana, Al?” tanya Arumi.

“Aku minta izin dulu, deh, ya. Nanti aku kabarin lewat chat. Soalnya agak susah dapet izin,” jawab Alda. Arumi langsung paham dan menghormati keputusan temannya tersebut.

“Oh iya, kak Mahesa pulang, Rum,” ungkap Alda kemudian. Mendengar itu, Arumi terlihat antusias.

“Seriusan? Lagi libur?” tanya Arumi.

“Kayaknya gitu.”

“Boleh, lah, main ke rumah kamu, hehe ...”

“Dasar, mau caper, ya?” timpal Anna. Arumi tercengir sedangkan Alda tertawa kecil sambil menutup mulut dengan satu tangan.

Tanpa disadari oleh Alda, Jiyad yang baru ke kantin tak sengaja melihatnya tengah tertawa, hal itu membuat cowok tersebut tersenyum.

***

“Alda!”

Alda yang hendak kembali ke kelas setelah dari toilet menoleh begitu seseorang memanggilnya. Melihat sosok Taha, dia pun langsung celingak-celinguk untuk memastikan tidak ada orang yang melihat.

“Kamu klarifikasi di base?” tanya Taha begitu tiba di hadapan Alda.

“Iya. Kenapa? Bukannya itu bagus? Aku gak mau orang-orang ngira kita pacaran. Lagian kamu udah tau kalo aku milik Jiyad,” tutur Alda. “Sekarang, aku mohon, jangan sampe orang-orang ngira kita pacaran lagi. Aku udah bilang, kalo kita gak bisa bareng kayak dulu. Aku bakal jalanin hidup aku sendiri, dan kamu juga harus gitu,” tambahnya.

[✓] JIYADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang