Bacalah dengan perlahan dan sesuai dengan umurnya. Apabila tidak nyaman dengan book ini. Mohon untuk meninggalkan book ini dengan tenang dan tidak menyebarkan komentar buruk di kolom komentar. Jangan lupa vote dan komen ya biar aku makin semangat.
----------0000000000----------
Rumah putih itu adalah bukti dari kekejaman dunia ini. Dunia dimana para monster mayat hidup diakui keberadaannya. Rumah putih itu nampak kusam. Tak lupa dengan bercak darah yang masih dapat terlihat jelas dengan mata telanjang. Rumah putih itu berada didekat hutan.
Semak semak yang tumbuh disekitar rumah putih itu membuat rumah itu nampak sangat menyeramkan bahkan dari kejauhan. Tidak ada satupun yang berani menginjakkan kaki mereka ke dalam rumah putih itu. Bahkan, hanya untuk berdiri tepat di depan gerbang, dibutuhkan keberanian yang besar untuk bisa melakukannya.
Banyak isu isu yang menyebar di masyarakat. Salah satunya adalah bahwa rumah putih itu adalah tempat atau sarangnya monster hutan. Memang terdengar tidak masuk akal. Tapi, para masyarakat menyetujui hal itu. Karena, pada saat rembulan penuh menghiasi langit malam.
Suasana akan menjadi dingin dan suram. Dan, jika itu terjadi maka tidak ada satupun orang yang diperbolehkan untuk keluar. Sebelum hari itu datang, para warga akan meletakkan beberapa botol berisi darah segar para hewan di depan pintu mereka. Mereka berpikir bahwa dengan adanya itu para monster mayat hidup itu tidak akan memasuki rumah.
Monster mayat hidup yang dimaksud adalah vampire. Kaum yang pernah dinyatakan ada di dunia ini ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu. Manusia dan para vampire bagaikan air dan minyak yang tidak akan pernah bersatu. Manusia menginginkan kehidupan. Tapi, para vampire menginginkan darah mereka sebagai makanan pokok mereka.
Oleh karena itu, mereka tidak bisa bersatu satu sama lain. Namun, tanpa mereka sadari di dalam rumah itu tinggalah satu anak laki laki yang hidup sebagaimana masa anak anaknya. Laki laki yang tampan namun cantik disaat yang bersamaan. Anak laki laki itu diberi nama Heeseung.
Laki laki yang tidak tau asal usulnya dan bagaimana bisa ia tinggal didalam rumah itu. Sejak usianya 2 tahun dia sudah menempatkan rumah putih itu. Dengan beberapa orang asing berwajah pucat tanpa detak jantung yang menjaganya. Rumah putih itu memang menyeramkan dari luar tapi pada nyatanya rumah putih itu begitu terawat dari dalam.
Begitu indah, bersih dan nyaman. Hanya saja, bagian luarnya memang sangat tidak terawat. Semak semak tinggi menjulang dengan gagahnya. Dan, juga ada beberapa tumbuhan beracun yang mengitari rumah itu.
Pasti kalian bertanya bagaimana bisa laki laki bernama Heeseung bisa hidup didalam rumah putih itu ? Maka jawabannya, tidak ada yang tau. Setiap kali Heeseung bertanya tentang apapun yang berada di luar atau keinginannya untuk meninggalkan rumah putih itu.
Maka, Heeseung akan berakhir didalam sebuah kandang aneh yang berada di basement rumah putih itu. Oleh karenanya, Heeseung sama sekali tidak pernah menanyakan apapun itu atau berkeinginan keluar dari rumah putih itu.
Bagi nya, rumah putih ini adalah segalanya. Rumah putih ini adalah saksi bisu dari kebahagiaan yang ia buat sendiri dengan segala khayalan dan juga keinginannya tentang kehidupan ini. Heeseung kini berusia 16 tahun, ia saat ini tengah berjalan di pagi hari dengan kemeja putih dengan celana pendek selutut menuju bukit kecil di belakang rumahnya.
Ia berjalan dengan perlahan, membiarkan angin sepoi sepoi itu menyapu wajahnya dengan malu malu. Heeseung menutup matanya sambil tersenyum dan membalikkan badannya lalu membuka matanya saat mendengar derap langkah yang mendekat.
Luna Shin, nanny yang selama ini menjaga nya kini berada tepat di belakangnya dengan segelas berisi cairan berwarna biru yang aneh. Heeseung mendekati nanny nya itu dengan tangan kanan yang penuh dengan tumbuhan tumbuhan liar yang ingin ia dijadikan pajangan.
"Nanny Luna, apa yang kau lakukan disini ?," tanya Heeseung dengan suara yang lembut mengalun indah masuk kedalam pendengaran nanny nya itu. Nanny Luna memberikan gelas berisi cairan biru itu pada Heeseung. Heeseung menatap nanny nya itu lalu gelas berisi cairan biru itu. Heeseung menganggukkan kepalanya tanpa pikiran buruk dipikirannya.
Menurut Heeseung, hanya nanny Luna yang bisa ia percaya. Heeseung mengambil gelas itu dengan tangan kirinya lalu meminumnya perlahan sampai habis tak bersisa. Lalu, mengembalikan gelas kosong itu pada nanny nya sambil tersenyum. Kemudian, Heeseung membalikkan tubuhnya.
Ia melihat beberapa tumbuhan liar yang indah yang dapat ia petik dan ia dapat jadikan hiasan di kamar atau ruangan ruangan tertentu. Namun, pada saat langkah kelima Heeseung merasa ada yang aneh pada tubuhnya. Tangan kirinya digunakan untuk memegang lehernya sendiri.
Rasa menyekat begitu menusuk kerongkongannya. Tubuh nya oleng ke kiri lalu ke kanan, kemudian dia membalikkan tubuhnya menatap nanny Luna dengan tatapan tak percaya. Dan, jatuh tak sadarkan diri ke rerumputan hijau dibelakangnya. Tumbuhan yang dia pegang tadi terlepas dari tangannya.
Nanny Luna menatap tubuh Heeseung itu dengan tatapan yang datar. Lalu, mendekatkan dirinya ke arah Heeseung. Mengelus wajah putih milik Heeseung. Ia menghela nafas, lalu dengan kekuatan teleportasinya. Ia langsung memindahkan dirinya dan Heeseung di sebuah ruangan yang tak pernah tersentuh oleh Heeseung.
Heeseung dibaringkan diatas kasur besar itu. Nanny Luna mengganti pakaian milik Heeseung. Kemeja putih ala kerajaan terdahulu dengan lengan panjang terpakai di tubuhnya. Tak lupa dengan celana hitam panjang yang begitu sempurna di tubuhnya.
Nanny Luna mendekatkan dirinya lalu mengambil tangan Heeseung yang dingin. Lalu, memakaikan beberapa cincin. Tangan kanan dan kirinya pun tak luput dari perhiasan di jari nya. Begitu indah saat cincin itu tersemat di jari jari Heeseung. Nanny Luna menatap Heeseung sekali lagi. Wajah pucat, deru nafas yang terdengar teratur dengan mata yang tertutup.
Heeseung tidak mati hanya saja ia ditidurkan sementara waktu sampai "mereka" datang untuk mengambil Heeseung kembali. Nanny Luna menyelimuti tubuh Heeseung dengan selimut yang cukup tebal lalu membiarkan tumbuh tumbuhan berduri tumbuh di sekitar kasurnya.
Part 1, Done
Seluruh kejadian yang terjadi dalam book ini murni khayalan dari penulisnya. Penulis menggunakan beberapa artis kpop sebagai tokoh utama di book ini. Yakni, member Enhypen, BTS, TXT dan akan muncul lebih banyak lagi artis artis yang akan muncul dalam cerita ini. Harap pembaca dapat memilah cerita dengan baik. Karna, book ini mengandung unsur unsur dewasa dan juga bxb story. Jika tidak menyukai hal bergenre seperti itu silahkan tinggalkan book ini tanpa menyematkan kata kata yang tidak baik pada kolom komentar. Terima kasih dan mohon dukungannya untuk book pertama ku di sini. Sampai jumpa next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕭𝖑𝖊𝖘𝖘𝖊𝖉-𝕮𝖚𝖗𝖘𝖊𝖉
Fanfiction"Ingatlah dua hal ini. Yang pertama, jangan pernah merasa bahwa sebuah 'Kutukan' atau 'Kekurangan' sebagai aib pada dirimu sendiri. Itu karna kamu masih belum mengerti akan hal itu. 'Kutukan' bisa menjadi sebuah 'Berkat' jika kamu melihat dari sisi...