Past or Future ?

910 91 3
                                    

Bacalah dengan perlahan dan sesuai dengan umurnya. Apabila tidak nyaman dengan book ini. Mohon untuk meninggalkan book ini dengan tenang dan tidak menyebarkan komentar buruk di kolom komentar. Jangan lupa vote dan komen ya biar aku makin semangat.

----------0000000000----------

Mata tanzanite itu kini terbuka. Meskipun masih belum terlalu jelas tapi ia bisa merasakan 2 orang yang tengah duduk disamping kanan dan kirinya sedang memperhatikannya. Hingga, saat pandangannya dapat ia sesuai kan. Ia dapat melihat 2 orang yang kemarin ia temui. Tengah tersenyum sangat lebar seolah menunggunya bangun.

Suara pintu terbuka, membuat semua orang termasuk Heeseung menolehkan kepalanya ke arah pintu dan dengan perlahan mendudukkan diri lalu menyenderkan tubuhnya di headboard kasur yang ia tiduri itu. Laki laki itu memandang kedua adiknya dengan tatapan datar. Dan, dibalas gelengan dari keduanya.

"Kami tidak membangunkannya, kak. Kakak ipar bangun sendiri," ucap Sunoo yang diangguki Jungwon. Jungwon menatap Sunoo dan menganggukkan kepalanya kemudian menatap kakaknya itu.

"Ya, kak. Kakak ipar bangun sendiri tidak kami bangunkan," ucap Jungwon dengan alis yang ia satukan. Tanda ia tidak terima atas tuduhan secara tak tersirat oleh kakaknya. Heeseung tersenyum dan menganggukkan kepalanya pada laki laki itu. Yang hanya dibalas dengan helaan napas dari laki laki itu.

Jake mendekati Heeseung, membantunya berdiri dan berjalan menuju kamar mandi. Dan, 2 makhluk kecil itu mengikutinya dari belakang. Saat Heeseung masuk ke kamar mandi. Reflek Jake menghalangi kedua anak kecil itu. Yang dibalas kekehan oleh mereka berdua. Setelah mandi, berganti pakaian dan makan. Kini mereka semua berkumpul diruang tamu.

Heeseung mengajari Sunoo dan Jungwon bagaimana cara menenun kain. Dan, sudah lebih dari 10 menit hanya ada helaan napas dari Jungwon dan Sunoo. Heeseung terkekeh kecil, suara kekehannya mengundang perhatian semua orang. Kemudian mereka mulai tersenyum manis.

Heeseung pun mulai membantu Sunoo dan Jungwon. Saat sudah berhasil memasukkan benang ke jarum. Pandangan berbinar terpancar dari wajah Sunoo dan Jungwon. Lalu, mereka mulai menenun dengan perlahan. Jay menatap mereka dengan senyuman diwajahnya. 

Hingga, sebuah firasat melewati pikirannya yang membuat senyuman diwajahnya hilang. Sunghoon yang melihat, Jay yang mulai menutup matanya dengan cepat membantu Jay untuk duduk dibangku 

Sunghoon kembali melihat kearah Heeseung dan kedua makhluk lainnya. Syukurlah, mereka tidak menyadarinya. Sunghoon menatap Jay, yang mulai bercucuran keringat. Sunghoon merasa sesuatu yang besar akan terjadi. 

Lalu, dengan kekuatan miliknya ia membuat bangku Jay dan Jay menghilang dari pandangan Heeseung, Sunoo dan Jungwon. Jake menatap Sunghoon. Dan, Sunghoon hanya menganggukkan kepalanya kemudian menatap Jay yang nampak tengah tertidur diatas bangkunya. 

Jake menganggukkan dan kembali memperhatikan Jungwon, Suno dan calon istrinya itu. Dengan kepala yang penuh dengan firasat firasat yang entah mengapa buruk namun juga baik pula disaat bersamaan.

Jay On POV

Jake sangat beruntung dapat memiliki Heeseung. Yang sangat pintar dan juga cantik. Selama ini aku berusaha dekat dengan Jungwon dan Sunoo saja membutuhkan waktu sampai berbulan bulan. Sedangkan, Heeseung ? Belum genap 1 hari mereka bisa sedekat itu.

"Kenapa kamu melakukan ini padaku !"

Suara lain yang tidak ku kenali masuk ke pikiran ku. Hingga, senyuman di wajahku meredup. Ini adalah hal yang paling aku benci. Mengapa aku harus bisa merasakan ini semua ? Aku menutup mataku perlahan dan berusaha untuk merelaksasikan diriku sendiri. Aku tidak boleh lengah, atau ingatan itu akan menarikku pergi dari kehidupan ini.

𝕭𝖑𝖊𝖘𝖘𝖊𝖉-𝕮𝖚𝖗𝖘𝖊𝖉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang