Question and Answer

574 56 4
                                    

Bacalah dengan perlahan dan sesuai dengan umurnya. Apabila tidak nyaman dengan book ini. Mohon untuk meninggalkan book ini dengan tenang dan tidak menyebarkan komentar buruk di kolom komentar. Jangan lupa vote dan komen ya biar aku makin semangat.

----------0000000000----------

Warning!! Terdapat adegan 19+ pada chapter ini. Jika merasa tidak nyaman bisa langsung skip kebawah. Terima kasih

Heeseung dengan perlahan memasukki kamarnya dengan seribu pertanyaan yang menghantui fikiran nya. Jake yang sedang asik membaca buku mendongakkan kepalanya dan menatap kearah istrinya dengan tatapan bingung. 

Dia meletakkan buku yang ia baca dan turun dari kasur kemudian mendekati istrinya yang masih membelakanginya sambil memegang knop pintu. Lalu, saat ia membalikkan badannya Heeseung terkejut sampai ia memundurkan badannya. Jake menaikkan sebelah alisnya.

"Kenapa kamu bisa se kaget itu melihatku disini, sayang," tanya Jake pada Heeseung. Heeseung yang sudah mengatur napas nya itu memukul kecil pundak suaminya itu dan memasang wajah garang. Dalam tanda kutip, menurutnya. Menurut Jake itu tidak seram sama sekali.

"Kenapa kamu bisa disini ?," tanya Heeseung dengan ketus pada suaminya itu sambil bersedekap dada. Jake terdiam beberapa saat dan menghela napas jengah. Dia melingkarkan tangannya ke pinggang istrinya lalu menariknya kearah kasur. 

Mendorong pelan istrinya keatas kasur lalu memposisikan dirinya tepat diatas sang istri. Sambil mengecup leher jenjang itu dan suara lenguhan mulai keluar dari mulut cantik istrinya itu. Aduh, apa ia baru saja mengundang singa keluar dari sarangnya ?

"Seperti nya kamu lupa bahwa aku suamimu, sayang. Apa perlu aku bersenggama dengan mu dulu agar kamu bisa mengingat siapa aku, hm ?," tanya Jake pada istrinya dengan nada yang sensual. Jake menyelimuti dirinya dan Heeseung. Mengecup dengan perlahan leher isrinya itu. Entahlah, Jake sangat suka melakukan itu. 

Bagi nya itu adalah hal yang paling menyenangkan. Tangannya yang berada di dalam selimut dengan perlahan menurunkan celana miliknya dan tentu saja istrinya. Dan, membuang sembarangan kedua celana itu ke lantai.

Tangannya dengan perlahan melakukan pijatan dibawah sana. Suara desahan mulai terdengar diruangan itu. Jake, tentu saja asik dengan leher istrinya itu. Dirasa sudah cukup, Jake dengan perlahan memulai persenggamaannya itu dengan sang istri. Sungguh, ini sangat nikmat dan tidak dapat dijelaskan dengan kata kata. 

Jake membuat banyak sekali kissmark di leher istrinya itu dengan tubuh bergerak naik dan turun. Heeseung mendongakkan kepalanya dengan mulut yang terbuka tak lupa dengan tangan yang melingkar di leher suami nya dan desahan yang erotis.

Jake menghentikan persenggamaannya dengan istrinya saat istrinya sampai pada putihnya. Heeseung berusaha mengatur napasnya. Jake tersenyum manis dan membaringkan dirinya ke samping istrinya. Dan, memposisikan dirinya untuk membelakanginya. 

Jake membuka selimutnya lalu membuang sembarangan selimut itu ke lantai. Tentu saja, ruangannya sudah ditutupi dengan kekuatan pengedap suara yang dia miliki. Dan, juga pintunya sudah dikunci pula olehnya.

"Kau sudah mencapai putihmu bukan istriku ? Sekarang biarkan aku yang mencapai putihku, okey. Maaf jika aku sedikit kasar nanti. Tubuhmu adalah candu ku," ucap Jake dengan nada yang sensual. Heeseung membuka matanya, kini dia dapat melihat dengan jelas wajah suaminya dari pantulan cermin.

"Ya, tentu. Tapi, bolehkah kau singkirkan cermin itu. Aku malu, sayang. Cermin itu memantulkan refleksi kita," ucap Heeseung dengan malu malu. Jake terkekeh geli dan meletakkan wajahnya tepat di pipi istrinya.

𝕭𝖑𝖊𝖘𝖘𝖊𝖉-𝕮𝖚𝖗𝖘𝖊𝖉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang