Traitor

487 48 3
                                    

Bacalah dengan perlahan dan sesuai dengan umurnya. Apabila tidak nyaman dengan book ini. Mohon untuk meninggalkan book ini dengan tenang dan tidak menyebarkan komentar buruk di kolom komentar. Jangan lupa vote dan komen ya biar aku makin semangat.

----------0000000000----------

100 Tahun Kemudian ~

Kamar itu begitu sangat menyeramkan, tanpa ada satupun cahaya yang mendiami kamar tersebut. Nampak seorang pria yang tengah tertidur dengan tubuh yang bersimbah darah. Beberapa bercak darah pun juga mengenai sprei dan juga lantai yang ada dalam kamar tersebut. Jam menunjukkan pukul 12 malam. 

Tapi, pria dengan wajah pucat itu terbangun dari tidurnya. Dengan tangan yang mengepal dan nampak sangat marah. Dengan cepat ia menyibak selimut kasurnya dan langsung turun menuju ruang pertemuan. Sesampainya disana, hanya ada keheningan dan juga kegelapan yang ada di ruangan tersebut. 

Laki-laki itu dengan cepat duduk disalah satu kursi dan berusaha untuk menenangkan dirinya akan sebuah mimpi yang baru saja ia terima. Sudah lebih dari ratusan tahun ia berusaha melupakan kenangan itu namun sialnya malam ini ia kembali hidup. 

Ia hidup atau lebih tepatnya seolah hidup dalam hidupnya kembali. Padahal dia berusaha untuk melupakan orang benar-benar ia benci itu tapi rasanya dunia seakan tidak menginginkan hal itu terjadi. Hingga satu per satu lilin menyala dan nampak seseorang yang tengah berjalan menghampiri lelaki itu dengan tatapan khawatir. 

Ia berusaha untuk tidak mengganggu laki-laki tersebut. Tapi, nampaknya laki-laki itu menyadari kehadirannya. Laki-laki yang bersimbah darah itu perlahan berdiri dari kursinya dan hendak pergi dari sana. Sebelum tangannya dicekal oleh seseorang yang baru saja sampai itu. Laki-laki yang baru saja di cekal itu terdiam. 

Dia menundukkan kepalanya. Sial, dia ketahuan. Jika sudah seperti ini urusannya berbohong pada orang itu adalah hal yang mustahil. Laki-laki yang berparas tampan itu menatap matanya dengan tatapan yang lurus dan juga sangat menekan. Seolah mengatakan, mimpi apa yang baru saja kau terima ? 

'Hingga kau nampak sangat khawatir dan juga bingung secara bersamaan'

"Aku belum siap menceritakan semua ini padamu. Jadi tolong, pahami posisiku saat ini" Ucap laki-laki yang bersimbah darah yang nampak sangat tidak menyukai kehadiran laki-laki itu. 

Bukan tanpa alasan, tapi ia hanya belum siap untuk menceritakan apa yang baru saja ia terima. Karena, ia takut rasa itu kembali ada. Rasanya dikhianati dan juga rasa sayang yang begitu sangat mendalam pada laki-laki penghianat itu.

"Kau tahu kan, Sunghoon. Aku sangat membenci saat-saat seperti ini. Saat kau berusaha untuk menutupi apa yang baru saja kau terima" Ucap laki-laki itu dengan nada yang sangat menekan dan membuat laki-laki bersimbah darah yang bernama Sunghoon itu semakin takut.

"Sunghoon, katakan padaku apa yang kamu alami. Jangan paksa aku untuk masuk ke dalam pikiranmu. Karena kau tahu, itu hal yang menyakitkan untuk para vampir seperti kita" Ucap laki-laki itu sekali lagi. Laki-laki yang bersimbah darah itu nampak menghindari kontak mata pada laki-laki yang ada di hadapannya.

"Jangan kau menghindari tatapanku, Sunghoon" Ucap laki-laki itu. Laki-laki itu menghela napas sekali mengambil sebuah kain kecil dan membantu laki-laki bersimbah darah itu untuk membersihkan beberapa bercak darah di wajahnya. 

Namun, entah mengapa bayangan laki-laki penghianat itu datang padanya. Mengingatkan dia tentang apa yang terjadi ratusan tahun yang lalu. Laki-laki itu mendongakkan kepalanya, menatap laki-laki yang bernama Sunghoon itu seolah bertanya 

'Apakah ini yang masuk dalam mimpimu ?'

'Apakah laki-laki ini akan lahir kembali dan akan mendatangi kita untuk yang kedua kalinya ?'

𝕭𝖑𝖊𝖘𝖘𝖊𝖉-𝕮𝖚𝖗𝖘𝖊𝖉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang