Laki laki itu dengan perlahan menjauhkan dirinya dan duduk disebelah Jay. Tatapannya sangat dalam, penuh dengan kerinduan. Tangan kanan laki laki itu bergerak perlahan kearah perut Jay. Jay menggelengkan kepalanya. Tidak, tubuhnya benar benar tak dapat lagi ia gerakkan. Dan, ini semua adalah kekuatan milik laki laki di sampingnya itu.
"Kau selalu mengatakan bahwa takdir berada 1 langkah dibelakangmu. Dan, aku harap kau tidak lupa pula, Jay. Meskipun kau hanya peran sampingan dalam cerita hidup mereka. Saudara saudaramu. Tapi, ku harap kau tidak lupa. Kau adalah pemeran utama dalam ceritamu dan ceritaku," ucap laki laki dengan suara yang dalam. Saat tangan itu menyentuh perut Jay. Cahaya berwarna hitam kelam muncul dari sana.
"Ahhh!!!," teriak Jay sambil menyentuh tangan laki laki yang ada pada perutnya itu saat ini. Sakit. Disisi lain, Jake dan Heeseung terdiam mendengar suara kencang yang hanya dapat di dengar oleh beberapa orang saja. Heeseung menatap pintu lalu memeluk Jake erat. Jake memeluk erat istrinya itu kemudian menatap pintu.
"Maafkan aku, hyung. Anak mu pun harus lahir secepatnya. Bahkan, harus lebih dahulu lahir dibandingkan anakku ataupun anak Jungwon dan Sunghoon," batin Jake dan kemudian menatap Heeseung dan memeluk nya erat lalu memberikan beberapa kecupan penenang di kening nya. Jungwon yang baru saja menyelesaikan kegiatannya dengan Niki terdiam saat tengah memakaikan kancing bajunya. Ia mendengar suara Jay yang berteriak.
"Hyung, maaf," batin Jungwon menundukkan kepalanya dan kembali mendongakkan kepalanya menatap Ricky atau Niki yang tengah memeluk dirinya sendiri. Dia tidak ingin melakukan ini. Dia tidak ingin memberikan trauma pada istrinya sendiri. Tapi, dia harus melakukannya. Dia harus melakukan ini agar pengkhianat itu percaya. Jungwon dengan perlahan mendekati Ricky kemudian jongkok dan menatap tajam kearah Ricky.
"Jangan sentuh siapapun selain aku, Ricky. Atau, aku akan melakukan ini lagi bahkan jauh lebih menyakitkan," ucap Jungwon dengan menekankan beberapa kata. Ricky meneteskan air mata dan mengangguk takut. Jungwon terseyum dan mengecup sayang Ricky. Tubuh Ricky perlahan ia sembuhkan. Dia tidak mau Ricky berjalan dengan susah payah akibat 'pemerkosaan' yang baru saja ia lakukan.
"Ayo kembali ke kelas. Kakak mu akan mengajar," ucap Jungwon menatap Ricky lalu dianggukki oleh Ricky. Dengan tubuh yang bergemetar ketakukan Ricky berjalan menjauh dari Jungwon. Jungwon memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana dan tiba tiba saja Jake berada di sampingnya sambil menatap Ricky yang menjauh.
"Kau melakukan itu ?," ucap Jake pada Jungwon kemudian menatap Jungwon yang menundukkan kepalanya. Satu tetes air mata jatuh dari matanya. Jake menghela napas kemudian memeluk adiknya itu. Mereka semua memiliki permasalahan yang amat rumit. Tapi, ini semua di lakukan untuk keseimbangan alam. Antara, manusia, demon, werewolf dan juga dhampire.
Jake harus merelakan Heeseung di cap sebagai pengkhianat, pergi meninggalkannya selama 100 tahun dan melahirkan anak yang melambangkan kehidupan. Sunghoon akan menyatukan 2 bangsa yakni bangsa dhampire dan werewolf. Jay akan melahirkan anak yang akan menyatukan bangsa vampire dan demon. Sunoo yang akan bertemu dengan seseorang yang membantunya untuk mengendalikan kekuatannya dan mengajarkannya arti cinta yang sesungguhnya. Dan, Jungwon yang harus membuat Niki ketakutan bahkan sampai harus melakukan ini.
Agar pengkhianat itu bisa mempercayai bahwa Niki dan Jungwon sudah saling membenci kemudian Niki akan melahirkan anak lambang dari kematian. Semuanya punya porsi masing masing. Tidak ada yang namanya pemeran sampingan. Semuanya adalah pemeran utama di kisah mereka masing masing lalu bersatu membuat satu kisah yang utuh dan juga memiliki banyak makna di dalamnya. Jake mengusap rambut adiknya dengan lembut.
"Aku...aku menyakiti istriku sendiri," ucap Jungwon dengan terbata bata sambil melihat tangannya sendiri. Jake menggelengkan kepalanya dan berusaha menenangkan adik kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕭𝖑𝖊𝖘𝖘𝖊𝖉-𝕮𝖚𝖗𝖘𝖊𝖉
Fanfiction"Ingatlah dua hal ini. Yang pertama, jangan pernah merasa bahwa sebuah 'Kutukan' atau 'Kekurangan' sebagai aib pada dirimu sendiri. Itu karna kamu masih belum mengerti akan hal itu. 'Kutukan' bisa menjadi sebuah 'Berkat' jika kamu melihat dari sisi...