01

12K 433 25
                                    

Assalamualaikum wr, wb. Author mutusin buat revisi book ILYMP biar lebih rapi dan enak dibacanya aja sih hehe. Tenang gakkan merubah alurnya kok tetep sama kyak dulu. Sok atuh dibaca. Jangan lupa vote dan comment:)

Nuraga Darel Hengkara, petani muda yang kini sudah berusia 32 tahun itu lahir di Jakarta. Namun, terhitung sudah 5 tahun belakangan ini pria yang akrab dipanggil Aga itu menetap di sebuah desa di daerah Yogyakarta. Bisa dibilang Aga sudah sukses di usia mudanya. Bagaimana tidak, rumah pribadi dan mobil sudah punya, tampan berwibawa, bahkan good rekening pula. Kekayaannya real hasil jerih payahnya bukan backingan orang tua pejabat.

Hanya saja satu hal saja yang belum Aga dapatkan. Yaitu, seorang istri. Jomblo? Sayangnya tidak. Aga sudah memiliki pujaan hati. Lalu kenapa tidak dinikahi? Bukannya semua sudah paket komplit, kan? Perempuan yang Aga cintai belum memiliki kecukupan mental untuk menjalani sebuah pernikahan.

Nggak apa-apa dong seorang Aga ingin menikah? Menikah merupakan perintah Allah SWT yang mulia. Aga tahu betul bahwasanya menikah salah satu keputusan terbesar dalam hidup seseorang. Bukan hanya menyatukan dua individu yang berbeda, menikah adalah awal dari kehidupan berkeluarga dan komitmen seumur hidup. Hal ini membuat pernikahan bukan perkara mudah. Selain memerlukan kesiapan fisik dan mental, menikah juga harus ada persiapan finansial. Pria itu merasa sudah siap dengan semuanya.

Pun, begitu dengan Citra—kekasihnya yang percaya betul bahwasanya Aga memang sudah matang dan siap dalam segala aspek. Hanya saja, menurut Citra semuanya terkesan cepat dan membuatnya jadi takut. Citra bukan memikirkan nanti kedepannya ia seperti tidak bebas bergerak, hari-harinya hanya dihabiskan untuk mengurus seseorang yakni calon suaminya itu, ditambah kalau punya anak akan semakin hidup monoton dan membuat cepat tua karena tingkat stres yang bertambah. Citra bukan menakutkan hal-hal demikian melainkan Citra masih ragu ia sendiri mampu atau tidak menjadi istri yang baik dan bisa membuat calon suaminya itu tidak mendua melirik-lirik perempuan lain. Citra hanya takut dengan sebuah perselingkuhan. Karena bukan kali pertama atau kedua seorang Aga melamarnya, dan hasilnya selalu Citra tolak dengan alasan yang wanita itu sendiri sulit untuk jelaskan.

Siang ini Aga berada di depan rumah yang langsung menghadap hamparan sawah. Sejuk nan asri meskipun matahari mentereng di atas sana. Terlihat Aga dan Citra duduk berduaan dengan space yang lumayan jauh. Keduanya sering menyempatkan waktu untuk bertemu seperti ini. Yang terpenting tidak mengganggu kegiatan satu sama lain. Aga yang seorang petani sudah jelas tidak mungkin seharian full di sawah maupun kebun buah. Sementara Citra bekerja sebagai guru SD sekitar jam 14.00 itu sudah pasti ada di rumah.

"Mas Tegar minggu depan pulang ke Jogja, kamu disuruh ke rumah sama Bunda tuh."

"Lho kok tiba-tiba tenan to, Mas?"

Citra tau kalau sudah Mas Tegar yang dibicarakan Aga mau pulang kampung itu artinya dia bukan datang sendirian melainkan rombongan saudara-saudara kandung Aga yang lain turut ikut. Baik istri dan anak-anak mereka pun meramaikan. Aga anak ketiga dari empat bersaudara. Semuanya sudah sukses bekerja di bidang passion masing-masing. Sementara itu, Aga sudah tinggal memiliki ibu tunggal sebab 2 tahun yang lalu ayahnya meninggal dunia karena penyakit jantung. Maka, keempat putra keluarga Hengkara harus bahu-membahu menjaga ibu kesayangan mereka sebagai harta berharga satu-satunya.

"Sebenernya Mas Doni tuh yang ada planning ini. Mau babymoon kan bareng Mbak Alena. Maklum aja sih penantian tiga tahun, Dek. Mbak Alena kepingin ke pantai sama ngeliat pemandangan bukit-bukit atau sesawahan gitu makanya mereka milih mending ke kampung Bunda aja deh kayaknya yang enak." Arum—bundanya Aga asli putri Yogyakarta. Namun, setelah menikah dibawa ke Jakarta sampai melahirkan empat pria tampan nan gagah tetapi ketika suaminya itu telah tiada Arum memilih move on dengan cara kembali ke kampung halamannya. Sebetulnya bukan karena berlarut-larut sedih ditinggal almarhum suaminya, melainkan karena satu dan lain hal makanya ia seperti ada rasa enggan untuk menginjakkan kakinya kembali ke rumah yang ia dan mendiang suaminya telah arungi bertahun-tahun pernikahan tersebut.

I Love You, Mas Petani✔️[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang