08 : Kamu Jahat! (17+)

75.4K 715 7
                                    

⚠️ WARNING BABE 17+ ⚠️

Bocil maksa baca, tanggung sendiri.

Happy reading 🌚

***

Sudah hampir adzan magrib, Flora menunggu hujan reda. Tetapi masih saja hujan deras, untung saja suara petir sudah lumayan tidak terdengar. Ia tidak ingin berharap lebih untuk Regan datang menjemputnya.

Karena mengantuk ia tertidur, tanpa rasa takut jika ada preman yang tiba-tiba datang atau penculikan yang akan menculiknya.

Disisi lain, seorang cowok yang sedang bergulung di selimutnya. Ia terbangun karena suara gedoran pintu kamarnya.

"REGAN! BANGUN!" teriak seseorang diluar kamar.

Cowok itu memang Regan, ia ketiduran sehabis membahas tentang acara pernikahannya di ruang kerja sang Papah.

Regan menegakkan tubuhnya, ia meraih ponselnya, membuka room chat.

Flo🐿️

Flo🐿️ :
Regannn
Aku ada di cafe depan univ, kalau mau jemput aku kesini ya!

Regan, dimana? Jemput aku bisa?
Aku masih di cafe

Regan segera turun dari ranjangnya, ia berlari meraih jaket dan kunci mobilnya. Setelah itu berlari menuju pintu.

"Yaampun, Regan. Kamu ngagetin aja," ucap seseorang itu.

"Maaf Mah, Regan buru-buru kelupaan sesuatu. Nanti pulangnya Regan langsung ke apartemen, Regan pamit dulu Mah," pamit Regan mengecup pipi sang Mamah, Reina.

"Hati-hati, sayang!" teriak Reina.

Regan menuruni tangga dengan tergesa-gesa, ia kembali berlari keluar rumah menuju mobilnya. Regan memasuki mobilnya, segera menjalankan mesin mobilnya.

Lelaki itu langsung menancapkan gasnya menuju cafe depan univ. Regan mengendarai mobilnya begitu laju, ia tidak peduli dengan umpatan orang-orang. Jalan juga lumayan sepi.

***

Cit!

Suara decitan mobil Regan, ia berhenti di parkiran cafe tersebut. Tangannya meraih payung, lalu membuka payung tersebut dan keluar.

Matanya menelusuri sekitar, pandangannya berhenti ketika melihat seorang perempuan yang sedang duduk di halte sembari memeluk lututnya.

Dari segi tubuhnya Regan yakini itu adalah Flora nya, segera ia menghampiri Flora. Regan menaruhkan payungnya.

"Flo," ujar Regan.

"Eumh," sahut Flora. Ia merenggangkan otot-otot nya yang terasa pegal.

Regan membawa Flora kedalam pelukannya. Lelaki itu bernapas lega dan sangat merasa bersalah. Untung saja wanitanya tidak kenapa-kenapa.

"Maaf, maaf," ucap Regan.

Flora membalas pelukan Regan erat. Ia kembali menumpahkan tangisannya.

"Takut hiks," lirih Flora.

Hatinya terasa tersayat, mendengar suara tangisan Flora. Ia benar-benar sudah melakukan kesalahan yang fatal. Regan merasa tidak becus.

REFLO (Regan Dan Flora)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang