36. Pertimbangan

3.5K 268 61
                                    

Hi. Assalamualaikum!

Selamat membaca ☺️🙏

Mau tak mau Nizyam masih harus bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau tak mau Nizyam masih harus bekerja. Kemarahannya pada dirinya sendiri dia lampiaskan pada beberapa karyawannya yang tak sengaja melakukan kesalahan. Mulai dari OB yang menyapu tak bersih, sampai Lexie, sekretarisnya yang salah memberikan laporan padanya. Omong-omong, Angel tak datang hari ini, hal membuat Nizyam sedikit khawatir dan semakin uring-uringan. Dia masih merasa bersalah pada Angel karena pada kenyataanya, Angel juga pasti sakit hati atas perbuatannya. Mau bagaimana lagi? Nizyam benar-benar harus memilih Ainun yang jelas adalah istri sahnya. Kejadian malam itu juga bagian dari kebodohannya, terbawa nafsu hingga berakhir seperti itu. Nizyam hanys bisa berdoa dan berharap semoga yang terjadi pada Ainun tak terjadi pada Angel juga.

Nizyam mengusap kasar wajahnya. Nampak benar-benar frustasi dengan masalah yang dihadapinya kini. Nizyam sadar, ini adalah konsekuensi. Jadi, mau tak mau memang harus dihadapi. Nizyam menyesal, tapi istilah nasi sudah menjadi bubur dia alami.

Nizyam butuh sedikit ketenangan. Meminum kopi misalnya. Pria yang  berusia dua puluh enam tahun itu bangkit kemudian berjalan ke pantri. Jika ada Angel di sini, mungkin dia bisa meminta tolong Angel untuk membuatkannya kopi. Nizyam tak bisa meminta tolong Lexie karena beberapa jam lalu dia menyuruh Lexie untuk menghadiri undangan yang harusnya dia hadiri.

"Eh, njir, beneran Pak Zyam selingkuh sama sekretarisnya yang baru?"

Nizyam berhenti melangkah. Tangannya yang hendak memegang kenop pintu itu menggantung di udara ketika mendengar suara dari dalam dapur kantornya.

"Lah, ketinggalan lo? Isu lama itu. Tapi belum reda."

"Eh, si Angel itu? Gak heran, sih. Beberapa hari lalu gue lihat mereka di apart, loh."

"Hah? Serius? Kok lo bisa lihat mereka?"

"Ish, gue lagi nyari tempat tinggal sama suami gue. Eh, malah gue lihat Pak Zyam sama Angel itu di sana, pelukan lagi."

"Hah? Berarti valid dong?"

"Gue rasa sih, iya. Soalnya, temen gue anak HR tuh, pernah lihat mereka jalan di mall. Terus logika aja, nih, mereka dinas bareng, kemana-mana bareng. Pak Zyam ganteng, kaya, pasti sekali dua kali, Angel ngerayu dia lah."

"Duh, kalo beneran kasihan istrinya Pak Zyam. Mereka juga baru nikah kan, ya?"

"Halah, gak papa. Paling sama Pak Zyam dikasih duit juga diem semua."

Rahang Nizyam mengeras ketika mendengar grasak-grusuk beberapa orang di dalam dapur itu. Setelah diam dalam beberapa menit, Nizyam pun membuka pintu. Tiga orang di dalam dapur itu amat terkejut ketika mendapati bos besar mereka baru saja masuk dan menatap tajam ke arah mereka.

"Ngapain di sini? Jam berapa ini? Ini masih jam kerja, kalian malah ngobrol di sini. Cepet balik atau saya pecat kalian semua."

Seketika nyali karyawan itu ciut. Mereka langsung tau jika Nizyam mendengar mereka bergosip tadi.

Ainun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang