35. Penyesalan, Buah Perbuatan

5.2K 316 71
                                    


Assalamualaikum. H-hai semua. Ekhem... Sebelum baca cerita, izinkan diriku memohon maaf yang sebesar-besarnya pada pembaca semua. Mungkin secara langsung atau tidak, sengaja atau tidak, aku pernah nyakitin kalian. Di kesempatan kali ini, izinkan aku meminta maaf sekaligus berterima kasih. Makasih banget atas supportnya. Jujur, aku ga expect ceritanya bakal rame. Makasiih banget buat yang baca dan voment. Aku tau ceritaku banyak banget kurangnya dan gak sebagus karya penulis lainnya. Di sini kita sama-sama belajar, ya.

Oh iya, tolong ingatkan juga misal aku ada salah apa, mungkin typo gitu di cerita. Atau kasih aja kritik dan saran. Aku welcome kok kalau soal krisar asal disampaikan dengan baik juga.

Dah, gitu aja sih. Selamat membaca ya☺️🙏

Oh iya, insyaallah bisa update lagi minggu depan. So, ditunggu ya updatenya

Wassalamualaikum

Cactusnrj
01/05/22

























Nizyam terdiam kaku menatap pintu putih di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nizyam terdiam kaku menatap pintu putih di hadapannya. Sudah semenit dia berdiri di sana, tetapi tak berani membuka. Satu jam lalu, Nizyam ditinggalkan begitu saja oleh Labib dan Rizwan di tempat yang sama dimana adu pukul terjadi antara dia dan kakak iparnya. Nizyam masih di sana sampai beberapa puluh menit, terdiam, menyadari semua kesalahannya dan meratapinya. Bahkan, Nizyam tak memperdulikan luka-luka di wajahnya.

Nizyam menarik nafas sekali kemudian menghembuskannya dengan cepat. Dia meraih kenop pintu di depannya dengan ragu. Di dalam ruangan itu pasti ada Ainun, kedua orang tuanya, Rizwan, dan mungkin ada Labib juga. Jika Nizyam masuk, Nizyam benar-benar akan tamat. Namun, jika Nizyam tak masuk, akhirnya akan sama saja. Jika Nizyam masuk, setidaknya dia bisa meminta maaf pada semua orang di sana karena kebodohannya.

Dengan sisa keberanian, Nizyam memutar kenop pintu. Dia melangkah masuk dan menatap semua yang ada di dalam ruangan itu. Dugaannya benar, ada Ainun beserta keluarganya dan Labib.

Ketika Nizyam menatap mereka, semua melengos. Ainun menenggelamkan wajahnya dalam pelukan Sang Ibu. Bahunya bergetar dan Nizyam tau dia menangis. Mereka pasti sudah tau tentang perselingkuhannya sekarang. Mereka pasti kecewa dan marah pada Nizyam.

"A-assalamualaikum," ucap Nizyam.

"Waalaikumsalam," jawab Labib dan Gunawan.

Nizyam menarik nafas kemudian menghembuskannya perlahan. Dia harus meminta maaf sekarang. Terserah bagaimana respon mereka nanti. Mereka boleh memukul Nizyam lagi.

"Ngapain lo ke sini?" seloroh Rizwan.

"Kalian sudah tau?" ucap Nizyam dengan nada sedikit bertanya. Pertanyaan bodoh! umpat Nizyam dalam hati.

"Z-Zyam mau minta maaf. Pasti kalian marah."

"Semudah itu lo minta maaf?" cerca Rizwan kembali tersulut emosi.

Ainun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang