Berita menyebar dengan cepat melalui media sosial. Di era seperti ini, tak heran, hampir semua kalangan masyarakat dapat mengakses informasi dengan cepat.
Berita tentang selebriti saat ini mudah menyebar melalui beberapa akun di media sosial. Termasuk gosip kedekatan Kafi dengan Aisyah yang sudah tersebar luas di media Instagram lewat akun gosip terbesar dengan pengikut terbanyak di negeri ini yang memiliki tagline 'gosip adalah fakta yang tertunda'.
Semua berita beredar tanpa bisa Kafi cegah. Komentar memenuhi unggahan tersebut dan akun milik Kafi menjadi semakin ramai. Banyak wartawan dan para pemburu konten podcast menghubungi Kafi. Kafi sama sekali tak menanggapi. Ia berharap berita itu cepat mereda dengan sendirinya seiring berjalannya waktu dan dia tidak dekat-dekat dengan Aisyah lagi.
Pihak Aisyah pun sama. Dia juga tak menanggapi gosip tersebut. Karena ia sadar, itu hanya gosip. Kafi juga tak akan bersama dia. Dia sudah bisa melepas lelaki itu, meski pernah ada rasa. Aisyah sebenarnya merasa tak enak, karena ada beberapa komentar di akun pribadinya maupun Kafi yang mendukung mereka. Padahal, salah satu yang mereka dukung tak ingin merealisasikan sama sekali.
Kafi memijat keningnya. Setelah menyelesaikan pekerjaan utamanya sebagai programmer, dia membuka jadwal hari ini yang harus mengunggah beberapa video, serta iklan di story akun Instagram.
Ribuan notifikasi membuatnya semakin pening. "Gosip nyebarnya cepet banget sih. Pusing gue."
Dimas yang sedang memakan kacang tertawa. "Masyarakat tuh haus gosip, Kaf. Apalagi lo lagi naik daun ini. Udah beberapa produk nih ngajak kerja sama buat lo jadi BA."
"Hold dulu aja, Dim! Jangan langsung terima! Kalau terima pastiin yang kira-kira nggak butuh gimmick," ucap Kafi yang diangguki oleh Dimas.
"Beberapa udah ada yang gue tolak. Meski gede, Kaf, termasuk e-commerce terbesar di ASEAN itu. Soalnya iklannya modal gimmick. Apalagi Aisyah juga ada katanya," ucap Dimas.
Kafi menghela napasnya. Ia berdiri dan berjalan mengambil gelas, lalu mengisinya dengan air mineral dari dispenser. Lelaki itu meneguknya dengan cepat sampai tandas. Banyak pikiran membuatnya perlu mendinginkan kepala dan tubuhnya.
"Bagus deh. Gue untuk beberapa waktu ke depan, nggak mau ambil iklan yang ada Aisyah ya, Dim," kata Kafi mewanti-wanti. "Gue udah niat serius sama Ivanka, gue harus jaga perasaan dia."
Dimas menghela napasnya. "Tapi ada proyek yang udah deal sebelum gosip itu, Kaf. Lo sama Aisyah seproyek."
Kafi menyugar rambutnya. Ia singkap poni yang menutupi keningnya. Proyek yang sudah telanjur pasti tak bisa dibatalkan. Dengan ini, bisa jadi, gosip nanti akan menjadi-jadi. Kafi tidak mau. Dia harus mencari cara meredakan gosip ini agar tidak berkembang semakin luas.
"Ivanka gimana, Kaf? Dia ngambek nggak?" tanya Dimas yang kini ikut berdiri dan mengambil minum. "Bukannya lo ke sana sama Ivanka ya, kemarin? Kenapa jadi sama Aisyah?"
"Gue sama Ivanka, tapi nggak sengaja ketemu Aisyah sendiri, mau gabung, diizinin sama Ivanka. Pas itu, Ivanka lagi ke toilet sih," jelas Kafi.
"Lo udah jelasin sama dia?" tanya Dimas hari-hati.
Kafi mengangguk. "Kemarin, gue udah bilang. Kayaknya bakal ada gosip gue sama Aisyah, gue kasih pengertian ke dia. Aisyah juga mulai paham sama gue dan Ivanka kok. Dia nggak bakal ganggu. Gue tahu, dia orang baik. Meski kemarin agak ganggu, tapi setelah gue jelasin tentang Ivanka, dia mulai paham."
Dimas mengangguk dan kembali ke bangkunya. Lelaki itu memilih membuka ponsel dan memainkannya. Mata Dimas melotot saat mendapati hal yang pasti tidak Kafi sukai. Ia menatap ke arah Kafi sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melawan Alur [Completed]
ChickLitCompleted Pernah menjadi selingkuhan dan disalahkan, tapi dia tidak mengetahui apapun. Rasa bersalah selalu menghantuinya, padahal dia tidak salah. Dia yang dikenal sebagai pengganggu. Ivanka Herasya. Mungkin kebahagiaan tidak pernah mau singgah ber...