02

125 10 0
                                    

"Valencia"-Panggil elvan

Valencia langsung mengok kearah nya. Lalu berdiri mengendong kucingnya. Ternyata masih betah bermain dengan kucingnya.

"Hai kak,duduk kak"

Elvan mengangguk duduk didepan valencia yang masih asik dengan kucingnya. Elvan melihat dekor caffe milik calon tunangannya benar benar sederhana. Namun pas untuk tempat nongkrong atau bermesraan dengan pasangan.

"Udah makan kak,mau saya ambilin?"-tanya valencia

"Terserah kamu"

"Ok,bentar titip kucing jangan ilang ya"-Pesannya lalu ia beranjak pergi

Harusnya valencia itu menyuruhnya diam ditempat,bukan menjadi pegasuh kucingnya. Meskipun malas elvan tetap diam membiarkan kucing valencia ini diam dipangkuannya. Sesekali mengelus halus kepala kucing itu.

Valencia datang membawakan satu nampan berisi makanan dan minuman untuk elvan. Setelah meletakkan nampan itu dimeja. Valencia mengambil kucing nya yang tadi ia titipkan ke elvan.

"Makasih,makan gih"-suruh valencia tanpa mengalihkan pandangannya dari kucing lucunya.Sesekali melirik elvan yang tengah makan dengan tenang.

10 menit kemudian

"Buset valen,lu bukannya merhatiin calon lu malah main ama kucing lu elah. Siniin kucing lu"-Ucap sena sambil mengambil kiki si kucing valencia.

"Ih,siniin abang. Lagian valen masih kangen ama kiki. Siniin ih"-Gerutu valencia sambil merebut kembali kucingnya

Elvan hanya menjadi penonton atas aksi rebutan kucing keduanya. Sesekali menghela nafas lelah.

"Sudah,cia ayok ke butik tante risma sekarang saja. Biar nanti pulangnya tidak kemalaman kucingnya biarkan dengan dia"-ucap elvan melerai keduanya

"Oke,jangan lu apa apain kucing gua kalo gak mau lu gua jadiin santapan buaya dikandang nya"-ancamnya lalu pergi keluar caffe sambil menenteng tasnya di susul elvan.

"Hai kiki kucing barongsai kesayangan valencia yang kayak macan"-sapanya sambil mengoyang goyangkan badan kucing itu.lalu membawanya masuk keruangan valencia .

Semantara elvan dan valencia sedang menuju ke arah butik milik tante risma.

Keduanya sama sama diam. Tak banyak bicara karna cangguh satu sama lainnya.

Sesampainya disana. Keduannya lalu masuk kebutik disambut antusias tante risma.

"Hai,Elvan. Mana calon tunanganmu"-tanyanya. Valencia ada dibalik punggung elvan. Salahkan tubuhnya yang kecil sehingga ia tertutup tubuh elvan.

Elvan mengeser badannya.memberlihatkan valencia yang ada dibelakangnya. Valencia memandang bingung kedepan,sementara tante risma langsung menarik tangan valencia mendekat .

"Cantik banget,jadi calonnya anak tante aja gimana mau ya"-ucap tante risma

"Nanti bunda marah tante"-Sela elvan

"Ais,bunda kamu dapet nya kok berlian kek begini.tau gini buat tante aja"-Tante risma,elvan hanya menggelengkan kepalanya.

"Ya udah,mau pilih baju kan. Ini ada baju pilihan tante yang pas buat kalian sini"-Tante risma

"Nih pake dulu,siapa namanya. Valencia kan yakan??"

"Iya tante"-Jawab valencia sambil tersenyum. Membuat risma juga senyum membalasnya.

"Yaudah,coba pake ini dulu"-Ucapnya sambil menyerahkan gaun kepada valencia.

Valencia masuk keruang ganti,tinggal elvan saja yang diam disana. Tante risma mengeram benar benar tak peka keponakannya satu ini.

𝐈𝐧 𝐦𝐲 𝐚𝐫𝐦𝐬 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang