05

59 5 0
                                    

Elvan bingung kenapa perempuan itu justru kemari,bukannya dia yang menjemputnya. Tapi perempuan itu sendiri yang datang menemuinya.

Elvan keluar dari kamarnya,menuju ke lantai dasar. Valencia disana dengan bundanya yang asik bercerita tentang dirinya.

"Kamu tau valencia,elvan pernah nangis cuman gara gara ikan dikolamnya mati"-ucap bunda

Valencia hanya mendengarkan,sementara dirinya diam memperhatikan valencia yang tersenyum.

Sejanak terpaku dengan senyuman itu, senyum membuat hatinya menghangat seketika. Valencia sangat cantik malam ini dengan gaun itu.

Ayah melihat elvan diam memandang ke arah valencia,tersenyum maklum anaknya sedang terpesona.ia menepuk bahu elvan menyadarkan nya akan situasi.

"Cantik ya calon mantu ayah,sapa dulu yang milihin ayah gitu loh"-bangga sang ayah,membuat elvan menghela nafas.kemudian menuju valencia.

Valencia spontan mendongak menatap elvan yang juga sedang menatapnya.kemudian menunduk kembali.

"Kalian udah mau berangkat ya,ya udah jangan malem malem pulang nya ya"-pesan bunda

Keduanya mengangguk,elvan mengengam tangan valencia. Menarik pelan tangan itu untuk pergi dari sini.

"Anak kita lagi bucin so sweet banget"-ucap bunda

"Elvan keknya posesif banget ama valencia"-gumam ayah

Elvan dan valencia sedang menuju ke tempat acara itu dilakukan.keduanya hening terlalu larut dalam keheningan hingga tak sadar sudah sampai ditujuan.

"Kakak gak keberatan kan temenin cia?"-tanya valencia,elvan mengelengkan kepalanya.kemudian turun bersama valencia.

Keduanya masuk kesana,menikmati acara pesta itu. Elvan meskipun pertama canggu dengan situasi mendadak hangat kembali kala valencia mengakuinya sebagai tunangannya.

Acara berjalan dengan semestinya,sahabat valencia sangat senang akan kehadiran keduanya. Bahkan memberikan doa dan dukungan kepada keduanya akan acara pernikahan yang tinggal menghitung jari.

"Ganteng bet,calon lakik lo len,gak sia sia gua didik lu jadi perempuan anggun"-ucap aulia

"Kagak ada anggun anggunnya lu, cuman ngaggur lu mah"-gumam valencia yang mendapat geplakan sayang dari aulia.

"Sakit ya dodol,gua buang juga lu"-ancam valencia,namun tak dihiraukan sang sahabat.

Setelah selesai acara,keduanya pamit pulang. Keduanya masih enggan bicara sejak keduanya nyatanya adalah sepasang adik kakak didunia virtual.

"Cia"

"Dideket sini ada caffe baru mampir bentar ya kak"-alih valencia

Elvan hanya mengangguk,kemudian melajukan ke arah yang mereka tuju.

Valencia diam diam berfikir,apakah elvan akan meninggalkannya kembali.itulah yang membuatnya ragu akan hubungan ini.

Sesampainya dicaffe,keduanya mengobrol masalah dekorasi ruangan resepsi.

"Kakak gak akan ninggalin saya ke dua kalinya"-ucap valencia,sontak membuat elvan kelabakan.

𝐈𝐧 𝐦𝐲 𝐚𝐫𝐦𝐬 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang