27

52 4 10
                                    

"Ini kok ada darah,dari mana??"-tanya elvan saat melihat baju valencia . Membuat valencia terdiam,bingung karna harus menjawab apa lagi.

"Itu tadi mimisan karna kejeduk tembok,hehe soalnya gak liat jalan"-jawab valencia

Elvan menatap khawatir dirinya,ia menghela nafas panjang.kemudian memeluk valencia.

"Jangan khawatir aku gak papa kok"

"Aku percaya kok,hati hati sayang"-elvan

/skip

/3 bulan kemudian

Valencia sering mengalami pusing,mual yang berakhir mengeluarkan darah.mimisan dan lainnya.

Ia khawatir elvan akan tau,dan bayinya ikut terluka.elvan baru mengambil cuti mulai bulan depan karna kandungan valencia masuk 9 bulan.

Saat ini kandungannya masuk 8 bulan.membuat valencia harus hati hati menjaga diri dan anak didalam kandungannya.

Valencia mendudukan diri dipinggir kasur,ia sakit tapi tak mau elvan tau dan mengkhawatirkan dirinya.

Ia takut suaminya akan menjauhkan diri dari bayinya nantinya. Ia takut. Hanya bisa diam dan berdoa supaya ia kuat sampai bayi ini benar benar lahir dari rahimnya.

Valencia ingin seperti yang lain,melahirkan dengan normal tanpa caesar. Itu akan membuat nya sakit lebih lama.

Ia hanya bisa diam memandang foto vigura yang menampakkan foto usg valencia dan elvan yang tengah tersenyum .

"Kuatkan aku,hingga anak ini setidaknya lahir. Aku gak mau elvan sendiri saat aku pergi"-lirih valencia

"Setidaknya beri aku waktu 3 tahun untuk membesarkan anak ku sendiri sebelum aku benar benar pergi"-ujar valencia

Air matanya luluh dalam setiap tutur katanya.sesak didadanya berharap setelah ini ia tak harus meninggalkan suami dan anaknya.

Ia ingin melihat putranya tumbuh dan sampai memilih pasangan hidupnya. Ia ingin melihat putranya bahagia bersamanya.

"Aku mohon jangan ambil nyawaku,sebelum tugasku selesai"

Isak valencia,dadanya sesak karna berkata kata seperti ini. Ia tak mau sakit namun takdir berkehendak lain. Ia harus apa.

Valencia menghapus air matanya. Ia menatap ke arah pintu,bersyukur elvan belum pulang.

Ini jam 20.00

Harusnya elvan sudah pulang namun ia masih belum melihat maupun mendengar suara mobilnya.

Valencia diam diam keluar ke balkon, ia menatap taman didepan.namun nihil suaminya belum pulang.

Ia mengambil hpnya,menelfon naufal selaku sekertaris elvan.

In call :
"Halo kak valen,ada apa??"-naufal
"Elvan masih dikantor"-valencia
"Boss elvan sudah pulang sejak sore tadi bu boss,belum sampe masa"-naufal
"Dia belum pulang"-valencia
"Aduh,iya saya cari aja bu boss.jangan ibu boss yang keluar"-naufal
"Saya takut ngerepotin kamu"-valencia
"Gak bu boss,bentar saya cari bu boss tunggu bu boss"-naufal

Ketika valencia hendak menjawab pintu kamar dibuka paksa dengan 2 pria berbadan kekar masuk.

"NAH ITU,TANGKAP"

"Lepaskan aku bajingan"

Valencia berusaha melepaskan diri dari kedua pria itu.namun usahanya gagal

Naufal meneriaki dari telfon

"BU BOSS,SAYA KESANA"-ucap naufal

Valencia berusaha melepaskan diri. Ia mengigit tangan laki laki itu.setelah berhasil valencia perlari memegang perutnya.

Elvan yang baru datang menolong istrinya yang hampir jatuh.valencia menangis dalam dekapannya.

"Hiks ada orang masuk kamar,hiks tolong kak"-ucap valencia pada elvan

Elvan membulatkan matanya terkejut,ia memapah istrinya ke sofa. Lalu pergi kekamar.para maid menghampiri valencia menenangkannya.

Elvan memeriksa kamar,namun kedua laki laki itu sepertinya sudah pergi menyisakan darah dilantai karna kaki valencia sempat tersayat benda tajam yang tergeletak.

BRAK

elvan langsung kebawah,melihat seluruh maid sudah tewas tersisa valencia yang disudut ruangan meringkuk takut.

Elvan memeluk valencia,rumahnya tak aman lagi bagi istrinya.ia melihat genangan darah sontak melirik valencia.

Melepaskan tangan valencia dari perut,valencia terluka. Tusukan pada perutnya sepertinya dalam.

"Sayang,hei masih sadar kan"

"Sakit kak,baby kita luka.aku gak bisa kuat terus"-adu valencia,menatap sendu elvan.hingga matanya kembali terpejam.

"Sayang,sayang bangun sayang"-ujar elvan

Naufal,sena,dan aulia datang menolong.elvan membopong valencia menuju kerumah sakit

{~}
Valencia masuk ruang oprasi,gengamannya bersama elvan terlepas.

Elvan bersadar pada tembok,bahunya rapuh kembali.valencia berjuang kembali didalam sana. Elvan memandang tangannya,yang ada bekas darah valencia.

"Sayang,bertahan ya.aku gak mau kamu kenapa kenapa"

Sena menepuk bahu elvan menguatkan,aulia dan naufal hanya melihat saja. Berusaha tak menangis.

Tbc


Jangan lupa vote dan komen

𝐈𝐧 𝐦𝐲 𝐚𝐫𝐦𝐬 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang