12

5.4K 930 142
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








seorang wanita muda yang tinggal disebuah rumah bordil kini tengah digilir oleh beberapa lelaki yang telah membayarnya..
ia merupakan wanita dengan tarif yang cukup tinggi karna memiliki paras  sangat cantik..
bernama Ningning..
nama yang sangat aneh di daratan Joseon karna ia memang bukan berasal dari negeri itu..

di jual oleh kerajaan untuk dijadikan budak, lalu bangsawan yang membeli nya dua tahun kemudian mengalami kesulitan ekonomi.. Ningning kembali di jual ke sebuah rumah bordil untuk dibesarkan menjadi wanita pemuas nafsu para lelaki sejak 3 tahun lalu..

Ningning bukan wanita yang lemah, ia sering kali keluar untuk berlatih memanah di sebuah bukit.. bukan tanpa alasan, Ningning benar benar ingin membalas dendam pada sosok yang menghancurkan kehidupan nya yaitu si Serigala yang tak lain adalah Pangeran Ke 2 Lee Jeno .

seperti saat ini, Ningning duduk di sebuah gunung tak terlalu tinggi.. tapi ditempat itu ia mampu memantau keadaan kota dengan mata telanjang .
Ningning pernah melancarkan aksi pertamanya tetapi meleset..

disela jadwal nya di rumah bordil, Ningning selalu membawa anak panah dan busur setiap bepergian.. agar jika ia berpapasan dengan Lee Jeno, mudah baginya membalas dendam.

Ningning yang telah selesai mengangkang untuk pria hidung belang kini menatap nanar para lelaki itu pergi.. ia memungut uang uang koin emas itu lalu menyimpan nya, tugas nya telah selesai untuk hari ini..

telah bersih wanita muda itu mulai berjalan santai di tengah kota, menyapa para pedagang yang juga telah mengenal nya ..
sampai langkah nya terhenti, melihat di ujung sana orang orang mulai menyingkir.. karna Pangeran Ke 2 terlihat akan melewati jalan ini.

tidak sendirian, Lee Jeno pergi bersama istrinya . mereka tampak serasi dengan Jeno yang memegangi pinggang ramping wanitanya .
Ningning memperhatikan semuanya.. bahkan ketika kuda gagah itu tepat melewati tempat kini ia berdiri

"kemana mereka?" pelan Ningning sebelum ia ikut pergi ke arah yang sama










Jeno melajukan kuda, sebenarnya ini adalah pekerjaan nya tapi Renjun memaksa untuk ikut ketempat para tawanan perang akan di tertibkan untuk di jual .
seharusnya ini sudah di lakukan dua hari setelah perang, tapi istana tengah berkabung menjadikan pekerjaan yang satu ini tertunda .

sampai mereka tiba, sebuah lapangan  luas dengan banyak nya tawanan perang yang duduk lemas menunggu kejelasan nasib mereka

Renjun turun dari kuda, begitu juga dengan Jeno

"mereka...." kalimat Renjun tergantung karna tak tega melihat pemandangan ini, walau ia juga pernah di posisi yang sama .

Jeno mengangguk "mereka adalah tawanan perang.." jawab Jeno

netra Renjun berkaca, ia mengigit bawah bibirnya lalu mendekati para wanita yang menangis meminta dikasihani

"tolong kami Nyonya... anak kami sekarat, beri kami sedikit rasa kasih mu Nyonya..." tangis seorang perempuan yang menggendong bayi yang masih sangat kecil

KINGDOM | NORENHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang