14. Hadiah Cemburu

1.8K 194 20
                                    

"Malaikat kematian."

Tepat di bawah sinar rembulan, jarum suntik Angel mengkilat. Angel menundukkan wajahnya, tubuhnya sedikit demi sedikit mulai bergetar. Tepat di depan matanya, mangsa Sean terjatuh. Seluruh tubuh pria itu melumpuh, bersamaan dengan beberapa pengawal Sean yang menghampiri Angel.

"Kerja bagus, Nona," puji salah satu pengawal.

Tanpa mengatakan apa pun lagi, para pengawal langsung membereskan mayat pria di depan Angel. Sementara Angel sendiri, hanya bisa menundukkan kepala, menyembunyikan wajahnya yang entah berekspesi seperti ap

Sean menyadari jika Angel masih takut dengan kematian orang di depan matanya. Pria itu menghela napas panjang, kemudian mendekati Angel sembari bertanya, "Kau merasa mual?"

Angel menggelengkan kepala, dan Sean mulai mendengar suara segukan. Seberapa keras Angel menahan air matanya, bola mata gadis itu kembali dilapisi air. Hal itu membuat Sean melingkarkan tangannya pada pinggang Angel. Dia menarik Angel untuk pergi ke tempat lain, sembari mengusap-usap punggung Angel. "Ini misi terakhirmu. Setelah ini kau tak harus melakukannya lagi. Lain kali--"

Belum sempat Sean mengakhiri ucapannya, Angel sudah lebih dulu mendongak. Mata gadis itu bertemu dengan Sean. Setelah itu, Angel tiba-tiba tersenyum lebar. "Misi terakhir? Apa aku melakukan kesalahan Tuan? Padahal aku menyukai misi ini."

"Misi ini berhasil membuat jantungku berdetak dua kali lebih cepat, mengalahkan suara detak jantungku ketika aku berada di dekatmu," lirih Angel.

Sean mengernyitkan kening, dia mengingatkan, "Kau baru saja membunuh seseorang Angel."

"Ya. Aku membunuh orang yang Tuan Sean benci. Apakah itu tak bagus?" tanya Angel.

"Menurutku itu bagus, tapi tidak untuk jemari tangan sucimu. Setelah aku memberimu hadiah, aku aka---" Ucapan Sean terputus, saat Angel menghentikan langkahnya kemudian berkata, "Aku merasa sedih bukan karena telah membunuh seseorang. Tapi aku sedih karena liontin pemberian kedua orang tuaku hilang."

Perkataan Angel membuat Sean sedikit demi sedikit mulai menyentuh keningnya sendiri. Pria itu tadinya berpikir jika Angel masih gadis kecil seperti saat keduanya pertama kali bertemu. Namun, setelah Angel kehilangan liontin yang sudah seperti segel pengekangnya, akhirnya sifat buruk Angel berangsur-angsur terbebas dari kandangnya.

"Aku senang, jika Tuan senang," ungkap Angel dengan mata berbinar.

Sean menurunkan pandangannya. Dia kemudian mengajak Angel untuk meneruskan langkahnya, serta berkata, "Baiklah. Aku akan mengganti liontinmu, meskipun aku tak bisa mengganti kasih sayang kedua orang tuamu."

"Kau juga akan mendapatkan tambahan uang untuk pendidikanmu," jelas Sean.

Angel mengangguk, dan beberapa pelayan sudah membukakan pintu mobil untuk Angel. Mereka menawarkan Angel supaya pulang ke rumah, tetapi sebagian pengawal malah melarang Angel. Mereka berkata, "Tuan Sean, ajak Angel ikut berpesta bersama kami juga. Dia sudah membunuh musuh kita! Setidaknya, biarkan dia menikmati satu malam dan bersenang-senang bersama kami."

Sean menolak, "Angel masih harus mengikuti perkuliahan besok. Jadi---"

Angel mengepalkan tangannya. Terlalu tanggung, jika Angel berhenti di tengah jalan seperti ini. Angel ingin semakin menyatu dengan kehidupan Sean. Dia penasaran, apa saja yang Sean lakukan, dan bagaimana dampak kehidupan Sean pada kehidupannya sendiri.

"Tuan izinkan aku menghabiskan satu malam penuh bersamamu. Aku besok libur, dan tak ada lagi kegiatan yang bisa membunuh rasa bosanku, selain menghabiskan waktu bersamamu," jelas Angel.

Sean tak bodoh, untuk tidak menyadari ada yang berbeda dengan sorot mata Angel menatapnya. Dahulu Angel ketakutan, dan enggan menatap matanya sedikit pun. Lalu sekarang? Setiap Sean melihat ke arah Angel, dia merasakan rasa penasaran yang teramat besar yang dimiliki Angel.

Akhirnya Sean mengangguk, "Baiklah, kau boleh ikut. Tapi aku tidak bertanggung jawab, jika hal buruk terjadi padamu."

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


THE MAFIA'S HIDDEN SON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang