"Jangan merengek! Turuti apa yang kumau gadis manja si*lan!" bentak pria bertubuh besar.
Sakit.
Kedua pergelangan tangan Angel perih, ketika dia mencoba melepaskan ikatan tali yang mengikatnya. Gadis berusia delapan belas tahun itu memangis. Dia ingin berteriak untuk meminta bantuan. Namun, sang kekasih sudah lebih dulu menutup mulutnya dengan sebuah kain.
Pria bertubuh tinggi dengan sebuah luka codet di kening, tersenyum sinis. Setelah itu, dia menyeret tubuh Angel untuk masuk ke mobil. Setelahnya, dia baru menelepon seseorang, "Tuan Sean, hari ini aku akan membayar semua utangku padamu. Selain itu, aku juga mempunyai hadiah kecil untukmu. Kau pasti akan menyukainya. Tunggu saja."
Angel memelototkan mata, mendengar nama pria yang disebutkan sang kekasih. Jika Angel tak salah menebak, Sean adalah seorang pimpinan sekolompok Mafia terbesar di kotanya. Lalu sang kekasih merupakan bawahan Sean, yang sudah banyak berutang budi kepada Sean.
Untuk membayar semua utangnya pada Sean, Leo malah mencuri uang Angel, kemudian berniat menyerahkan Angel selayaknya boneka kepada Sean. Pria itu tertawa kecil, kemudian melirik sinis ke arah Angel yang terisak. "Sejak awal aku mendekatimu hanya untuk memanfaatkanmu saja."
"Kedua orang tua licikmu sudah menjebloskan ayah dan ibuku ke penjara. Lalu sekarang? Setelah kedua orang itu m*ti, putrinya yang akan ku jebloskan ke sel tahanan Mafia terbesar di kota ini. Biar saja, kau menjadi budak sampai hidupmu tertekan. Lebih bagus lagi, jika Tuan Sean menjualmu sebagai santapan para teman iblis, " ungkap Leo.
Apa yang bisa Angel lakukan sekarang? Dia hanya seorang gadis kecil, yang baru lulus dari sekolah menengah atas. Padahal Angel bercita-cita menjadi seorang dokter, untuk meneruskan pekerjaan orang tuanya dulu.
Sebelum tiada, orang tua Angel sempat menabung untuk biaya pendidikan Angel. Namun sekarang? Harapan Angel musnah. Bersamaan dengan tarikan kasar pada pergelangan tangannya. Leo memperlakukan Angel selayaknya hewan.
Dendam di masa lalu masih membara. Bersamaan dengan, jambakan dan dorongan sampai tubuh Angel terjatuh di sebuah aula mansion besar.
Tanpa hati, Leo mendorong kepala Angel agar menunduk di hadapan tuannya. Pria itu tersenyum lebar, sembari menundukkan kepala, tak berani melihat ke arah sang tuan. "Tuan Sean, maaf karena aku baru membayar utangku untuk Anda. Namun sekarang, aku ke sini untuk membayar semua utangku. Termasuk memberikan hadiah kecil ini untuk Anda."
Leo menangkup wajah Angel, kemudian memaksa gadis itu untuk mendongak. Wajah Angel terangkat, mata gadis itu dilapisi oleh cairan bening. Apalagi melihat pria yang berstatus sebagai Boss Mafia di hadapannya. Pria itu duduk di kursi, dengan tatapan tajam ke arah Angel. Tatapannya begitu menakutkan, sampai akhirnya Angel memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Gadis ini kuberikan sebagai hadiah untuk Anda. Selain cantik, dan mulus, dia sangat polos dan mudah diperdaya. Jadi, Anda bisa menjual organ tubuhnya, menjadikan dia budak, atau bahkan menikmati tubuhnya."
"Dia masih perawan," bisik Leo.
Sean tak berekspresi. Pria itu malah mengambil gelas minuman beralkohol, kemudian meneguknya di hadapan Leo. Berbeda lagi dengan Angel yang menggelengkan kepala, sembari menangis pilu. Pada akhirnya, Sean berhenti meneguk minumannya. Pria bermata besar itu memerintahkan, "Buka penutup mulutnya."
Awalnya Leo tak ingin membuka kain yang menutup mulut Angel. Namun, melihat tatapan selidik yang muncul di wajah Sean, membuat Leo akhirnya berjongkok untuk melepas kain pada mulut Angel.
"Bajing*n si*lan! Kembalikan uang orang tuaku!" teriak Angel.
Leo tersenyum, kemudian menepuk-nepuk kepala Angel. Dia kemudian berbisik, "Calon kupu-kupu malam sepertimu tak membutuhkan uang untuk pendidikan itu lagi. Kau hanya tinggal menyerahkan harga dirimu pada para pria, lalu uang akan menghujanimu, Honey."
Angel berteriak, sembari mengumpati Leo. Gadis itu ingin melarikan diri, sekaligus menghajar Leo. Namun, pada kenyataannya Angel tak bisa bergerak karena tubuhnya diikat. Gadis itu hanya bisa menangis, merutuki kesalahannya karena sudah menjadikan Leo sebagai kekasihnya.
Belum puas memberikan Angel pada Sean, Leo juga merampas kalung yang melingkar di leher Angel. Pria itu tertawakan kencang, berbeda lagi dengan Angel yang berteriak-teriak memohon agar Leo tak mengambil kalung miliknya. "Tolong, jangan ambil kalung itu! Kalung itu adalah kenang-kenangan dari ibuku! Kumohon, jangan mengambilnya juga!"
Pada akhirnya tangisan Angel tak bisa menghentikan tawaan bahagia Leo, setelah Sean memberinya sebuah surat pekerjaan baru. Leo berjalan gembira menuju halaman depan mansion. Berbeda lagi dengan Angel yang tak bisa bergerak ke mana pun Angel mau. Gadis itu hanya bisa mengumpati Leo, dengan mata memerah dan mata berair.
"Diam," kata Sean sembari beranjak dari kursinya.
Suara dingin pria itu kembali masuk ke telinga Angel. Seluruh tubuh Angel melemah, bersamaan dengan kakinya yang bergetar hebat. Angel takut, sangat takut ketika telinganya mendengar suara langkah kaki Sean mendekat ke arahnya.
Sean berjongkok tepat di depan Angel. Namun, sebelum jemarinya menyentuh sehelai rambut Angel saja, Angel langsung menundukkan kepala. Dengan mata berair, Angel mengemis, "Kumohon Tuan, lepaskan aku."
"Aku sudah ditipu! Pria itu mencuri semua uang untuk pendidikanku, hanya untuk membayar utangnya!"
"Dia bahkan menjualku, padahal aku tak mau!"
Angel terisak. Dia ingin mencoba menghentikan aliran air pada matanya, tapi pada akhirnya tetesan bening itu masih terus keluar. "Seberat apa pun cobaan hidup, aku tak ingin mempermalukan kedua orang tuaku, hanya untuk menjadi gadis murahan."
"Tuan, aku rela melakukan pekerjaan apa pun, tapi tolong, jangan jadikan aku seorang jal*ng. Ada banyak impian, yang harus kupenuhi. Aku ingin menjadi dokter terhormat, bukan gadis rendahan," ungkap Angel.
Ucapan Angel tak membuat ekspresi Sean berubah. Pria itu mengambil senjata api di sebuah meja, dia kemudian meminta, "Angkat wajahmu."
Angel tak menurut, dan jemari Sean akhirnya menyentuh dagu Angel. "Gadis terhormat tidak menunduk pada pria bengis sepertiku," ucap Sean.
Pria itu menegadahkan wajah Angel, sampai akhirnya kedua mata mereka bertemu. Sean bertanya, "Kau memintaku untuk melepaskanmu? Lalu membiarkanmu menjadi seorang dokter?"
Angel menggelengkan kepala. Dia berkata, "Ya, hanya saja---"
Belum sempat Angel mengakhiri ucapannya. Dia bisa merasakan kedua tangan besar Sean menyentuh pinggangnya. Pria itu mengangkat tubuh Angel, sampai Angel berdiri dari duduknya. Setelah itu, Sean membalik tubuh Angel untuk membelakangi tubuhnya, sembari melepaskan ikatan tali pada tubuh Angel. Sean berbisik, "Hanya saja apa?"
Angel menelan ludahnya, saat merasakan tangan Sean meraba kulit lengannya. Pria itu berdiri tepat di belakang punggung Angel. Dia memeluk tubuh Angel dari belakang, kemudian mendengarkan detak jantung Angel yang semakin berdetak, karena ketakutan.
"Aku hanya ingin kau melepaskanku. Aku berjanji, akan menuruti semua keinginanmu, tapi tolong, jangan jual aku," ungkap Angel dengan suara bergetar.
Tiba-tiba Angel merasakan Sean memberinya sebuah peluru. Pria itu membuat Angel memerhatikan caranya memasukkan peluru ke dalam sebuah pistol. Setelahnya, Sean tiba-tiba menyentuh kedua tangan Angel untuk memegangi senjata api itu.
"Tembak."
Mata Angel memelotot, ketika Sean membimbingnya untuk menembak ke halaman mansion. Peluru itu menembus jendela yang terbuka lebar, baru kemudian menembak ke tubuh Leo yang sedang tertawa lebar.
Dor
Peluru menembus, meninggalkan bercak-bercak cairan berwarna merah di kemeja putih.
"Leo?!" teriak Angel.
Seluruh bawahan Sean terdiam, dengan kepala menunduk. Mereka sudah tidak aneh, dengan sikap tuan mereka yang tak segan membunuh seseorang di halaman rumahnya sendiri. Angel berjerit, melihat tubuh Leo kehilangan keseimbangannya, sampai jatuh ke bawah.
Namun, Angel lebih takut lagi, ketika Sean mengeratkan pelukannya. Tanpa mengubah ekspresinya, Sean berbisik di samping telinga Angel, "Kau meminta pada orang yang salah, kelinci kecil."
"Dibanding membantu orang lain, aku lebih suka menghabisi mereka."
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAFIA'S HIDDEN SON [END]
FanficHidup dalam kebohongan yang digunakan untuk melindungi kesayangan. Sampai kapan Angel akan bertahan?