02. Sentuhan dan Aturan

2.1K 198 27
                                    

Akira's Note: Mau update hari apa? Kamis, jumat, sabtu atau minggu?

•••

Aku bukan dewa pengabul keinginan, tetapi aku adalah malaikat kematian."

Bisikan Sean tepat mengenai telinga Angel. Seluruh tubuh Angel menegang, apalagi ketika melihat cairan merah terus keluar dari tubuh sang mantan kekasih. Angel tak tahu, dirinya harus senang atau sedih. Namun, yang pasti ketakutan membungkus tubuh ringkihnya. Apalagi ketika jemari Sean menyentuh wajahnya.

Sean menutup kelopak mata Angel, kemudian menggerakkan tubuh Angel ke arah lain. Dia sengaja, menghambat Angel untuk melihat apa yang selanjutnya terjadi. Karena setelah tubuh Leo dibawa bawahan Sean, Sean langsung melepas pelukannya pada Angel.

Tubuh Angel kembali merosot jatuh. Pandangan wanita itu kosong ke depan. Dia tak bisa memikirkan apa yang akan terjadi ke depannya nanti. Karena jantungnya berdetak dua kali lebih cepat, bersamaan dengan keringat yang membasahi kening. "Tiada."

Sudut bibir Sean masih tetap tak berubah, meskipun dia melihat tubuh Angel terduduk di lantai. Sean mengambil kembali senjata api di tangan Angel, kemudian berbalik pergi.

Tanpa melihat ke belakang, Sean memberitahu, "Jangan pernah mengemis apa yang kau inginkan pada orang lain, tetapi berjuanglah untuk mendapatkan hakmu kembali."

Ketika Sean pergi, tiba-tiba muncul sesosok wanita berpakaian pelayan. Wanita itu datang menghampiri Angel, dengan membawa sebuah pakaian ganti. Tanpa basa-basi, dia langsung memperkenalkan diri, "Saya kepala pelayan di rumah Tuan Sean. Orang-orang di sini biasa memanggil saja sebagai Nyonya Kath."

Angel mengernyitkan kening, ketika melihat kepala pelayan itu menjulurkan sebuah baju pelayan kepada Angel. Setelahnya Angel bertanya, "Nyonya, apa ini?"

Pertanyaan Angel dijawab dengan senyuman tipis. Wanita di depannya berbisik, "Sekejam-kejamnya Tuan Sean, dia seorang pria yang tak pernah menyakiti orang yang tak bersalah."

"Aku dengar, kau meminta Tuan Sean untuk tidak menjualmu, bukan? Dibanding menjualmu, Tuan memberimu kesempatan untuk bekerja di sini, sampai kau bisa memberikan uang ganti rugi pada Tuan Sean," jelas kepala pelayan.

Angel langsung memelototkan mata. Dia tersenyum kecut, dan membalas, "Uang ganti rugi? Apa aku tak salah mendengar? Aku sama sekali tidak berhutang dan memiliki hubungan dengan Tuan Sean! Sejak awal, aku dijebak mantan kekasihku! Pria itu mencuri semua uangku, dia bahkan akan menjualku! Kenapa aku harus menanggung semua ini?"

Kepala pelayan itu tersenyum tipis, kemudian membalas, "Sejak dulu, Tuan Sean tak ingin menerima kerugian. Kebetulan, orang yang meninggalkan utang, sudah tewas dan tak ada orang yang bisa membayar utangnya pada Tuan Sean selain Anda Nona."

"Terlebih lagi, Tuan Sean akan mengalami kerugian, jika dia tak jadi menjual Anda. Jadi, dibanding mengeluh, lebih baik Anda kerjakan pekerjaan Anda dengan benar. Karena saya hanya akan memberikan toleransi selama satu hari ini saja."

Angel menggelengkan kepala, kemudian menjawab, "Aku tak bersalah apa pun. Untuk apa, aku menanggung semua ini?"

"Seharusnya uang untuk pendidikanku, dikembalikan!" gerutu Angel.

Tanpa membalas ucapan Angel lebih lanjut, kepala pelayan itu melempar baju pelayan ke wajah Angel. Wanita itu menatap Angel dengan tatapan merendahkan, setelahnya dia pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun.

THE MAFIA'S HIDDEN SON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang