part 11

4.8K 466 56
                                    

Happy reading
Ayo dong komen, suka banget liat komentar kalian, walaupun cuman kata lanjut itu penyemangat buat aku, beneran deh...












°°°

Mark mengernyit, sakit terasa di seluruh badannya. Ia melihat jam pada layar handphone yang ada di atas nakas tak jauh dari tempat tidurnya.

Jam 4 sore, ia menggeleng tak percaya, ini adalah tidur terlamanya selama hidup. Ia duduk dipinggiran ranjang, berusaha agar tersadar sebab matanya masih merasakan kantuk luar biasa.

Mark sedikit limbung waktu berdiri, mungkin efek dari kebanyakan tidur. Sebelum beranjak dari kamarnya ia sempat salah fokus pada layar handphonenya yang menampilkan notifikasi dari Haechan.

Batinnya merasa puas, pastinya Haechan tadi malam sudah mempermalukan dirinya sendiri di depan temannya dengan meminta disetubuhi. Mark terbahak saat membayangkan betapa jijiknya wajah Jeno dan kawan-kawanya ketika melihat Haechan yang menggeliat resah minta dimasuki.

Mark melempar asal smartphonenya sebelum memblokir nomor telepon Haechan. Ia beranjak pergi dari kamar, perutnya berdemo minta di isi. Mungkin pergi ke bar Johnny dan memesan seporsi pasta dan Vodka kesukaannya akan membantu memendam rasa lapar sampai nanti besok pagi.

°°°

Renjun menatap Johnny dengan marah, "apa maksudnya Haechan ada sama Minhyung? Emang dia gak bisa pulang kembali ke apartemen sampai-sampai Lo minta ke gue buat gak usah nyariin dia lagi"

Johnny mendesah malas, menjelaskan apa yang ada dalam otak cemerlang Minhyung itu takkan ada habisnya, ia tak mau berurusan dengan pria tak berhati itu, "Minhyung itu orang paling gila yang pernah saya temui, dan saya juga gak tau gimana ceritanya sampai teman kamu harus berurusan sama dia"

"Pasti ada cara supaya Haechan bisa lepas dari si gila Minhyung itu" Renjun yakin dan penuh tekad.

Sedang Johnny hanya menggeleng, "demi keselamatan Haechan, saya harap kamu tetap mengikuti sandiwara yang di buat Minhyung. Apapun yang terjadi, kalau kamu mau sahabat kamu baik-baik saja, tolong tetap berada di tempatmu, jangan melewati batas."

Bohong jika Johnny tidak khawatir pada keadaan si manis, ia khawatir setengah mati. Minhyung itu gila dan Haechan masih terlalu polos untuk mengahadapi kegilaan Minhyung.

"Tetap pada tempatmu, Renjun. Demi kehidupan Haechan, kita gak akan pernah tahu apa yang sudah di rencanakan Minhyung. Bagi dia nyawa seseorang hanya seperti kapas, jika ia ingin kematian orang itu, ia akan mudah meniup kapas itu terbang tanpa perasaan" perasaan Renjun berkecamuk, di sisi lain ia takut, di sisi satu lainnya ia lebih takut akan keadaan Haechan.

Baru saja beberapa hari yang lalu keduanya mendamba akan hidup mereka yang dirasa telah sempurna. Namun nyatanya mereka berdua justru sedang kembali jatuh pada jurang terdalam.

"Mungkin beberapa saat setelah ini, Haechan akan mengirim pesan, tapi sebisa mungkin kamu mengikuti skenario yang sudah dibuat Minhyung, jangan bersikap melewati batas."

Johnny berkali-kali menekankan kata 'melewati batas'. Johnny merasa punya tanggung jawab besar atas nyawa Renjun dan Haechan. Melihat Renjun yang seperti menyiapkan rencana, Johnny tidak bisa diam begitu saja.

Karena apa yang di lakukan untuk mencegah pria itu adalah petaka.

Terutama pada Haechan, ia tak bisa diam begitu saja, sosok Haechan selalu membuatnya teringat... Pada sosok yang selalu ia rindukan setiap malam.

°°°

Seharian ini Haechan hanya diam, sesekali berpindah tempat dengan berpegangan pada dinding atau benda apapun itu yang cukup kuat menjadi penompang tubuhnya, Minhyung yang melihat itu tertawa dalam hati, ia merasa berada diatas angin.

NOXIOUS  (MARKHYUCK) END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang