part 20 ⚠️

6.2K 388 48
                                    

Happy reading

Kaget banget tagar 4 di mahae, thank you all.
⚠️ 18+++

Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar ya

°°°

Haechan menatap Minhyung yang sejak tadi diam, pria itu nampak banyak berpikir, dan menjadi semakin posesif padanya. Bahkan, ia tak diizinkan untuk main berdua bersama Ten barang sebentar, kalau begini bagaimana ia bisa kabur?

"Minhyung?" Haechan memiringkan kepalanya untuk melihat wajah Minhyung yang duduk di sampingnya.

Tak ada balasan, Minhyung hanya tiba-tiba menarik rambutnya kuat, dan menggeram marah. Haechan kaget, ia segera menghentikan Minhyung. Di dekapnya pemuda itu, lalu di elusnya punggungnya.

Badan Minhyung gemetar, Haechan jauhkan badannya dari Minhyung, mereka saling menatap; di sana mata Minhyung memerah, ada air mata yang jatuh buktikan bahwa Minhyung benar-benar tidak baik-baik saja.

"Haechan" panggil Minhyung, suaranya bergetar. Begitu pula dengan tangannya yang memegang bahu Haechan, erat.

"Gue itu pembunuh" ungkapnya, suaranya kian mengecil di akhir kata.

Mata bulat Haechan semakin membulat mendengar penuturan lelaki yang lebih tua darinya dua tahun.

Ingatan Haechan terlempar pada memori ketika Renjun mengiriminya pesan tentang; Minhyung bisa saja membunuh mu.

"Tapi setiap gue bunuh orang pasti karena ada pemicunya" Minhyung berusaha ambil kata lagi, tubuhnya semakin gemetar, di bawanya tubuhnya dalam dekapan Haechan.

Pada umumnya harusnya Haechan berlaku takut pada pemuda di hadapannya. Tapi, saat ini ia justru memeluk Minhyung dan memberikan tepukan pelan nan menenangkan untuk Minhyung yang sedang kacau.

"Sejak dulu, gue cuman anak kecil pengecut. Kembaran gue mau dibunuh depan gue juga gue cuman bisa lari sembunyi di gudang, nunggu... Nunggu keajaiban kalau gue bisa balas semua perbuatan ayah, ibu dan kakek ke gue sama Mark."

Haechan diam mendengarkan, sudah lama ia ingin mendengar cerita hidup Minhyung. Dan nampaknya saat ini adalah waktunya.

"Sampai saat semuanya datang, gue bisa... Bisa bunuh ayah dan ibu. Tapi... Nggak dengan kakek gue, dan faktanya pembunuhan yang gue lakukan itu termasuk dari rencana dia, buat gue makin marah dan merasa semakin jadi pengecut."

Minhyung tarik nafas panjang, "keluarga gue bajingan. Dan gue harus bajingan supaya kuat buat hadapin mereka, Chan."

"Apa arti keluarga yang hangat itu?" Bisiknya. Kata-kata itu masuk dalam hati Haechan membuat keduanya saling terdiam dalam menatap.

Entah siapa yang memulai, keduanya diam dalam tangis di hati, saling menatap netra satu sama lain, dan bergerak melumat bibir, menyalurkan perasaan dalam sebuah ciuman yang dalam.

Kesedihan yang sebelumnya membelenggu berubah jadi ledakan hasrat ingin memiliki satu sama lain.

Haechan dorong bahu Minhyung, membuat pria itu sepenuhnya bersandar pada sofa merah di ruang tamu apartemen itu.

Satu tarikan kasar buat celana pendek yang dikenakan Haechan turun hingga ke lutut. Haechan segera tarik celana bersama celana dalamnya hingga lepas dari kaki indahnya.

Tangan Minhyung bergerak meraba setiap jengkal kulit Tan milik Haechan, di elusnya penuh damba.

Haechan sendiri bergerak membuka resleting celana Minhyung dan sedikit menurunkannya bersamaan dengan dalaman pria itu.

Haechan memejamkan matanya kala milik Minhyung ia gesekkan dengan holenya.

"Calm, babe" nafas Minhyung mulai berat karena hasrat yang ingin cepat di tuntaskan. Tatapan sendu beberapa waktu lalu berubah jadi tajam seolah bisa mengoyak tubuh indah Haechan.

NOXIOUS  (MARKHYUCK) END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang