part 25

3.1K 328 35
                                    


Happy reading
Spesial karena tagar 1 di Minhyung, jadi ini hampir 2k words. Jangan bosen ya, ayo tinggalkn jejak guys

Pokoknya banyak darah. Kalau gak suka skip aja ya.

















°°°

Tiga orang di belakang mereka berdua berlari mengejar, jantung Haechan berpacu, ia takut.

"Hah— Mark!"

Mark berbalik ke belakang, seseorang mengarahkan pistol ke kaki Haechan, dengan gerak gesit seraya tetap berjalan ke depan, Mark tarik pelatuk dan melepaskannya.

Dan—

Gotcha!

Pelurunya tepat mengenai tangan orang itu.

Haechan tak berani sedikit pun melihat ke belakang. Ia hanya berfokus pada jalanan di depannya.

"Huh– Haechan!" Nafasnya memburu.

"Hitungan ke tiga, naik mobil! Pergi ke apartemen Minhyung! Gue yakin dia nunggu lo di sana!"

Haechan tak paham, jika sejak tadi mereka berdua berjuang bersama, mengapa hanya dia yang harus pergi?

"Kenap—"

"Satu!"

Mark melihat ke belakang, ia sedikit bersyukur sebab orang yang mengejar tadi sempat berhenti karena temannya yang ia tembak tadi.

"Dua!"

Haechan pejamkan mata, mengapa rasanya parkiran jauh sekali?!

"Tiga! Now!" Pintu mobil di buka, Mark dengan cepat dorong Haechan masuk.

"Mark –"

"Pergi ke apartemen Minhyung, oke?" Bujuk Mark dengan lembut, pemuda itu berikan sebilah pisau kecil dan sebuah pistol ringan yang di desain khusus untuk pemula, itu pesanan dari Minhyung yang di pesan khusus untuk Haechan.

Haechan tampak takut dan tak yakin, meski begitu ia tetap nyalakan mesin mobilnya.

"Biar gue yang halangin mereka di sini, Lo pergi aja. Mungkin kita bakal bertemu lagi? Atau nggak? Gue juga gak tau. Tapi, gue mau lo tau—"

Suara derap langkah terdengar.

"Pergi!"

Haechan berat hati tinggalkan Mark sendiri, ia juga tak yakin jika Mark baik-baik saja.

"Mark"

Mark terlihat semakin gelisah saat ketahui Haechan belum juga pergi dari tempatnya.

Kedua tangan Haechan terjulur keluar dari jendela mobil dekat kursi kemudi, tangannya menarik tengkuk Mark, lalu Haechan pertemukan bibirnya dengan bibir Mark.

Hanya sesaat karena setelahnya ia segera pergi dari parkiran yang jadi saksi bisu atas darah Mark yang terus menetes.

Mark halangi mereka melihat kepergian Haechan.

Ia mencari kunci motor yang sudah di siapkan olehnya.

Kaki panjangnya berlari menuju gudang kafe, Mark merasa puas dengan dirinya, walaupun dirinya mendapatkan dua tembakan di bahu dan di paha atas, ia mampu merubuhkan banyak tubuh malam ini.

Kunci gudang terbuka, ia segera naiki motor sport warna hitam miliknya. Ia mulai nyalakan mesin, dan keluar dari gudang, ia keluar dari parkiran kafe dengan tetap lemparkan peluru pada bodyguard yang semakin sedikit jumlahnya.

Ponsel Mark berbunyi, pemuda Kanada itu mengumpat kasar.

Ia meraih ponsel yang ada di kantung celananya dengan susah payah.

NOXIOUS  (MARKHYUCK) END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang