part 8 ⚠️

7.5K 534 15
                                    

Happy reading
⚠️ 18+







°°°

Penawaran yang diberikan Johnny sangat menguntungkan bagi Haechan juga Renjun. Selain mereka bisa menambah klien, mereka juga tak perlu khawatir sebab keselamatan mereka akan terjaga.

Jaemin tersenyum pada Renjun dan Haechan, mengajak keduanya duduk sembari ia menyiapkan minuman untuk mereka.

Haechan berdiri, ia ingin melihat dengan jelas apa yang dilakukan pemuda manis bermarga Na itu.

"Karena ini pertemuan pertama kita, saya akan membuatkan minuman terbaik menurut saya, untuk kalian" Jaemin tersenyum, ia memasukkan beberapa bahan ke dalam shaker lalu mengocoknya. Setelah itu ia sajikan di gelas panjang, Haechan terkagum karena minuman cocktail itu menjadi sangat indah.

Setelah menambahkan es batu serut dan peychaud's bitter yang ditabur di atasnya. Jaemin membawa gelas itu kehadapan Haechan.

"Woaaah" Haechan memasang wajah kagum yang terlihat lucu, ia menepuk tangannya.

"Ayo, minum! Ini Apricot in the Act, saya harap kamu suka"

Renjun gemas sendiri melihat tingkah Haechan, sisi yang pertama kali ia lihat dari sosok Haechan.

Jaemin memasang senyum lebar ketika melihat reaksi Haechan, ia kemudian kembali memasukkan bahan ke dalam shaker, lalu mengocoknya lagi. Kali ini ia berniat membuatkan Blue hawaiian cocktail untuk pemuda manis Huang Renjun.

Setelah semuanya disajikan mereka mengobrol ringan, Jaemin memilih red wine untuk menemani obrolan mereka.

Jaemin tertawa saat mendengarkan cerita dari Renjun. Namun, tawanya tak berlangsung lama saat menyadari sosok yang baru saja datang, berdiri tepat di belakang Renjun dan Haechan.

Renjun dan Haechan sedikit bingung dengan raut wajah Jaemin yang berubah.

Saat Haechan ingin berbalik melihat apa yang sebenarnya terjadi di belakangnya sebuah tangan merangkul pinggang rampingnya, dan sedikit mencengkram dan cukup membuat Haechan terkejut, beruntung ia tidak langsung membanting seseorang itu.

"Babe?" Bisiknya tepat ditelinga Haechan. Sontak membuatnya merinding karena terpaan nafas panas itu mengenai kulit lehernya yang sensitif.

Renjun sendiri sudah memasang wajah cengo, ia tak paham dengan situasi ini; wajah Jaemin yang terlihat tidak senang dan seorang pria asing yang baru saja ia lihat merangkul pinggang Haechan dengan intim.

Seorang pria pemilik eye smile duduk di sebelah Renjun, mata pria itu tidak lepas dari sosok Jaemin yang duduk dibalik counter, ia bertambah lagi bingung saat melihat Haechan yang malah memasang posisi bermesraan dengan pria asing.

Sebenarnya ada apa ini?

Haechan mengernyit, "siapa Lo?" Tanyanya lalu segera melepas rangkulan di pinggangnya dengan kasar.

"Wah, setelah semua yang kita lakukan, gini perlakuan Lo? Haechan terkejut saat melihat sosok yang baru saja merangkulnya.

"Mark?!" Senyum menghiasai wajah Haechan berbanding balik dengan Jaemin yang sibuk mengobrol dengan Renjun dan mengabaikan keberadaan pria yang sedari tadi menatapnya.

Tangan Mark terulur mengusap pipi Haechan. "Sombong banget sampai pesan gue gak dibalas" sindirnya. Haechan panik, ia bukannya berniat tidak membalas, tapi... "Sorry, handphone gue jatuh waktu gue lari tempo hari. Jadi... Yeah, gue ganti handphone" ujarnya.

Mark memasang wajah kecewa, "seharusnya Lo hafalin nomor gue" keluhnya, Haechan hanya tertawa menanggapi.

Mark duduk di kursi sebelah Haechan, sibuk memandangi wajah Haechan yang lucu ketika menikmati minuman yang dibuat Jaemin.

NOXIOUS  (MARKHYUCK) END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang