part 26

3.1K 322 92
                                    

Happy reading

Ini bakal banyak penjelasan ya, biar gak bingung aja. Semoga setelah ini bener² udah jelas dan kita bisa masuk ke konflik setelahnya.
Konflik perasaan pemeran utama kita.














°°°

Kejadian sebelumnya...

Mark antar Haechan jenguk Renjun, Meski pria itu belum juga sadarkan diri, Mark tetap antar si manis melihat keadaan Renjun.

Sembari menjenguk, Johnny dan Jaemin datang, disitulah awal mula penjelasan mengenai Ten dimulai.

Dan ditengah pembicaraan itu, Mark mendapatkan telepon, bukan telepon biasa.

Tapi, telepon dari Minhyung.

Ia segera bangkit dan keluar dari ruangan rawat inap Renjun.

"Gimana?" Tanya Mark to the point.

Di sana, Mark bisa dengar helaan nafas dari Minhyung.

"Gue takut gagal. Waktu dulu gue bunuh papa sama Mama, gue juga pernah gagal sampai hampir mati. Tapi, ini yang kita lawan, dia lebih gila dari papa dan mama, kalau lo pikir, kita bisa?"

Mark jawab dengan tegas, "bisa."

"Oke, karna lo yakin, gue bakal lanjutin rencana gue."

"Hari ini lo jenguk Renjun, kan? Setelah itu lo ajak Haechan kemana?" Tanya Minhyung.

Mark sebenarnya kurang suka saat Minhyung bertanya seolah ingin ikut campur, tapi kali ini kasusnya berbeda.

"Ke kafe Yuta." Jawabnya.

"Oke, setelah itu bawa ke apartemen gue. Gue bakal nunggu di sana. Kita susun lagi rencana selanjutnya."

"Kenapa gak Lo susun semua rencananya matang-matang? Lo gak lupa gilanya kakek, kan?" Kesal Mark.

Minhyung hampir saja ikut tersulut emosi, "Mark dengar. Kakek punya seribu rencana, gue juga. Tapi, gue gak punya gambaran apa yang terjadi besok, gue punya banyak alternatif. Tapi, tetap semuanya belum tentu kepakai. Gue harus lihat apa yang terjadi besok, dan lo harus siap sama semuanya. Kalau gue tiba-tiba ganti rencana, lo harus siap."

Mark mendengus, Minhyung selalu punya jawaban yang tak bisa ia bantah.

"Kemungkinan bisa jadi sejak di perjalanan lo ke kafe ada yang ngikutin, Lo harus siap siaga. Kapan pun itu, atau bahkan saat lo lagi makan di kafe, Lo harus siap. Atau kemungkinan paling buruknya di apartemen, justru ada kakek."

Mark diam dengarkan tiap kata Minhyung.

"Di mobil Lo, gue udah siapin senjata buat Haechan. Di kotak hitam. Nanti kalau seandainya kalian harus berpisah, lo harus kasih senjata itu buat dia."

"Sebenarnya kemungkinan rencana ini berubah ada sekitar 80%"

"Bajingan"

"Jangan ngumpat ke gua bangsat! Sana umpatin aja kakek lo yang gila."

"Lagian kenapa lo gak mau pegang perusahaan di Kanada sih? Kalau Lo pegang kan semuanya gak bakal kejadian" amuk Mark.

Di sana Minhyung memasang wajah malas saat dengar apa yang di ucapkan Mark.

"Lo lupa? Kakek itu cuman mau kita jadi bonekanya, dia bakal hancurin siapapun orang terdekat kita, kalau bukan Haechan ya temen kita, semuanya... Mau gue ikutin kata-katanya atau nggak semua tetap sama."

NOXIOUS  (MARKHYUCK) END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang