tanpamu.

53.4K 2.8K 20
                                    

Tommy POV

Tidak terasa satu minggu telah berlalu aku dan anak anak sekarang sedang bersiap siap untuk pergi ke thailand.
Semua barang keperluanku dan anak anak telah dipersiapkan Luna dan bik Asih, kini saatnya aku pergi Luna mencium tanganku ini persis yang dilakukan Helena saat aku mau pergi bedanya sekarang aku tidak mencium keningnya, sebelum pergi Luna berpesan bila sampai sana aku segera menghubunginya, ucapan dia aku iyakan begitu saja

Mobil meluncur kearah bandara internasional Sukarno-hata, dari Bandara Sukarno-hata pesawat segera membawa kami terbang ke Bandara Suvarnabhumi bandara Internasional yang ada di Bangok thailand, entah berapa jam perjalanan kami sekarang kami sudah sampai di Bangkok, aku segerah check-in Glow Pratunam Hotel ini hotel langganan ku bila aku ada di Bangkok tempat ini juga menyimpan sejuta kenangan ku bersama Helena.

Anak anak dan mbk tina sudah tidur mungkin mereka terlalu lelah dalam perjalanan, kulihat tidur mereka sangat nyenyak.

Sambil melihat pemandangan Bangkok dari cendela kamarku memutar lagu kesukaan ku, "ting tong" itu bukanlah suaran bel pintu yang berbunyi melainkan suara nada sms hpku, jadul bukan nadanya.

"Kak tommy, aku menunggu kabar dari mu apa kakak sudah sampai...??"

Itu isi pesan singkat dari Luna, tanpa rasa bersalah aku langsung meletakkan hp ku kelaci tanpa membalas pesannya.
Aku jahat bukan.

Meeting ku hari ini berjalan lancar, selesai Meeting aku membawa anak anak jalan jalan ke Panthip Plaza IT Mall, daniel tidak henti hentinya mengajakku lari kesana lari kesini, beli anu beli itu, ternyata lebih capek Meeting dengan daniel daripada Meeting dengan klien, mbak tina yang kutebak baru datang Ke Thailand takjub dengan keindahan kota bangkok, dia tidak henti hentinya mengucapkan kata wah dan wow .

Anak anakku makan dengan lahap mbak tina juga sedangkan aku, kenapa aku jadi tidak nafsu makan padahal makanan disini enak enak, tidak tau rasanya ada yang hilang dari diriku.

Kini kita sudah kembali ke Hotel, anak anak sekarang dinina bobokan mbk tina namun aku masih mendengar celotehan Daniel, ku ambil Handpone ku dalam laci kubuka lagi pesan dari Luna, aku menekan tombol call tuutt tuutt tak lama terdengar suara dari sebrang hp ku.

"Hallo....!!" Suara luna yang kudengar tidak seperti biasanya, ini suara serak, apa dia menagis.

"Hai, maaf aku baru menghubungi...!!"

"Tidak papa aku tau kak tommy sangat sibuk" nada suaranya tidak berubah dari tadi.

"Apa kau baik baik saja" dalam telefon aku mendengar orang kedua sedang bicara pada Luna.

"kabarku baik, maaf kak aku harus mematikan telefon kakak, aku sedang ada hal"

"Ohh yah baiklah"

"Hmm jaga dirimu dan anak anak jangan lupa makan" kini hp itu tidak bersuara lagi, ada rasa kecewa saat Luna mematikan telfon.

Ini sudah hari ke empat aku ada di bangkok, sekarang aku dan Relasi bisnis ku sedang meninjau lokasi yang akan di bangun pusat perbelanjaan, letaknya memang strategis dan banyak wisatawan lalu lalang disini. Dan disinilah bangkok berakhir sekarang aku dalam perjalanan pulang menuju rumah. Aku tidak memberitahu orang rumah kalu aku pulang.

Bik Asih terkejut melihatku berada di depan pintu bersama anak anak dan mbk tina "loh tuan kok cepat kali pulangnya" ucap bik Asih sambil membawakan barang barang ku.

Daniel langsung lari menuju kamar mungkin jagoan ku merindukan kamar tercintanya, tak lama Daniel turun lagi "Bik luna kemana...? Ternyata putra kecilku mencari luna, aku yang medengar itu langsung menoleh ke bik Asih, beliau mengerti aku juga menunggu jawaban darinya, kulihat wajah bik asi bingung.

"Itu anu tuan...." ucapan bik asih terbata bata "non Luna sudah tiga hari ini tidak pulang, saya berusaha menelponnya tapi tidak di angkat, besoknya saya telepon lagi nomornya sudah tidak aktip tuan"

Mendengar itu dada ku terasa sakit, "kemana dia bik...??"

"Saya juga tidak tau tuan, yang saya tau non Luna keluar malam malam, dan sepertinya sedang terburu buruh"

Aku mencoba menghubungi luna tapi telfonnya tidak aktif, mau telfon ke temannya tapi tidak ada satupun nomor teman luna yang ada di kontak hp ku.

"Shiit aku harus menghubungi siapa...?"
Umpat ku kebingungan.

my wedding storys (END VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang