Aku terbangun karena ada cahaya matahari yang mengenai mataku, rasanya kepalaku tidak sakit lagi mengingat kepalaku aku jadi tersenyum sendiri, semalam aku menyuruh Luna memijat kepalaku sampai aku tertidur bahkan aku tidak berfikir tentang tanganya yang capek mijitin aku.
Aku turun dari ranjang menuju kamar mandi kubasuh tubuhku dengan air, rasanya segar sekali.
Kenapa pagi ini terasa indah padahal pagi ku ini masih sama seperti yang pagi pagi sebelumnya.
Ini hari minggu aku bisa bersantai di rumah, dan memandangi Luna dengan puas, apa tadi aku menyebut Luna, ahh sejak kapan perempuan itu masuk daftar kehidupanku..??
Aku turun kebawah di meja makan sudah kulihat Daniel duduk di kursinya pertanda siap untuk sarapan, aku mengangkat Daniel di pangkuanku
"Anak papa pagi pagi sudah ganteng"
"Papa juga ganteng" saut daniel yang membuatku tertawa
Ada yang aneh hari ini kenapa yang menyiapkan sarapan bik Asih "Luna mana bik....??"
"Ohh non luna den dia pergi katanya ada hal...!!"
Aku jadi tidak semangat hari ini tanpa dia, ku dudukkan Daniel kemejanya semula."Memang pergi kemana dia bik....???"
"Katanya mau ngerjain tugas ... entah tugas apa gitu den...???"
"Ohhh...." aku hanya meng ohh
Kenapa harus pergi di hari minggu, apa tidak ada hari lain
"Papa.... papa... kata luna papa jangan lupa minum obat"
"Iya sayang...." ku berantakkan ranbut Daniel, kulihat dia jadi cemberu, Lucu sekali wajahnya bila seperti ini.
Aku mengajak Daniel dan Danika pergi jalan jalan rencananya tadi aku mengajak Luna juga tapi orangnya sudah pergi duluan jadi apa boleh buat.
Author
Hari minggu biasanya semua warga Jakarta akan menghabiskan waktu untuk berlibur dengan keluarga, namun Luna Ghea dan Aditya masih bergelut dengan berlembar kertas dan pena guna menyusun skripsi, hari ini mereka sekedar mencoret coret kertas dia caffe langanan mereka yang ada di salah satu mall di jakarta."Aku ke Toilet dulu yah....!! Ucap ghea yang tiba tiba perutnya merasa mules.
Aditya dan luna hanya membalasnya dengan anggukan, Aditya yang merasa dirinya bosan melempar kertas kearah Luna.
"Apaan sihh....." ucap Luna
"Boring gue Lun..." ucapnya dengan suara melas
"Terus aku harus ngapain, joget joget dindepan umum sambil bilang wow gitu.."
"Wah ide bagus tuh, cepat joget Lun biar gue ngak boring...."
"Gila kamu... dit ngak mau aku" adit mulai ancang ancang menarik tubuh Luna, Lunapun bersikukuh tidak mau bergerak dari kursinya.
Tidak di sangka dari kejahuan sepasang mata sedang memperhatikan mereka berdua, dengan tatapan tidak suka.
Setelah sepasang mata itu pergi Ghea datang menghampiri Luna dan Aditya yang sedang tertawa bersama itu.
***
Tommy sampai di rumah dengan perasaan tidak tenang, seperti ia memendam kemarahan. Dilihat kedua anaknya dan mbk tina sudah tertidur, sebentar sebentar dia melirik jam sudah menunjukkan angkan setengah delapan namun belum ada tanda tanda Luna pulang, apa begitu menyenangkanya dia bersama lelakinya sehingga dia lupa waktu batin tommy, di luar hujannya sangat deras ini saat yang tepat untuk minum teh hangat dan menyesap rokok.
Setelah turun dari taksi Luna buru buru masuk ke dalam karna bajunya sudah basah kuyub kena hujan, saat melintas diruang tengah ia melihat tommy sedang menyesap rokok, karena tommy tidak menghiraukan, luna lantas melanjutkan jalan ke kamar.
Selesai ganti baju Luna turun kebawah ia ingin membuat minuman yang bisa menghangatkan tubuhnya,
"Kak tommy mau kubuatkan sesuatu....." tawarnya pada Tommy, namun tidak ada respon dari tommy dia masih diam menyesap rokoknya, dilihat Luna tidak biasanya Tommy merokok, mungkin dia sedang ada masalah, batin Luna.
Saat luna mengambil gelas dalam rak dirasakan ada yang mendorong tubuhnya keras, setelah badanya tebalik Tommy langsung melumat Bibir luna, luna mencoba melepas pangutan tommy namun tidak bisa badanya sudah dikurung oleh kedua lengan besarnya tommy,
Ciuman tommy makin lama makin berani bahkan lidahnya berusaha masuk rongga mulut luna, luna mengunci mulutnya rapat rapat namun tommy mengigit bibir bawah luna dan berhasil memasuki mulut Luna.
Luna terus meronta "ka.... lep....." belem selesai berucap tommy mengunci mulut Luna lagi dengan bibirnya, dirasakannya ada tangan yang menyusuri bagian atas tubuhnya, ia merasa takut air matanya yang ditahan dari tadi sudah mengenag dengan derasnya, ia memanggil nama tommy terus minta di lepaskan tapi tidak ada repon tommy malah dengan ganasnya mencunbuh tubuh mulus Luna.
"Krakkk" baju bagian atas luna berhasil di koyakkan tommy, bahkan kuku tommy sempat menancap di kulit luna membuatnya meringis kesakitaan.
"Kak..... aku mohon jangan......" isak luna meminta belas kasihan dari tommy.
Kini Luna sudah pasrah, ia sudah merasa kesakitan karena cengkraman tommy ditambah dengan perlakuannya, tommy menaikkan kepalanya dilihat mata luna menagis terseduh seduh.
"Aku tau pasti seperti ini...." luna tidak memahami apa yang dikatakan tommy, setelah Tommy berkata seperti itu ia menaikkan kembali baju luna, dan meninggalkanya pergi.
Luna menjatuhkan tubuhnya dilantai ia memegang luka yang digoreskan tommy di tubuhnya, ia berusaha mengentikan tangisnya namun tidak bisa air matanya terus mengalir dengan deras sederas hujan di depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
my wedding storys (END VERSION)
RomanceHidupku terombang ambing seperti layang layang yang putus dari benangnya, tidak tahu arah dan tujuan. Namun semuanya berubah saat kakak ku Helena memintaku untuk mengantikakan posisinya sebagai seorang ibu dan seorang istri, ku kira semuanya akan ba...