empat

55.9K 2.9K 41
                                    

author

               Luna merasa tidak nyaman dengan kedatangan ibunya  sebenarnya ibunya pun sama, niatnya berkunjung kerumah ingin bertemu cucunya dia malah bertemu Luna.

              "pa....papa" lidah luna gemetaran bila berbicara dengan orang ini bahkan badanya pun iku gemetaran "papa tidak ikut kesini" setelah menarik nafas akhirnya Luna bisa berbicara dengan lancar namun sedikit kaku

             "Kemana anak anak" tidak menjawab pertanyaan Luna ibunya malah mengalihkan pembicaraan lain.

            "ehh pergi jalan dengan kak tommy"

   

             "ohh..... Bagaimana dengan hidupmu apa menyenangkan" kali ini ibunya bicara

            "I.....iya ma"

             mendengar jawaban itu mamanya luna tersenyum sinis "bagimana hidupmu tidak menyenangkan, kau rebut semuanya yang kakak mu miliki, harta suami dan juga anaknya, kau tidak sadar bahwa kau wanita paling keji di dunia ini"

           "mahh" sakit hatinya mendengar pernyataan mamanya, Luna mencoba untuk tidak menangis namun air mata itu menetes juga "aku tidak merebut itu semua mah, kak Helena yang menyuruhku menikah dengan kak tommy, aku rasa mama juga tau tentang hal itukan jadi tolong berhenti menyalahkan aku"

          "aku tau, dan pasti kau senangkan kakakmu pergi, karena kau dapat menikmati semua yang dia miliki, dengar kamu luna aku tidak akan membiarkan perempuan sepertimu mengasuh anak anak, aku yakin pasti tommy belum tau tentang masa lalumu bukan"

          Mendengar itu luna kaget, apa mamahnya berniat untuk memberitau Tommy tentang masa lalunya "ya'allah jangan biarkan ini terjadi" batin luna

         "loh mamah ada di sini" tiba tiba suara Tommy itu muncul "kapan datang mah.....????"

         mamahnya Luna langsung tersenyum melihat siapa yang datang, diambilnya Danika dari gendongan Tommy "baru saja nak, kamu dari mana..???"

         menyadari suaminya ada di depanya luna langsung membersihkan air matanya, namun tetap saja masih kelihatan kalau dia habis menangis karna matanya yang jelas kelihatan sembab dan hidungnya yang merah, dan Tommy menyadari kalau Luna tadi menangis "apa yang terjadi padamu Luna" tapi sayang perkataan itu hanya diucapkan tommy dalam hati.

        "Loh ditanyain kok malah ngelamun" ucapan mertuanya itu membuat Tommy tersadar

      "ohh, iya apa tadi mamah tanya"

      "ya'ampun jadi kamu melamun betulan' kamu sama anak anak  dari mana....?

       "hanya jalan jalan sebentar, mamah sudah makan...?,"

      "sudah, aku mau menjenguk cucu cucuku rasanya lama aku ngak kesini"

       "nenekkkkk.....!!!!" terikan itu berasal dari Daniel ia berlari dan langsung memeluk neneknya.

         cucu dan nenek itu tengah asyik bermain dan bergurau di ruang tamu, entah sejak kapan Luna sudah tidak ada di tempatnya Tommy yang menyadari itu pergi mencari keberadaan Luna.

         Setelah keliling keliling ruangan ternyata luna ada di taman dia duduk di sana berdiam diri, Tommy menyentuh pundak luna dari blakang, ini sentuhan pertama tommy pada Luna.

         Terasa ada yang menyentuh bahunya Luna menoleh kesamping dengan mata yang meneteskan butiran air bening.

         Luna melihat sosok Helena berdiri di belakangnya "Kakak......??" dari panggilan Luna terdengar suara yang amat sedih, sosok Tommy yang di kira luna Helena mendekat dan duduk di sampingnya, Luna langsung menyadarkan kepalanya pada bahu itu, air mata masih menetes di pipinya.

        Tommy memandang wajah Luna yang tidur pulas di ranjang, dalam hati Tommy ia memikirkan luna, apa yang terjadi padanya..?? Mengapa dia menangis, bukankah dia selama ini tidak pernah menangis, walaupun aku memarahinya walaupun aku mengacuhkan dia walaupun Daniel memarahinya, tommy menarik nafas dalam dalam, ia bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan luna yang tertidur pulas
         sepeninggalan Tommy, tidur Luna menjadi tidak nyenyak terbayang di kepalanya teriakan helena kecil yang memanggil namaya dengan keras, papanya yang berusaha menguncang nguncang tubuh mamanya yang berlumur darah.
Banyangan itu terus datang satu persatu membuatnya mau tidak mau menarik dirinya sendiri agar bangun,
Luna berhasil bangun nafasnya tersengal sengal seperti lari maraton sedangkan tubuhnya berpeluh keringat dingin "mimpi" luna mengusap usap wajahnya dan merasakan bahwa itu tadi cuma mimpi.

Luna POV

          Aku berjalan menuruni tangga sebelumnya kulihat anak anak sedang tidur dengan pulas, sampai kedapur aku membuka kulkas dan mencari air putih untuk kuminum.

          "Kau tidak papa....?" Tiba tiba suara bariton itu mengagetkanku membuat ku jadi tersendak, dia yang melihatku sedang tersendat mengambil botol air yang ku bawah dan menenangkanku "sorry bila aku mengagetkan mu"

Aku hanya menjawab dengan angukan.

        "Kau tidak papa wajahmu pucat" dia meletakkan tangannya di keningku "tidak panas"

        "Aku baik.....! Kenapa dia hari ini memperhatikan ku, aku mengaruk ngaruk rambutku yang tidak gatal ohh tuhan sekarang aku salah tingkah

        " aku mau makan...!!"

         "Makan..... aku sipkan dulu....'' tidak menunggu lama makanan sudah tersaji semua diatas meja, aku mengambilkan nasi di piringnya' lihat tuhan aku melayaninya dengan baik bukan.
Saat makan tidak ada percakapan hanya suara sendok garpu dan piring yang saling beradu, aku sudah terbiasa dengan situasi ini

        "Minggu depan aku akan pergi ke Thailand" tiba tiba suara itu menghentikan keheningan, aku menaru sendok dan garpu ku mendengarkan dia bicara "dan aku tidak bisa hidup tanpa anak anak jadi mereka kubawah dan juga mbk tina akan ikut" ohh tuhan sejak kapan mbk tina jadi istrinya, lihat aku kak tommy aku istrimu tidak mau kah kau mengajakku.

         Juju aku kecewa dia mengajak mbk tina namun tidak ada protes yang ku lontarkan, mengapa tidak aku. Aku selalu bertanya itu padahal aku sendiri tau jawabanya dia belum menerimaku menjadi istrinya.

        "Berapa lama...??"

        "Belum tau mungkin satu minggu atau lebih...!!

Kami saling membisu lagi, aku dan dia melanjutkan makan.
                
                              

my wedding storys (END VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang